Twenty Six

5.3K 490 27
                                    

"Benar, aku memang gila. Dan aku akan menunjukkan padamu apa arti gila yang sebenarnya."

Ny. Shin beralih menatap salah satu anak buahnya. "Kemarikan pisau lipatmu."

Pria itu pun menurut dan mulai mengeluarkan pisau lipat yang ia sembunyikan di balik jaket kulit hitamnya.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Seokjin dengan lemah. Pria itu bahkan masih berbaring di lantai gudang itu dan hanya bisa melihat semuanya.

"Tenang saja. Ini akan jadi permainan yang menarik."

Setelahnya Ny. Shin mulai kembali mendekati Jisoo yang berusaha menghindar darinya. Namun itu semua seolah sia-sia, mengingat pula jika ia tak bisa melakukannya dengan keadaan dirinya yang masih diikat.

Srekkk

Jisoo memekikkan suaranya saat Ny. Shin mengarahkan pisau lipat itu padanya dan merobek pakaian atasnya dengan pisau lipat itu.

"Jangan memberontak. Jika sekali saja kau memberontak ataupun berteriak, maka suamimu itu yang akan menerima hukumannya."

"Menjauh darinya..."

Ny. Shin beralih menatap Seokjin yang menatap keduanya dengan masih terbaring lemah.

"Ada apa denganmu? Aku hanya ingin mengajak kalian berdua bermain permainanku."

Ny. Shin beralih menatap Jihoon yang masih berdiri di sana. "Jihoon, pukul dia sekali lagi."

"Tidak. Apa yang kau lakukan? Baiklah, lakukan apapun padaku tapi jangan pukul lagi Seokjin Oppa." Melirik ke arah Jihoon dan menggeleng disana. "Jihoon, jangan memukulnya lagi."

"Jihoon, pukul saja aku lagi."

"Tidak. Jihoon, dengarkan eomma. Jangan ikuti kata-katanya lagi."

Sementara Jisoo dan Seokjin terus berdebat, Jihoon menatap keduanya bergantian. Airmata bocah laki-laki itu bahkan perlahan mulai turun.

Sedangkan di luar gudang itu, Mereka berempat -Yoongi, Rosè, Jennie dan Jimin- masih diam disana dan hanya melihatnya.

"Aku tidak bisa diam disini terus."

Jennie mulai kembali beranjak untuk masuk ke dalam gudang itu namun lagi-lagi ia ditahan oleh Yoongi kali ini dan membuat pria itu menatapnya tajam.

"Sudah kubilang kita harus berhati-hati."

"Tapi mau sampai kapan kita hanya melihat dari sini saja, Oppa? Perempuan itu benar-benar gila."

Srekkk

Keempatnya kembali mengarahkan pandangan mereka dan kembali terkejut karena Ny. Shin yang merobek kembali pakaian atas Jisoo dan melepasnya dari tubuh Jisoo lalu membuangnya sembarang.

"Apa yang kau lakukan padanya?"

"Sudah kubilang aku ingin bermain-main sebentar."

Ny. Shin pun kembali melepas semua pakaian yang dikenakan Jisoo sehingga membuat wanita itu dalam keadaan tanpa busana sama sekali.

"Wah, aku tidak menyangka wanita yang merebut laki-laki yang dicintai putriku ternyata sangatlah cantik dari wajah sampai tubuhnya sekalipun."

Jisoo berusaha untuk menahan tangisnya karena dirinya yang diperlakukan tidak baik oleh Ny. Shin. Wanita itu beralih menatap Seokjin yang kini menatapnya balik dengan kemarahannya.

"Bagaimana kalau kita buat permainan ini menjadi semakin menyenangkan?"

Ny. Shin beralih menatap ketiga anak buahnya dan seperti mengerti, mereka bertiga pun mulai mengerjakan tugas mereka.

back to 17 ❌ jinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang