Woojin merhatiin kertas yang ternyata sebuah foto itu dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
"...anak kecil yang tadi?"
Woojin najamin penglihatannya, nyipitin matanya takut yang diliatnya salah.
"Bener kok anak kecil yang tadi, tapi kenapa bisa di loker gue?"
Woojin natep bingung foto itu.
Tapi karena nggak mau ambil pusing, lagi males mikir katanya, jadinya dia masukin aja tuh foto ke saku celananya.
Terus lanjutin perjalanannya yang sempet tertunda tadi. .
.
.
. Other side
Hyungseob lagi nyenderin badannya ke deretan loker, natap tajam seseorang yang nggak jauh darinya.
Seringaian menghiasi bibir mungil nya. Tangannya ia lipat di depan dada.
"It's Showtime"
Katanya setelah orang yang jadi pusat perhatiannya menjauh.
"Oh ya ada yang lupa"
Hyungseob ngebuka loker yang jadi sandarannya-lokernya.
Kosong.
Bener-bener definisi kosong yang sesungguhnya. Nggak ada apapun.
Buku? Hah jangan harap benda itu ada di lokernya Hyungseob. Impossible.
"eh? mana benda laknat itu. bukannya tadi gue taruh sini."
Hyungseob coba ngebuka loker sampingnya tapi nggak bisa. Ya iyalah orang dikunci.
"Sial. Mampus kalo sampe ada yang ngeliat."
Hyungseob panik.
Dia ngeraba-raba semua kantongnya.
Kantong kemeja? Nggak ada
Kantong blazer? Nggak ada
Kantong celana belakang? Nggak ada?
Kantong celana depan?
Nggak ada lah masa di depan ada kantongnya😏😶
Kantong celana samping?
Gotcha!
Dia nemuin sesuatu. Buru-buru dah tu dia ngambil benda itu.
Dan yah itu sebuah foto.
Tapi Hyungseob belum tau itu benda laknat yang dicarinya apa bukan.
Untuk memastikannya dia balik foto itu dan
"Sial."
Dia ngremet foto itu dan dilempar kesembarang arah. Dia ngacak rambutnya frustasi.
"Anjir kayaknya gue salah naruh foto."
2 hours ago
"siapa? heum?" kata guanlin sambil ngusak rambut hyungseob
"nggak tau namanya." Hyungseob ngerucutin bibirnya. lucu, gemes Guanlin jadinya
"yaudah liat ntar aja."
Guanlin ngrangkul Hyungseob.
"gue aja yang naruh"
Hyungseob ngelepas tangan Guanlin yang bertengger di bahunya.
"Tumben?"
Guanlin naikin sebelah alisnya. Tumben-tumbenan Hyungseob mau nglakuin sendiri biasanya mah ogah-ogahan.
"udah mana siniin"
Hyungseob menyodorkan tangannya ke muka Guanlin meminta sesuatu.
"Nih"
Masih dengan tampang bingung Guanlin menyerahkan selembar foto.
Hyungseob segera menuju tempat yang akan ia tuju. Tapi Haknyeon dengan kurang ajarnya menghalangi jalan Hyungseob.
"Weitss mau kemana seob?"
Kata Haknyeon ngrentangin tangannya buat ngalangin Hyungseob.
"Minggir." Kata Hyungseob dengan tampang emo nya.
"Nggak mau."
"Minggir!" Kali ini Hyungseob agak meninggikan suaranya
"Nggak mau sebelum lo bantuin gue."
"Nggak."
"Yakin nggak mau walaupun..."
Kata-kata Haknyeon kepotong saat dia merogoh saku celananya.
"...walaupun gue bakal nyebar ini."
Haknyeon nunjukin sebuah foto ke Hyungseob.
wtf itu foto Hyungseob pas lagi di dandanin ibunya. Kenapa Haknyeon bisa punya anjir.
"Kenapa gue punya? rahasia." Seolah tau pikiran Hyungseob, Haknyeon tanya dan jawab sendiri-_-
Karena nggak mau foto aibnya tersebar akhirnya Hyungseob nurutin Haknyeon.
"Iya gue bantu tapi siniin fotonya."
"Janji?" Kata Haknyeon sambil mengangkat jari kelingkingnya
"Janji." Hyungseob juga ngangkat jari kelingkingnya.
"Oke. nih fotonya. Jadi gini lo kudu bantui-woi seob mau kemana lo jangan kabur elah."
Hyungseob kabur gaes sebelum Haknyeon nyelesein kalimatnya.
Hyungseob kini udah sampe ditujuannya, di depan loker nomer 166. Hyungseob ngeluarin selembar foto di saku celananya lalu dimasukin ke loker lewat celah celahnya.
Dan tanpa Hyungseob sadari, ia salah memasukan foto.
TBC
fyi foto laknat yang dimaksud hyungseob dan juga foto yang ditemuin woojin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
foto yang harusnya di loker woojin malah ada di kantongnya hyungseob
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
