Hamparan air bening bagai air mata membelah keheningan malam diantara kerlap kerlip yang dihasilkan oleh bola putih bertebaran di bawah bagaikan hamparan bintang yang tak akan habis dan tak akan pudar ataupun lenyap meskipun kami pergi.
Did you see my back?
Mereka selalu ada dibelakang kami, melindungi dari belakang. Menuntun kami dari belakang, menahan segala kesulitan, dari berbagai haluan. Dimana-pun itu. Menunggu kami, walaupun kami menghilang tanpa kabar sampai berbulan-bulan.
Tak pernah mereka mengaum mengeluarkan kalimat hitam yang dapat menyayat hati. Selalu yang terucap bagaikan kalimat penyeduh hati di musim semi.
Kami tahu pasti mereka-lah pembuat kami menanjak sampai puncak. Tapi kami tahu, kami tak akan tinggi hati.
Karena itulah kami disini.
Seluruh tempat itu berubah, dari kegerlapan malam hari, menjadi air. Air mata. Hamparan bening sedikit kehijauan, lambang dari keteduhan. Yang tanpa kau sadari dapat berubah menjadi rasa sakit saat kau sadar betapa hancurnya saat itu. Ketika kau bertemu dengan orang yang meninggikanmu.
I came...
Apa ini?
Lautan?
Lautan gurun?
Hamparan pasir membentang membentuk horizon. Tanpa batas.
Berapa pasir di gurun?
Triliunan.
That's my back.
Aku tidak tahu ternyata mereka sangat tersiksa dibelakang kami. Sangat lemah, dengan sekali hempas angin, mereka akan tertiup meninggalkan kami.
Tapi mereka bersatu, saling bahu membahu melindingi kami.
Yang bahkan bukan siapa-siapa kalian.
Terimakasih.
I saw...
Kembali-lah kami.
Ke dunia kami sendiri.
Kembali ke hadapan mereka.
Dan bernyanyi bersama.
Setelah melewati banyak dunia.
Dan kami,
Menaklukkan dunia itu.
I conquered...
Veni, Vidi, Vici.
I Came, I Saw, I Conquered.Regards,
Bangtan to ARMY.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
V
Fiksi PenggemarVeni, Vidi, Vici I Came, I Saw, I Conquered Regard, Bangtan to ARMY Cast : Bangtan Indonesia