⏩ CHAPTER 5 ⏪

196 22 1
                                    


▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶

     Tiba-tiba hayoung mengambil balon yang ada di tangan kiri sehun. Sehun kecewa karena hayoung memilih balon itu. Dan,

Dorr....

     Semua orang yang ada di dalam aula sekolah tersebut terlonjak kaget karena mendengar suara seperti ada yang meletus.

     Ternyata suara tersebut bersumber dari balon yang hayoung pecahkan. Hayoung kemudian tersenyum ke arah sehun.

"Kenapa balonnya kamu pecahkan? "tanya sehun yang masih bingung dengan tindakan hayoung meletuskan balonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa balonnya kamu pecahkan? "tanya sehun yang masih bingung dengan tindakan hayoung meletuskan balonnya

"Memangnya kenapa kalau aku pecahkan balon itu? "tanya hayoung juga

"Tidak apa-apa,  kalau begitu aku mau keluar"kata sedih dengan raut wajah sedih

"Oppa,  berhenti. Kenapa oppa mau keluar? "teriak hayoung kepada sehun

"Kamu kan sudah menolakku, jadi untuk apa aku berlama-lama di sini. Kan kamu tadi juga memilih balon itu"sahut sehun

"Kata siapa kalau aku menolakmu oppa? Memang benar aku memilih balon itu tapi aku meletuskannya karena aku tidak suka dengan balon itu"kata hayoung yang memperhatikan sehun

"Jadi sekarang ini bagaimana? "tanya sehun yang masih kebingungan

"Aku lebih menyukai bunga yang ada di tanganmu itu oppa"kata hayoung yang menunjuk bunga yang ada di tangan sehun

    Sehun kaget setelah mendengar perkataan hayoung. Ia kemudian memperhatikan wajah hayoung yang di hiasi dengan senyuman yang membuat hatinya berdetak dengan cepat.

"Aku mau sehun oppa"teriak hayoung dengan suara lantang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau sehun oppa"teriak hayoung dengan suara lantang

     Sehun berpikir apa yang di maksud dengan perkataan hayoung.  Ia kemudian tersadar dan mengerti apa yang di maksud oleh hayoung.

     Sehun kemudian berjalan dengan cepat ke arah hayoung dan langsung memeluk hayoung.

"Terima kasih hayoung-ah,  aku kira kamu menolakku"kata sehun yang memeluk hayoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih hayoung-ah,  aku kira kamu menolakku"kata sehun yang memeluk hayoung

"Bagaimana bisa aku menolak dan menyianyiakan seorang namja yang dengan tulus mencintai dan menyanyangiku. Aku juga selalu merasa aman kalau berada di sisinya"kata hayoung yang mengeratkan pelukannya kepada sehun

     Hayoung kemudian melonggarkan pelukannya dari sehun dan menatap mata sehun.

"Apakah oppa ingat,  bahwa kita pertama kali bertemu di toko bunga dan berseteru gara-gara bunga mawar di toko itu" kata hayoung

"Aku masih ingat,  dan dari pertemuan itulah sehingga aku dapat mengenalmu dan menyatakan cintaku dengan bunga mawar"kata sehun yang kembali memeluk hayoung

     Semua orang yang berada di aula sekolah tersebut bersorak dengan gembira kepada dua orang itu yang sedang berbahagia.

.
.
.
.
.

Tuhan mempertemukan seseorang dengan cara tertentu.  Kadang di tempat dan di waktu yang kita tidak ketahui. Dan orang sendiri itulah yang harus memikirkan cara bagaimana agar mereka dapat bersatu.

.
.
.
.
.

▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶

End








































Just Vote & Comment

Thank you!!! :)



Krm
08.10.00



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang