2. Daniel ✨ Illness

259 24 0
                                    

(A/N)

Itu (y/n) artinya your name ato nama elu. Jadi bacanya jangan 'yn' tapi pake nama lo sendiri
(*''*)

Chapter ini semacam imagine ya guys soalnya daniel sakit beneran tapi gak bisa jenguk ato nemenin dia. Makanya author nulis ginian heuheu.

#janganbaper

...

Daniel yang baru saja balik ke dorm Wanna One dari sebuah fansign, langsung pergi menghampiri kamarnya dan jatuh di atas kasur empuk miliknya. Badannya terasa lelah sekali dan demam yang didapatnya tidak membantu meredamkan rasa penat di kepalanya.

Ia baru saja diantar dengan van Wanna One bersama managernya dari fansign tersebut. Sangat disayangkan bahwa dia hanya mampir sebentar untuk menyampaikan rasa sesalnya terhadap Wannables karena tidak dapat mengikuti fansign tersebut.

Daniel celentang di atas tempat tidurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Dorm yang biasanya penuh dengan member itu terasa sangat sepi dan sunyi tanpa sahabat-sahabatnya.

Ia sangat tidak suka terkena penyakit. Karena ini hanya akan menghambat schedulenya dan juga waktu baginya untuk melatih dance dan rapnya.

"Aarghh...!" Gerutu Daniel sambil melepaskan hoodienya yang hanya membuat dia merasa sesak.

Dia melempar hoodienya itu ke lantai lalu membalut badannya dengan selimut putih tebalnya. Ia lalu memejamkan matanya untuk tidur. Namun sedikit susah karena ia sama sekali tidak mengantuk.

"Aku sangat bosan tapi tidak bisa apa-apa, sangat menyebalkan," ketus Daniel sambil mencari iPad mini kesayangannya. Ia memutuskan untuk membaca serial komik online saja untuk mengisi waktu luangnya.

Tak lama, ia pun tertawa sendiri membaca komik tersebut.

Ditengah-tengah keasikannya itu, terdengar ada yang membuka pintu depan dorm nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditengah-tengah keasikannya itu, terdengar ada yang membuka pintu depan dorm nya. Daniel yang mendengarnya langsung berhenti tertawa dan mencoba untuk mendengarkan suara tersebut lebih seksama.

"Permisi... aku akan masuk.." ada suara seorang perempuan, lalu terdengar ia membawa masuk sesuatu bersamanya karena ada suara keributan di pintu depan dorm tersebut. "Aduh... kenapa berjatuhan begini," terdengar perempuan itu bilang.

Daniel yang tidak kuat untuk bangun dan melihat siapa sebenarnya yang telah datang, bersembunyi di bawah selimutnya dan pura-pura untuk tidur. Dia tidak takut... tapi sangat amat takut.

"Daniel... apa kau di rumah?" terdengar perempuan itu memanggil Daniel. Dia mulai berpikir yang tidak-tidak, 'Jangan-jangan ada seorang saesang di dorm?!'

"Hmm... mungkin dia tertidur," lalu langkah kaki perempuan itu yang tadinya mengarah ke kamar Daniel, pergi menjauh.

Daniel bingung harus berbuat apa. Kepalanya terasa terlalu pusing untuk berpikir dan badannya terlalu lemah untuk berjalan atau berdiri. Tapi bagaimana kalau perempuan tersebut benar-benar seorang saesang?!

One Shot || WannaOneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang