It is a reason

3.2K 208 18
                                    

(now)

Ini adalah bulan ketiga sejak Taehyung mengatakan bahwa ia akan mencintai Jimin. Itu artinya ini adalah bulan ke dua puluh empat di hari jadinya Jimin dan Taehyung bersama.

Banyak hal hal sederharna yang di lakukan oleh kedua pasangan itu saat bersama.

Dimulai dari Taehyung dan Jimin yang mulai tidur sekamar.

Hingga Taehyung yang memberikan kecupan manis sebelum bangun dan berangkat kerja.

Semua itu berjalan dengan sempurna, layaknya sepasang suami istri seharusnya.









" kau sudah selesai mandi?"

"Hmm, kau ingin mandi?" Ucap Jimin sesekali mengelap kepalanya yang basah dengan handuk.

Tak ada jawaban, tapi hanya ada pergerakan dimana Taehyung menggeleng sambil mengarahkan tanganya pada bangku sofa disebelahnya.

Tanpa berfikir panjang, Jimin langsung mengambil posisi untuk duduk di samping.

Keheningan. Hanya ada keheningan diantara dua sepasang suami istri ini. Setelah sekian cukup lama.

Taehyung yang bingung dengan tindakannya yang mana ia  menyuruh Jimin untuk duduk disampingnya. Akhirnya bertindak cepat ketika melihat handuk Jimin yang ada di punggungnya.

Taehyung mengambil handuk yang ada di punggung Jimin dan menaruh handuk itu di kepala Jimin sambil sesekali mengusak-usak rambut Jimin.

Jimin hanya diam membatu, tidak tau harus berbuat apa. Setiap kali Taehyung menyentuhnya, jantungnya akan selalu berdegup kencang seperti ini.

Ini adalah sebuah  alasan mengapa Jimin memilih bertahan, ia percaya bahwa Tuhan akan memberikannya anugrahnya. Anugrah untuk di cintai oleh Taehyung. Iya Taehyung tak ada yang lain di hatinya selain Kim Taehyung. Itulah doanya setiap hari kepada sang pencipta.

"Jim" ucap Taehyung tanpa melepaskan tangan yang ada di kepala Jimin.

Jimin yang sadar akan sebuah panggilan. Langsung mengarahkan wajahnya ke sumber suara.

"Ada apa Taehyung" ucap Jimin sambil menunjukan muka ke arah Taehyung.

"Tidak ada, hanya ingin melihat wajahmu saja" ucap Taehyung santai.

"Kau ada masalah? " ujar Jimin langsung to the point. Sambil melepaskan tangan Taehyung yang ada di kepalanya.

Taehyung tak menjawab, tetapi malah bertanya hal yang lain.
"Boleh aku tidur di pahamu?"

Jimin yang mengerti maksud Taehyung langsung membiarkan kepala Taehyung yang ada di kepalanya sambil sesekali mengelus kepala Taehyung dengan sayang.

Taehyung yang nyaman akan posisi tersebut, langsung memejamkan matanya.

"Jika kau ada masalah dan sulit untuk mengukapkanya. Setidaknya beri tau aku cara untuk menenangkan fikiran mu"

"Apa kau mau menurutinya?" Ujar Taehyung sama sekali tak tertarik untuk membuka matanya. Rasanya sungguh nyaman setiap saat ada di dekat Jimin.

"Tentu, bukan kah aku sudah menjadi milikmu lantas mengapa aku harus menolaknya"

Taehyung tak membuka matanya, tetapi menunjukan senyum yang indah saat Jimin mengatakan hal tersebut. Jimin yang bingung langsung bertanya.

"Ada apa?"

"Menunduklah"

Jimin yang pada saat itu bingung, hanya menuruti perkataan Taehyung tanpa bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love you Mr.Kim [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang