2- mencair?

59 5 0
                                    

Lo unik, bikin gue tetep mau ngejar lo, tunggu gue ra, gue pasti bisa mecahin sikap dingin lo

-Bima

***

Hari ini adalah akhir MOS dimana Bima terus menerus melihat Azura dari kejauhan. Memang dia sibuk namun pandangannya tidak terlepas dari Azura. Azura risih dengan tatapan Bima yang terus melihatnya.

"Mel gue risih, ka Bima dari tadi liatin gue terus" risih Azura.

"Kalo menurut lo ka Bima ga penting, yaudah lah ra gausah dihirauin, lo biasa aja, anggap aja ka Bima ngefans sama lo" ucap santai Melly.

"Emang si ga penting, tapi Ka Bima ngeliat guenya sambil senyum senyum" ucap Azura.

"Senyum itu ibadah, yaudah lah ra biarin aja, ikut gue yu" Melly yang sudah kesal akhirnya menarik Azura pergi, Azura tidak tau Melly mau bawa ia kemana, mereka berhenti. Jalannya terhalang oleh Bima.

"Permisi ka, saya mau lewat" ucap sopan Melly

"Oh silahkan, tapi lo bilang cuma lo mel yang mau lewat, Azura tetap disini" ucap santai Bima

"Apaan si lo ka, Melly gandeng gue berarti gue ikut sama Melly. Lo juga mel pengucapan lo salah" Melly yang mengisyaratkan untuk Azura berbicara sopan kepada kakak kelasnya namun Azura tetap mengucapkan kata yang kurang sopan.

"Ikut gue yu ra, gue mau nunjukin sesuatu buat lo, kali ini gue gamau maksa lo intinya kalo lo mau ikut gue ayo, tenang gue ga bakal ngapa ngapain lo" ucapan bima yang tiba-tiba manis. "ka bima kesambet apaan mel?" bisik Azura ke kuping Melly dan melly pun mengisyaratkan Azura agar mau ikut toh ka Bima juga ga bakal ngapa ngapain Azura, Azura pun mengalah.

"Ayo ra, mau gue gandeng apa lo ngikutin gue aja" Azura hanya membalas muka datar, Bima paham kalo Azura ga mau di gandeng (namanya juga cold girl hihi).

Azura mengikut Bima, untung Azura tinggi jadi bisa seimbang jalannya dengan Bima. Bima membawa Azura ke rooftop gedung. Gils indah banget batin Azura

"lo ngapain bawa gue kesini" ucap Azura

"gue pengen aja ngajak lo kesini, kalo lo bt, unmood lo kesini aja. Lo mau tau ga? Kunci pintu rooftop cuman gue sama penjaga sekolah aja yang punya, jadi cuman gue yang bisa kesini, kalo lo mau nanti gue bikinin kunci ini buat lo" ucap Bima sambil menuju pinggir rooftop menikmati pemandangan

"trus yang dekorasi semua ini lo? " Azura mengikuti Bima ke ujung rooftop

"Hmm ya begitu, gue sendiri yang dekorasi yaa ada lah bantuan dri penjaga sekolah, gue juga udah izin sama kepala sekolah rooftop gedung A gue tempatin, rooftop ini juga ga dipake buat apa apa jadi ya gue di izinin" ucap Bima panjang kali lebar hihi.

"Udah pidatonya?" ketus Azura

"Hehe sekian terima kasih" mereka pun tertawa. Tunggu, Azura ketawa karena Bima? Apakah Azura sudah mulai mencair?

"Lo makin lucu kalo ketawa gini, apalagi kalo ketawanya karena gue, gue makin makin suka sama lo" senyum Bima

"Apaan si lo ka, gausah ngarep! Lo mending sama Meira aja deh ka" ketus Azura dan meninggalkan rooftop.

Bima hanya senyum ketika Azura pergi, Bima mengerti Azura mungkin salting dengannya, ia memilih tetap di rooftop, saat ini Bima butuh ketenangan.

Lo unik, bikin gue tetep mau ngejar lo, tunggu gue ra, gue pasti bisa mecahin sikap dingin lo. Batin Bima sambil memejamkan mata.

~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang