BAGIAN IX

963 32 0
                                    

Aku mengingatnya lagi,
Mengingat bagaimana diriku dan dirimu bertemu untuk pertama kalinya.
Yang juga membuat aku merasakan debaran asmara untuk pertama kalinya.

Ah, benar-benar indah kejadian kala itu, walaupun sedikit konyol.

Dimana hari itu adalah hari pertama aku dan kamu masuk SMA.

Kau yang masih mengenakan seragam putih biru, dengan gaya rambut yang hm, sedikit berantakan. Nampaknya kau ini seorang badboy ya, tapi tak apa kau terlihat ganteng seperti itu.

Saat itu, aku dan kau yang hanya kebetulan bertemu sedang membeli jajan di kantin. Tepatnya, di tempat 'Bu wiwin' penjual jus buah dan bakso. Kau sedang memesan minuman jus alpukat dengan tambahan susu coklat yang banyak, beserta taburan coco crunch dan milo di atasnya. Sejak itu aku tau kau suka yang manis-manis ternyata.

Aku pun memesan minuman juga jus mangga dengan nata de coco. Bu wiwin pun membuatkan pesananmu terlebih dahulu, karena kau yang lebih dulu datang. Jusmu sudah jadi kau pun mulai menambahkan sendiri aksesoris ke dalam nya. Tetapi saat kau ingin mengambil susu coklat kau salah mengambil, yang kau ambil bukanlah susu coklat melainkan kecap. Ketika aku ingin mengingatkanmu, kau sudah terlanjur menaruh nya. Terpaksa aku diam saja. Kau pun langsung memberi uang kepada bu Wiwin dan langsung meninggalkan kantin.

Tak lama jusku sudah jadi, aku langsung mengambil dan membayarnya. Aku sedang buru-buru untuk mengejarmu, dan ingin melihat bagaimana reaksimu meminum jus itu.

Kau ternyata ke belakang sekolah dan bersantai disana. Aku pun menghampirimu dengan perasaan yang biasa saja, karena waktu itu aku belum menyukai dirimu. Jadi aku tidak gugup.

"Hai," sapaku ketika sudah duduk disampingmu.

"Eh, hai." balasmu dengan sedikit terkejut.

"Kau sedang apa disini? Sendirian pula." tanyaku basa-basi.

"Ah, tidak melakukan apa-apa hanya duduk saja. Aku menyukai tempat ini, sejuk dan membuatku sedikit tenang." katamu .

Aku pun mengangguk paham. Lalu menyeruput jus manggaku sembari menatap ke sekeliling.

Kau pun ikut menyeruput jusmu, perlahan aku pun menatap kearahmu ingin melihat reaksimu.

Wajahmu sangat lucu saat itu, dengan pipi yang besar karena menahan minuman itu didalam mulutmu dan enggan menelannya.

Aku tahu kau malu untuk memuntahkannya karena ada diriku kan?

Aku menahan tawaku, "Muntahkan saja, aku tau jus itu tidak enak rasanya. Dimana enaknya coba jus alpukat ditambah kecap. Ada-ada saja."

Kau pun sontak memuntahkannya. Dan terbatuk-batuk. Reflek, aku menyodorkan jus manggaku.

"Minum ini." kataku

Namun kau hanya diam memandangi jus itu.

"Ambil saja, tak apa." kataku lagi sambil tersenyum.

Kau pun mengambilnya kemudian meminumnya.

"Kenapa kau bisa tahu, kalau di jus ku itu kecap bukan susu coklat?" tanyamu sehabis minum dengan raut wajah penasaran

"Aku melihat kau menaruhnya." jawabku.

"Ah, kenapa kau tidak bilang atau mencegahku." katamu sedikit kesal seperti anak kecil. Sampai aku gemas melihatnya. Mungkin dari sini aku mulai menyukaimu.

"Aku lupa sepertinya." jawabku sambil tertawa kecil.

"Yasudah, aku mau balik duluan. Sampai jumpa lagi." pamitku.

Ah, sungguh pertemuan yang indah.

-pulpenbiru-

𝐒𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐜𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐠𝐮𝐦 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang