Chapter 1

6.3K 194 17
                                    

Kehidupan Pangeran Inn dan Putri Khaning memang penuh rintangan, awal pertemuan mereka yang tak terduga menjadi awal kehidupan pasangan ini. Karena adanya perjanjian Raja sebelumnya bahwa akan menikahkan keturunannya dengan keturunan mantan pengawal kerajaan membuat mereka harus menikah dan mengorbankan hal yang berarti dalam kehidupan mereka.

Awalnya mereka adalah remaja yang saling membenci, bahkan setelah menikah mereka saling menghina dan tak peduli satu sama lain, tapi seiring berjalannya waktu cinta tumbuh bersemi di hati mereka. Rasa takut kehilangan menjadi dasar akan cinta mereka. Banyak hal yang telah mereka lalui bersama entah itu bahagia maupun sedih. Canda, tawa, haru, tangis mereka lewati, sampai suatu hari mereka harus terpisahkan untuk beberapa tahun karena Putri Khaning harus dideportasi (pengasingan) karena kesalahannya.

Saat pengangkatan Pangeran Inn menjadi raja, Pangeran Inn sangat sedih, ia merasa separuh dirinya hilang tanpa kehadiran Putri Khaning disisinya. Namun apa daya Putri Khaning harus melaksanakan hukuman sebagai tanggung jawabnya.

Ketika Raja Inn mempunyai waktu luang, ia selalu menyempatkan diri untuk bertemu istrinya, Ratu Khaning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Raja Inn mempunyai waktu luang, ia selalu menyempatkan diri untuk bertemu istrinya, Ratu Khaning. Bahkan tak jarang Raja Inn menginap dirumah tempat Ratu Khaning dideportasi. Ya memang tak ada salahnya Raja bertemu istrinya walaupun sang istri dalam masa hukuman, karena bagi Raja Inn menamani istrinya juga kewajibannya. Hal itu terus dilakukan Raja Inn dan Ratu Khaning selama 5 tahun.

Hari ini telah tiba, ya hari ini adalah hari dimana Ratu Khaning selesai menjalankan hukumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini telah tiba, ya hari ini adalah hari dimana Ratu Khaning selesai menjalankan hukumannya. Terlihat raut muka bahagia diwajah sang ratu. Bagaimana tidak? Ini adalah hal yang ia tunggu-tunggu sejak lama.

Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, Ratu Khaning sudah bangun dan membereskan barang-barangnya bersiap untuk kembali ke istana.

Tok.. Tok..
"Khaning, apa kau sudah bangun? Kebiasaan kan, pasti belum bangun." Suara Inn mengetuk pintu rumah Khaning.

Tanpa menunggu lama Khaning pun membukakan pintu untuk sang suami. Ia langsung memeluk Inn dengan senyum diwajahnya.
"Inn kamu ini selalu menghinaku, aku sudah bangun dari jam 05.00 pagi tadi." Rengek Khaning

"Hehehe, maaf istriku.. Kan biasanya kamu tukang tidur. Tumben banget sudah bangun?" Goda Inn lagi

"Tuh kan ngehina lagi, aku nangis loh.." Rengek Khaning

Inn yang mendengar perkataan Khaning tadi langsung mencium kening Khaning. Khaning yang tadinya ngambek pun hatinya leleh karena perlakuan manis Inn kepadanya.
"Maafkan aku ya, aku hanya bercanda, kamu jangan menangis aku tak sanggup bila melihat kesedihan lagi diwajahmu." Ujar Inn

"Inn kamu manis sekali, aku mencintaimu Inn." Kata Khaning disertai pelukan yang ia tujukan untuk Inn.

"Aku juga mencintaimu Khaning." Jawab Inn
"Ayo Khaning sekarang kita berangkat, semua orang di istana sudah menunggumu, mereka rindu dengan kecerobohanmu." Lanjut Inn

"Huft.. Kau ini Inn selalu saja menggodaku. Ayo berangkat, aku juga sudah siap." Jawab Khaning

Inn langsung menggandeng tangan Khaning menuju mobil. Saat di dalam mobil, kedua pasangan ini tidak henti-hentinya bercanda, tawa lebar mereka terlihat begitu nyata, ya mereka memang pasangan yang romantis dan humoris semenjak kejadian deportasi itu. Pengawal kerajaan, Khun Pruek yang saat itu sedang mengemudi mobilpun tersenyum melihat pasangan ini bersama.
"Sungguh romantis." Kata Khun Pruek dalam hati.

"Inn.. Saat di istana nanti, apakah aku harus mempelajari banyak hal seperti saat aku menjadi tunangan kerajaan saat itu?" Tanya Khaning

"Tentu, bahkan bukunya lebih dari 200. Pasti kamu bakal punya mata panda Khaning." Ucap Inn

"Ha..?? Banyak sekali Inn." Khaning memasang wajah melas dan sedih yang membuat Inn tertawa geli.

"Hahaha, becanda Khaning. Segitu takutnya ya kamu sama buku." Goda Inn

"Ihh.. Bukannya takut, nanti kalau aku harus baca buku 200, waktu buat kamunya kapan?" Ucap Khaning

"Hahaha, pinter buat alasan ya kamu sekarang." Inn langsung tertawa dan mengacak-ngacak rambut Khaning.

"Hehehe... Kan kamu yang ngajarin." Ujar Khaning

"Ada-ada aja kamu istriku." Kata Inn

Setelah menumpuh perjalanan sekitar 1 jam Inn dan Khaning sampai di depan istana. Namun Inn meminta ia dan Khaning diantar sampai di depan pintu gerbang saja. Khaning dan Khun Pruek yang mendengar permintaan Inn itu terheran-heran. Khun Pruek yang juga ikut heran hanya bisa mematuhi perintah dari Inn, ia langsung menurunkan keduanya di depan gerbang istana dan mambawa mobil ke dalam istana.

"Ada apa Inn, kanapa kita turun disini? Apa kamu tidak ingin aku ke istana? Atau jangan-jangan kau ingin aku dimarahi orang istana? Jawab Inn!" Sejuta pertanyaan langsung keluar dari mulut Khaning

Inn yang mendengar pertanyaan Khaning hanya tersenyum, namun suatu hal yang tak terduga oleh Khaning sebelumnya, Inn ternyata telah merencanakan suatu kejutan, ia langsung menggendong Khaning menuju istana.

"Inn, kenapa kau menggendongku?" Tanya Khaning heran

"Karena aku mencintaimu Khaning, aku ingin semua orang tau betapa besar rasa sayangku untukmu, akan aku berikan semuanya asal aku bisa tetap bersamamu." Ucap Inn

Khaning yang mendengar hal itu langsung menangis, tak pernah ia sangka Inn akan seperti ini kepadanya, Inn yang dulunya dingin sekarang memiliki hati yang lembut dan penyayang, bahkan ia rela menggendong Khaning sampai menuju ke dalam istana.

"Aku sangat mencintaimu Inn, terima kasih atas segalanya. Tetaplah seperti ini Inn. You are my everything." Ucap Khaning

Inn tersenyum dan mengangguk, ia langsung berjalan sambil menggendong Khaning menuju ke dalam istana.

~Bersambung

***ingin tau kelanjutannya? Next bakal ada kelanjutannya kok. Di tunggu ya :)

Maaf kalau acak-acakan, maklum baru belajar. Hehehehe :)

Please comment and votenya ya, terima kasih.. :)

Princess Hours Thailand Next EpisodeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang