Jenius!

176 15 1
                                    

Junhwan fic (based on Idol School Trip)

Setelah melakukan syuting seharian yang bisa dibilang cukup menegangkan (karena mereka harus pergi berpasangan dan memasuki sekolah yang sudah di setting seperti rumah hantu), semua murid kembali ke asrama mereka masing-masing.

Walaupun waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, Jinhwan dan Junhoe masih menyempatkan untuk membersihkan diri mereka sebelum tidur. Kedua sejoli sedang menikmati waktu santai mereka di dalam bathtub kamar mandi (dimana satu-satunya ruangan yang tidak terpasang kamera).

Jinhwan yang duduk bersandar pada Junhoe mengeluh tentang betapa ia menyesal bahwa ia tidak bisa menemui keluarganya walaupun mereka saat ini ada di Pulau Jeju.
"Aku rindu eommaku." Jinhwan menyenderkan kepalanya di bahu Junhoe, dan menyebabkan leher putih mulusnya lebih terekspos.
Junhoe, tanpa ragu, menciumi dan menyesap leher Jinhwan. Kedua tangannya sibuk dibawah sana. Menyentuh dan meraba tubuh Jinhwan yang tak terbalut sehelai pakaian apapun.

Huft.
Helaan napas Jinhwan menyadarkan Junhoe kembali, bahwa kekasihnya sedang bersedih. Dan melihat Jinhwan sedih adalah hal yang paling tidak ia inginkan.
"Kau bisa menelepon eommamu hyung." bisik Junhoe di telinga Jinhwan.
Namun Jinhwan tidak merespon. Mungkin Jinhwan berpikir Junhoe terlalu bodoh hingga memberinya saran seperti itu. Karena apa yang dikatakan Junhoe bukanlah sebuah solusi.
Namun Junhoe belum selesai, "Besok minta saja eommamu datang ke tempat syuting kita. Dan nanti kita berpura-pura tidak sengaja bertemu dengan eommamu hyung."
Jinhwan mengangkat kepalanya dari bahu Junhoe dan berbalik, duduk menghadap Junhoe. "Apakah boleh seperti itu?"
"Tentu saja! Aku yakin pasti semua kru tidak mempermasalahkan menampilkan eommamu. Malah ini bisa menjadi hal menarik untuk ditampilkan di acara kita."
Jinhwan berpikir sejenak. Ide Junhoe masuk akal juga. Ia tak pernah menyangka otak Junhoe bisa memunculkan ide cemerlang seperti ini.

Jinhwan mengecup bibir Junhoe dengan semangat. "Kau jenius!"
Junhoe merasa besar kepala, "Aku selalu jenius hyung." ucapnya dengan senyum penuh percaya diri. Ia pun tak mau melewatkan momen ini, dimana suasana hati Jinhwan sedang baik. Ia kembali mencium bibir mungil Jinhwan dan melahapnya dengan bibir tebal miliknya. Setelah mendapat persetujuan dari Jinhwan, lidahnyapun mulai berkelana menyusuri tiap inci mulut Jinhwan, hingga membuat Jinhwan merasa geli dan makin terangsang.

Jinhwan yang mulai kehabisan napas mendorong Junhoe. Namun Junhoe tidak tinggal diam, ia menargetkan leher mulus Jinhwan dan menciumi serta menggigitinya. Ingin sekali ia meninggalkan tanda kepemilikannya pada tubuh Jinhwan, namun ia harus menunggu. Menunggu hingga mereka menyelesaikan syuting mereka ini dan mendapat hari libur.

"Tidak boleh ada tanda Junhoe-ya."
"Aku tau hyung."
Jinhwan mendengad kesedihan tersirat dalam jawaban Junhoe. Maka dari itu, ia merencanakan sesuatu.

Jinhwan memegang kedua wajah Junhoe di tangannya, membuat Junhoe menatap tepat kedua matanya. Kemudian Jinhwan membetulkan posisi mereka. Posisi dimana Jinhwan duduk di pangkuan Jinhwan.
"Apa maksudnya ini hyung?" tanya Junhoe, berpura-pura tidak tau maksud Jinhwan.
Jinhwan tertawa kecil saat merasa ada sesuatu yang mengeras dibawah sana. Sesuatu yang panjang, milik Junhoe.
"Karena malam ini kau jenius, aku ingin memberikan hadiah untukmu."
Junhoe menelan ludahnya.
"I will ride you baby." bisik Jinhwan tepat di telinga Junhoe.
"Oh yeah, please do it!"

Suara air yang bercipratan kemana-mana terdengar sebagai tanda mereka sedang bercinta. Junhoe dengan setia memegang kedua pantat mungil Jinhwan dan membantunya naik dan turun, sedangkan Jinhwan dengan setia memeluk leher Junhoe dan mendesah tepat di telinganya, membuat Junhoe makin bergairah.
"Junh.. Mmphh.. Hoe.. Ahn"
"Nghh hyu..ng.. Fuck! Yess.. Yess babyyy"
"Aku sudah mau keluar Junnh"
"Aku juga hyung.."

"Ahhh!" teriak keduanya bersamaan.

"Sekarang kita kotor lagi!" ucap Jinhwan saat mereka sudah kembali sadar dari kesenangan yang mereka rasakan.
"Tidak apa hyung. Aku suka bermain kotor denganmu." ucap Junhoe sambil mengedipkan matanya pada Jinhwan.

Sehari sebelum bertemu Jinan's momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang