Because He is Untouchable

82 18 2
                                    


Jika kau mencintai seseorang, biarkanlah ia pergi; karena jika ia kembali, ia akan menjadi milikmu. Namun jika dia tidak kembali, ia tidak pernah jadi milikmu

-Kahlil Gibran.

* * * * * * * *

Busan 2019


Surat ini sudah dua tahun yang lalu, itu berarti tepat ketika ia kembali ke MMO, aku melirik kalender yang ada di nakas, tak terasa ini sudah bulan Desember lagi.

Bulan saat Kang Daniel dilahirkan, Bulan saat aku pertama kali menyadari jika aku mencintainya, dan bulan ketika ia mengatakan padaku jika ia tengah mencintai seseorang.

Aku tau terlalu berlebihan jika aku berharap yeoja itu adalah diriku, tapi aku tetap menyemangati diriku siapa tau memang aku yang membuat seorang Kang Daniel jatuh cinta.

"Yeseul-ah, kau menangis? Baru tiga hari kita tak bertemu, apa kau terlalu merindukan ku sehingga kau menangis seperti ini?"

Sepasang lengan melingkari pinggangku, tak perlu berbalik untuk mengetahui siapa pemilik lengan ini.

Tubuhku seolah memiliki radar untuk mengenali namja ini, ku pikir itu karena kami telah terbiasa bersama selama satu tahun ini.

Dia adalah Kang Dongho, hyung dari namja yang ku cintai. Terkadang aku masih tak percaya bisa berakhir dengan menyandang marga Kang seperti ini.

Namun, sayangnya bukan Kang Daniel yang akan menemani menghabiskan sisa hidupku.

"Aku hanya kelilipan oppa, kau tau sendirikan di bawah tempat tidur penuh debu," ucapku beralasan.

Aku tak mungkin menyakiti perasaan Dongho oppa, jika aku mengatakan pada namja ini jika aku merindukan adiknya bukan?

Dongho oppa mengelus perutku dengan sayang, senyum bahkan tak terlepas dari wajah namja ini.

"Karena aegi ya? Kau jadi sensitif akhir-akhir ini. Kau mau menunda kepindahan kita ke Seoul, Seul-ah?"

"Anniya oppa, aku hanya teringat semua kenanganku di dalam kotak ini. Lagipula wajar jika ibu hamil itu sensitif, oppa."

"Sini biar ku lihat, apa yang menyebabkan istriku bisa menangis seperti ini. Ini barang-barangmu saat kau di Yonsei bukan?"

Dongho oppa berusaha meraih kotak yang daritadi ku sembunyikan,"Oppa tau barang yang ada kotak ini? Seingat ku, aku belum pernah cerita kalau punya kotak seperti ini. Oppa tau dari mana?"

"Daniel yang memberitahuku, katanya punya kotak yang isinya barangmu saat kau kuliah dulu dan selama ini kau tak pernah mau memperlihatkan isi kotak itu pada orang lain, jadi sekarang katakan padaku apa isi kotak itu Kang Yeseul."

Andwe!!
Jika Dongho oppa berhasil meraihnya, maka terbongkar sudah semuanya.

Aish!

Berpikirlah Yeseul-ah!!

"Hyung kau bilang mau membantuku untuk mendapatkan hati Jennie? kenapa kau malah berduaan dengan Yeseul noona disini? Kalian kan bisa bermesraan di rumah kalian nanti. Sekarang hyung harus membantuku dulu!!"

Aku melirik ke belakang Dongho oppa, dan menemukan Donghan yang sedang bersedekap, namja itu masih memakai seragam sekolahnya.

"Aigo Donghan-ah, kenapa kau tak bisa membiarkan kami bermesraan dulu. Lihat saja nanti, kalau kau punya yeojachingu, hyung pasti akan mengganggu kalian,"

Dongho oppa lalu mengecup keningku cukup lama, "Kita lanjutkan nanti lagi, aku harus mengurus Donghan yang sedang jatuh cinta itu. Dasar anak muda, kasihan kalau cintanya tak terbalas. Kau sebaiknya istirahat saja Seul-ah, sisanya biar aku yang bereskan."

Meskipun engan, Dongho oppa tetap menghampiri Donghan yang berwajah masam itu.

Aku bersyukur karena Donghan segera menarik Dongho oppa keluar, begitu oppa menghampirinya.

Ingatkan aku untuk memberikan namja itu goods BTS nanti, tak apa menguras sedikit uangku untuk anak itu. Hitung-hitung ucapan terimakasih karena telah menyelamatkan noonanya yang cantik ini.

Ada rasa sesak ketika melihat punggung tegap Dongho oppa yang menjauh itu, karena sebagian hati kecilku masih menyimpan nama Daniel disana.

Tapi, bagaimanapun Dongho oppa adalah seseorang yang akan menemaniku hingga akhir hayatku nanti. Aku adalah yeoja yang jahat jika menjadikannya sebagai pelampiasan perasaanku pada Daniel.

Tapi sungguh, sejak kehadiran janin ini, aku mulai menerima Dongho oppa sepenuhnya, bukan lagi sebagai pengganti adiknya, tapi sebagai Kang Dongho, suamiku.

Lalu tentang Daniel....

Terakhir ku dengar Daniel telah mengumumkan hubungannya dengan Sejeong kepada publik.

Bukan hal yang tak mungkin mengingat mereka berdua salah satu pasangan terfavorit di mata fans. Meskipun tak sedikit yang tak menyukai hubungan keduanya, namun aku yakin masih banyak orang yang akan berdiri di sisi mereka berdua.

Daniel yang tampan tampak serasi jika disandingkan dengan Sejeong yang cantik itu.

Mungkin aku hanyalah segelintir orang yang beruntung karena bisa berada di sekitar namja itu selama ini.

Karena aku tau, seberapa keras usahaku untuk bersama Daniel, namja itu hanya menganggapku sebagai yeodongsaeng yang tak akan pernah ia lirik.

Karena mungkin kami hanya di pertemukan bukan untuk di satukan. Mungkin semua surat ini tak akan pernah sampai ke tangan namja itu, semua rasa ini cukup aku yang menyimpannya.

Demi dirinya, aku rela menunggu empat tahun agar bertemu kembali dengannya,

Demi dirinya, aku rela mengesampingkan perasaanku agar dia bahagia,

Demi dirinya, aku ke Seoul agar selalu dekat dengannya,

Demi dirinya, aku bahkan rela menerima kakaknya menjadi teman disisa hidupku,

Mungkin memang benar jika cinta yang tulus itu berarti kau rela melepaskannya untuk bahagia meskipun itu bukan dengan dirimu.

Karena ini adalah kisah bagaimana aku bisa mencintai seorang Kang Daniel lebih dari aku mencintai diriku sendiri.

* * * * *

Maapkeun jika aku buat pairing Daniel-Sejeong, meskipun sedikit tak rela, mereka adalah pairing favoritku ㅋㅋㅋ
And one again,

Happy 22th for Busan Namja,
Kang Choding Daniel, i wish you always walk in flower road, everyday everywhere,

And

Food road too ㅋㅋㅋ

A Letter to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang