1 - salting

88 7 0
                                    

Hal yang sederhana mampu memecahkan sikap dingin kamu.

***

      Kejadian tadi diruang kelas memang sangat membuat Azura kesal dan juga membuat perasaan Azura aneh. Azura berjalan menuju kedepan pintu gerbang menunggu sang bunda keluar dari sekolah. Tidak lama kemudian sang bunda keluar dari sekolah dan Azura pun masuk ke dalam mobil bundanya.

"De ke Gramedia dulu ya ada yang mau bunda beli sekalian kalau kamu mau beli novel silahkan deh" ucap bunda Emely dan Azura hanya mengangguk serta senyum setidaknya ajakan bundanya menambah mood Azura.

Digramedia Azura dan bundanya berpisah untuk mencari buku yang mereka inginkan, Emily ke bagian buku pengetahuan sedangkan Azura ke bagian novel. Azura memilih membeli novel dilan dan milea setelah mengambil novel yang ia cari Azura pun segera menyusuli bundanya.

Lho bunda sama siapa?  Ucap penasaran didalam hati Azura, Azura langsung menyusuli bundanya.

"Bunda, aku beli novel ini ya sekaligus 3, kalau satu satu kesininya males bun,  yaa boleh ya" izin Azura karena setiap ia membeli novel lebih dari 2 pasti akan diomelin lalu Azura melihat seorang cowo didepannya yang tadi bicara dengan Emily, Azura sempat terkejut tapi dia bersikap biasa aja, dia itu adalah ka Bima ketua osis yang sempat membuat Azura kesal.

"iya gapapa ini bunda juga udah ketemu buku yang bunda cari,  eh iya ini Bima ketua osis, kamu udah kenal kan? Bima ini anak saya, Azura" lirikan bunda beralih ke ka Bima, sedangkan Azura hanya senyum terpaksa kepada Emily.


"Oh ini anak ibu, saya sudah kenal bu kebetulan saya megang ruang anak ibu, oh iya bu ada satu lagi yang mau saya sampaikan, saya sama beberapa teman saya ingin nge-les di ibu,  ibu bisa ga?  Kalau kapannya si sebisanya ibu saja" ucap Bima, ni orang pencitraan banget dah aslinya mah ngeselin banget kesal azura dalam hati.

"kalau gitu kamu bisa dong jagain Azura numpung kamu megang ruangan dia, kalau soal les saya bisa dan kayanya abis MOS aja kali ya yang enakan nanti kapannya saya WA kamu aja" ucap Emily.

"tentu saya akan menjaga Azura dan siswa siswa MOS lainnya kalau buat Azura saya khususin deh hehehe, terima kasih bu sudah bersedia kalau gitu saya duluan ya bu, ra saya mau mencari sesuatu dulu, assalamualaikum" Bima sopan kalau sama guru atau orang yang lebih tua darinya.

 "waalaikumsalam" ucap Emily dan Azura bersamaan tetapi ucapan Azura agak ketus, ya begitu lah Azura kalau sama orang yang membuat ia kesal walaupun sudah dari tadi tetapi lain halnya kalau sama orang yang berarti bagi Azura.

"Bunda kenapa si pake segala nitip jagain aku, aku kan udah besar juga udah bisa jaga diri sendiri bunda" ucap Azura

"gapapa de, lagi juga kalau apa apa dikelas minta tolong Bima aja, yaudah dari pada muka anak bunda kusut gini mendingan sana gih kekasir bayar bukunya sekalian buku bunda" Emily mengeluarkan sejumlah uang lalu Azura pun langsung menuju kasir.

    
memainkan gitarnya dengan tenang, malam yang sunyi membuat Azura semakin merasakan ketenangan membuat ia tidak mau meninggalkan balkon kamarnya.

Seperti biasa Azura berangkat sekolah bersama bundanya dan hari ini Emily benar benar serius meminta Bima untuk menjaga Azura lebih kesalnya Bima ada tepat di depan Azura, dia tidak sendiri dia berbicara kepada Meira, wanita yang dipuji Bima kemarin. Azura berdiri dan berjalan keluar mencari angin.

"Eh tunggu, thalia lo mau kemana? Bunda lo pesen ke gue buat jagain lo" Bima memegang tangan Azura untuk menahannya.

"Bodoamat ga peduli gue, terserah gue mau kemana aja, bukan urusan lo, dah sono lanjutin aja ngobrolnya sama gebetan lo, lepasin gue! " sekuat tenaga Azura untuk melepaskan tangannya dari Bima tetapi tenaga Bima lebih kuat dari Azura.

"gue ga akan lepasin lo kalo lo belum duduk juga ditempat lo" tegas Bima.
Azura menendang kursi kosong kearah kaki Bima hingga Bima terjatuh.

"awww sakit, kaki gue memar dah kalo kaya gini gue aduin ke bunda lo kalo lo susah dibilanginnya" Bima memegang kakinya dengan kedua tangannya.

"Aduan dasar! Emang gue ga boleh keluar? Bosen gue disini!" tegas Azura.

"Lo keluar bareng gue! Siapa suruh nyelonong pergi gitu aja, yaudah bantuin gue, anterin ke uks lo kira ga sakit lo nendang keras banget" Azura pun mengalah dan membantu Bima berdiri lalu pergi ke uks, eh tunggu sejak Bima jatuh Meira tidak kelihatan, yaudah lah ya gapenting.

Sesampainya di uks Azura segera mengobati kaki Bima yang memar, Azura tidak menyangka tendangan ia jago juga ya sampai kaki Bima memar. Azura sedikit risih Bima dari pertama Azura mengobatinya ia terus menatap Azura.

"Gausah natap gue kaya gitu, dosa!"
"Lo salah tingkah ya gue tatap? Muka lo lucu kalo lagi fokus" senyum Bima membuat pipi Azura merah seketika.
"tuh baru juga gua senyumin udah merah aja tuh pipi" Bima mengacak rambut azura membuat ia semakin salah tingkah.

Dari awal masuk kelas Bima benar benar mengawasinya hingga pulang, untung saja Azura pulang bersama bundanya. Azura hanya bisa sabar, tinggal besok selesai MOS dan dengan mungkin setelah itu Bima tidak menganggu Azura lagi.

🐼🐼🐼

Hallo..  Maaf ya lama banget ngepublikasi dikarenakan saya masih pelajar kelas 9 dan tugas tumpuk+ujian berdatangan.
Maaf juga ini sedikit ganyambung ya hehe..

Terus vote+comment yaaa.. Vote kalian berarti bangettt ❤

Ig:@zidriyah

14 februari 2018
16.24 WIB

Thanks for reading🙏


See you next chapter

KAMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang