2.

77 11 0
                                    

Sebelum sia ingin melanjutkan omongannya yang sudah ia gondok sekali dengan perempuan didepannya ini dan tiba-tiba dengan gerakan cepat dari arah belakang audie menarik tangannya menyeret kearah luar kantin. Mungkin audie ingin menyeretnya ke uks kawan

"audie kamu ngapain sih narik tangan aku! aku tuh lagi debat sama bedak dumpul itu!" cecar sia ditengah-tengah koridor sekolah dengan tangan yang masih ditarik oleh audie

"bedak dumpul?" ngeh audie berhenti mendadak diikuti sia

"Iya, itu yang cewek tadi numpahin kuah panas ke tangan aku" jawab sia yang diiringi dengan tawaan ngakak dari audie

"aduh...sumpah gua ngakak hahaha...dia itu sonya bukan apa tuh yang lo bilang barusan...emm bedak dumpul" celetuk audie dengan khas tawanya yang ngakak

"Oh...jadi bedak dumpul itu namanya sonya"

"Hm, yaudah ayo kita ke uks tangan lo itu harus diobatin" ucap audie dengan gerakan menarik sia

saat mereka sudah didepan pintu uks audie langsung membuka pintunya dan bau khas obat-obatan langsung menusuk diindra penciuman

"Lo duduk disitu gue ambil salepnya dulu" ucap audie dan sia hanya mengangguk

audie sudah kembali dengan membawa obat salep ditangan kanannya

"Siniin tangan lo" minta audie

"kok dingin ya die" tanya sia dengan polos

"iya, ini namanya salep nanti dirumah lo kasih lagi lukanya pake salep" ujar audie dan sia hanya mengangguk seperti anak yang di peringati oleh ibunya

sudah sepuluh menit audie dan sia berada di uks hanya ada mereka berdua disana

"sia gue mau balik ke kelas, lo mau ikut atau disini aja?"

"Em...aku ikut deh die soalnya kan aku masih baru masa udah bolos aja" jawab sia sambil merenggangkan otot-ototnya

"yaudah yuk" ajak audie melangkahkan kakinya menuju pintu

--------------

Sepertinya dewi keberuntungan berada di posisinya audie dan sia. Setelah dari uks mereka balik ke kelas, audie dengan wajah yang panik karena ia tau siapa guru yang mengajar dikelasnya, guru killer dengan kumis yang melengkung keatas dan tatapan tajamnya

dan sebelum masuk kedalam kelas audie sepertinya celingak-celinguk dulu dari jendela untuk memastikan kalau pak joko guru killer itu ada tidak didalam

Dan pada akhirnya kelas XI Ipa2 terbebas dari pak joko guru matematika itu

"aman" ucap audie dalam hati

"yuk masuk" ucap audie melangkahkan kakinya yang disusul oleh sia di belakangnya

"AUDIE! TADI LO DI CARIIN TUH SAMA SI KEMAL" teriak dion si ketua kelas dari arah pojok dinding

baru saja audie ingin duduk dibangkunya suara macam dion membuat ia menoleh

"biarin" jawab audie singkat

"KATANYA NANTI LO PULANG SAMA DIA"

"KEMAL NUNGGU LO DI PARKIRAN KATANYA"

"LO PACARAN YA SAMA KEMAL? PJ LAH DIE"

demi apapaun audie ingin sekali menyumpal mulutnya dion dengan kaos kakinya

Asal kalian tau, dion si ketua kelas dengan mulut yang sangat lemesnya itu ia sangat menyebalkan karena ia selalu menjadi tukang meledek dirinya degan kemal

"bisa diem gak sih lo dion! apa lo mau gue sumpel mulut lo biar diem!" cecar audie kesal

"weits...galak amat mbak'e" jawabnya si dion dengan cengiran tululnya

Why silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang