vlogger | meanie

lagi berantem?

halooo buat kalian yang menunggu book ini. maaf banget sebelumnya, vlogger tuh bener-bener slowup. enggak ada alasan tertentu sih hehe. yaudah, semoga kalian masih pada minat bacanya (ㅇㅅㅇ❀)

❀

wonwoo menghela nafas dalam-dalam. dia pusing, bingung juga mau ngapain hari ini. enggak ada mingyu, enggak ada orang yang bisa dia ajak buat ngevlog lagi dikarenakan emang para penunggu setia vlog-nya udah pada demo minta wonwoo buat update.

tapi hari ini atau esok, bukan waktu yang tepat buat ngevlog, pikirnya.

lebih penting lagi kalo dia mikirin tentang gimana caranya dia dan mingyu baikan.

benar sekali. wonwoo sama mingyu emang udah seminggu ini bersitegang. hubungan keduanya semakin hari juga jadi renggang.

"halo, jeonghan," sapa wonwoo begitu nada sambung telepon terdengar. dia milih buat hubungin sahabatnya itu, barangkali bisa kasih masukan tentang hubungan dia dan mingyu.

wonwoo ngangguk, "yaudah. gue tunggu ya."

mingyu jarang pulang ke rumah semenjak berantem itu. dua-duanya entah kenapa jadi kekanak-kanakan gini, wonwoo juga enggak mengerti. pacarnya itu seperti bukan mingyu.

enggak ada lagi sosok mingyu yang selalu mau mengalah duluan dan ngelurusin keadaan kalo mereka lagi bertengkar.

katakanlah, wonwoo egois karena selalu mentingin harga diri dia dan nyerahin semuanya ke mingyu. setiap berantem, pasti, mingyu yang bilang salah meskipun itu telak kesalahan wonwoo.

tapi kali ini enggak. wonwoo bukan egois. ini murni, dia enggak ada maksud buat gimana-gimana ke mingyu.

dia jadi milih buat meluruskan pemikiran dulu dengan ngajak jeonghan kemari. karena, dia bukan vlogger yang bakalan nangis-nangis sampe meler di depan kamera curhat ke penonton dan ngehasilin banyak haters.

"rapi-rapi dulu deh," katanya bermonolog. hari ini juga masih pagi, itu artinya dia belum ketemu mingyu lagi.

sekitar tigapuluh menit dia berkutat dengan sapu, pel-an, dan peralatan lainnya, suara bel ditekan berbunyi. bikin atensi wonwoo teralih dari kerjaannya yang lagi cuci piring. "sebentar!"

dia lari-lari kecil buat buka pintu.

klick!

dan jangan pernah berharap kalo dihadapan dia adalah mingyu. karena nyatanya, itu adalah jeonghan yang lagi nenteng belanjaan ditangan kanan dan kiri dia. "halo, won!"

"ayok masuk, han." suruh wonwoo dengan cengiran yang cendenrung dia paksa.

jeonghan mengiyakan, terus dia naro belanjaan tadi yang berisikan banyak cemilan dan minuman kaleng disana. "gue bawa banyak makanan, mayoritas kesukaan lo."

"haha, oke, tengscuuu, han." jawab wonwoo dari arah dapur, lalu dia jalan lagi buat ke ruang tamu nyamperin jeonghan setelah selesai cuci piring kotor.

"btw, rumah lo sepi banget? mingyu kemana?" tanya jeonghan sambil duduk diatas sofa empuk, matanya ngelirik kesana kemari buat nyari keberadaan mingyu.

ah ─ mingyu, "han."

"ya?" jeonghan buru-buru mandang wonwoo yang kini duduk disebelah dia.

wonwoo senyum tipis, ambil ciki-cikian yang dibawa jeonghan. terus mulai dimasukin kedalam mulut dia, "gue punya tujuan ngajak lo kesini, sebenernya."

"kenapa? gabut lo?" jeonghan mulai ikut-ikutan ambil ciki ditangan wonwoo. "bukan," jawab yang ditanya.

"so?"

wonwoo ngelepas kacamata bulat yang sedari tadi dia pakai, "we have problem."

"pantes ..." si lawan bicara mengangguk ngerti.

sebelum melanjutkan ceritanya, wonwoo naro lagi ciki itu diatas meja. mau cerita yang serius katanya, "dimulai dari seminggu yang lalu."

"gue enggak tau hal yang sebenarnya terjadi sama mingyu itu gimana. karena dia gak berniat buat jelasin ke gue apapun," jeonghan mulai ngusap pelan punggung sahabatnya itu yang mulai bergetar. "hari senin itu, pas mingyu udah kelar dari lembur dia di kantor papanya, dia balik dengan keadaan mabuk, han."

"hmm, terus?"

bukan. bukannya jeonghan kurang ajar atau gimana karena cuma jawab wonwoo singkat. tapi karena wonwoo itu emang tipe-tipe yang lebih suka didenger ceritanya daripada dipotong-potong sama omongan yang jadi tempat curhat dia. kalo udah selesai cerita, baru deh, jeonghan nanti kasih pendapat yang enaknya kayak gimana.

"gue marah. karena lo tau banget kan, gue benci rokok, apalagi alkohol. sebisa mungkin, gue mau mingyu tuh terhindar dari yang begituan. enggak baik buat kesehatan dia," lanjut wonwoo terus mejamin mata sebentar. "terus gue dalam kaget, berusaha gopoh badan dia, gue taro diatas kasur. gue mulai kasih dia pertanyaan yang menurut gue mudah dijawab."

"gue tanya, kamu dari mana? kok bisa mabuk begini? lo tau enggak apa jawaban dia?" sontak, jeonghan menggeleng lemah.

satu isakan berhasil lolos dari keduabelah bibir wonwoo, "dia bilang, gue udah bosen sama lo! mending sekarang kita masing-masing aja. dengan sambil nunjuk-nunjuk muka gue."

"anjing," enggak bisa dipungkiri kalo emosi jeonghan udah di ubun-ubun.

wonwoo nutup muka dia yang mulai banjir air mata, "hah ── sialan. gue enggak kuat."

"duh, yaudah, yaudah. kalo lo enggak sanggup cerita, mending nanti aja." jeonghan masih setia ngusap punggung wonwoo.

tapi cowok manis itu malah geleng, "justru gue malah makin enggak kuat kalo nyimpen ini sendiri. gue butuh lo, han."

mendengar itu, pertahanan jeonghan buat enggak meluk wonwoo sukses runtuh. dia langsung aja meluk wonwoo erat, nepuk-nepuk lembut bahu wonwoo, "iya iya. ada gue disini." tangisan wonwoo justru makin kenceng.

"awalnya gue cuma berusaha buat nenangin diri gue. dengan cara mikir, ah paling karena mingyu dibawah kungkungan alkohol. tapi enggak, ternyata keesokan harinya, mingyu bener-bener bersikap kayak gak anggap gue ada."

"gue ajak dia bicara, tapi dia enggak jawab dan pergi gitu aja bilangnya mau ke kantor." wonwoo terus cerita.

perlahan, dia lepasin pelukan keduanya. "pas dia udah pergi, gue lagi masukin baju ke keranjang kotor. dan lo tau? baju yang bekas dipake mingyu mabuk, ada aroma parfum cewek. lebih parah lagi, ada lipstiknya, sinetron banget kan."

"sialan! ini mah, positif dia selingkuh!"

wonwoo diem, eh malah nangis lagi. "tuh kaaaan, bener!"

"ah maksud gue, kayaknya sih begitu." telat, han. wonwoo malah udah yakin duluan.

TBC

hehehe, maaf ya ini bukan vlog. chapter depan semoga vlog dan meanie udah baikan. maaf kurang memuaskannnn.