##TIGA##

6 3 1
                                    

Setelah setengah jam berlalu, alya belum juga menyelesaikan hukumannya.

"324,325,326,327...." alya memungut dam menghitung dengan teliti tapi segera terhenti karena bola basket yang dimainkan anak-anak basket memantul dan menghamburkan daun-daun yang sudah dia kumpul.

Alya sangat kesal karena perjuangannya mengumpulka daun itu harus diawali dari awal.

"Eh bolanya dong.."kata seorang cowok, berpostur tinggi yang sudah bisa di pastijan dia adalah anak basket.

Alya berdiri memegang bola basket ditangannya dan "kalo mau ambil sendiri..., "

kata alya meremahkan anak basket itu lalu bilang ke mereka,
"kalian memang senior disini tapi ya nggk gitu juga kali,
masa buat kesalahan terus nggk mau minta maaf"kata alya marah-marah.

"gue nggk mau tau pokoknya tanggung jawab"tegas alya membuat anak itu bengong liat dia.

"Kalo gue nggk mau gimana?"kata anak itu yang mulai membuat tatapan melawan pada Alya.

Tiba-tiba..,"ada apa sih ini.." ada kak alvin yang datang, yaa kak alvin kakak alya, ia memang anak basket, tepatnya kapten tim basket sekolah.
Namun keberadaan kakaknya malah membuat alya terdiam.., "Akbar ada apa sih?" Tanya Alvin yang membuat anak yang tadi buat ulah itu yang kini alya ketahui bernama Akbar ini menjelaskan kejadian tanpa membolakbalik semuanya sedikitpun...
Alya tersenyum karena tidak menyangka anak yang jail tadi ternyata berkata dengan jujur.

Akhirnya Alvin mengambil tindakan agar semua anak basket membantu menyelesaikan hukuman.

Setelah selesai dan Alya mengucap makasih, alya hendak kembali dan mrnyerahkan daun-daun itu

Alya di tahan oleh Akbar "tunggu dulu..,"kata nya.,
"Kenapa..?"jawab alya bingung
"Ini.., kata Akbar sambil membawa satu lagi daun untuknya, kurang satu untuk senior itu fatal" kata Akbar sambil menyerahkan 1 lembar daun. Tak tau kenapa alya merasa detak jantungnya yang saling memburu.

"Ia makasih kak"kata Alya lalu mengambil daun itu.
"Kalo gitu gue jalan saya jalan dulu ya kak" kata alya kepada akbar.

"Akbar aja ni yang dipamitin kakak nggk ni.."rayu alvin yang berhasil membuat pipi alya memerah.., "yaudah kakak kakak semua makasih yaa,alya pamit dulu ya kak makasih sekali lagi." Ucap alya...
Yanpa basa basi alya langsung berjalan menjauh atau lebih tepatnya berlari.

Tanpa ia sadari Akbar sedang menatap punggungnya menjauh dan tersenyum melihatnya.

"Kenapa lo.., senyum senyum sendiri lagi, lanjut latihan yuk?" Kata alvin melihat tingkah aneh temannya itu ketika melihat adiknya.

#-------#---------#-----#

Halo semua... gimana udah baca yaa, semoga kalian suku ya dan jangan lupa komennya kali yaa.., karena itu sangat berharga untuk kami...
Berhubung nonsal masih baru nulisnya jadi maaf yaa kalo ada yang gaje gitu.

Jangan bosan bosan ya buat nunggu lanjutan dari cerita ini (I'm not understand about this), maklum nonsal masih anak sekolahan jadi masih ada tugas gitu & mohon tinggalin jejak kalian yaa
Makasih ya temen temen:-);-)

#-------#------#--------#

I'm not understand about thisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang