Aku selalu berlari dari masalah yang seharusnya aku selesaikan..
Aku selalu meninggalkan orang-orang yang sebenarnya tulus padaku..
Aku hanya mementingkan diriku sendiri tanpa sadar tindakan yang kulakukan bisa menjadi bumerang untukku juga,
...tapi aku seakan tidak peduli.
Mata dan telingaku seolah ditutup oleh rasa lelah akan penderitaanku.
Mati rasa? Mungkin.
Sesuatu yang disiksa terus-menerus akan rusak dan mati juga kan pada akhirnya?
Selama menjalani hidup, aku selalu dihimpit di antara dua pilihan. Tapi aku merasa kalau semua itu bukanlah pilihan, melainkan pemaksaan.
Aku selalu memilih pilihan yang terburuk. Menurutku apapun yang kupilih semua akan berakhir sama.
Hidupku sudah terlanjur dikelilingi hitam.
Aku harus menghadapi kehilangan, bahaya, dan bahkan kematian, tapi aku tidak peduli.
Sudah kubilang kan? Mati rasa.
Lagipula aku tidak pernah merasa lebih kuat saat berada di jalur lain. Kenapa ya? Aku sudah terbiasa mendapatkan segala hal buruk mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between; SMUT [Privated]
FanficIt isn't a choice between two men, it's between who I should be and who I am. *Story in Bahasa Warn! MATURE CONTENT Genre: Dark Romance, Action, Thriller, etc.. ©CherryJo94, 2017.