awal

16 3 1
                                    

Semesta ikut bahagia. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah disekolah barunya. Sekolah yang sejak lama ia idamkan. Namanya Sita Permata Putri.

***

Kriiiingggggg, suara bel panjang menandakan bahwa semua siswa harus masuk ke kelas masing-masing
Sita adalah murid pindahan disekolah ini, jadi dia agak bingung mencari kelas mana yang akan menjadi kelas barunya nanti.

Brugg, "aduh kalo' jalan liat-liat dong" bentak sita kepada seseorang yang berada didepannya itu.

"maaf gue nggak sengaja ,tadi gue buru² " ,balas cowok itu.

Tanpa menjawab apa-apa sita hanya memandangi cowok itu "dia kan yang ada dimimpi gue tadi malem" ,batinnya

"woy malah bengong ,lo gakpapa kan? " bentakkan cowok itu memecahkan lamunan sita.

"gue gakpapa, lain kali jalannya pake mata dong" ,jawab sita dengan sedikit gugup

"iya² ,gue kan udah minta maaf, oiya gue faisal dan lo? " ,sambil menjulurkan tangan kanannya.

"sita, maaf gue buru²" ,sita langsung lari tanpa membalas uluran tangan faisal.

***

Kelas 11 Ipa 3, itulah kelas yang tadi kepala sekolah bilang akan menjadi kelas baru sita.

Sita mencari dan akhirnya menemukan kelas tersebut, setelah memasuki dan memperkenalkan diri didepan kelas, sita sedikit kaget dengan apa yang dia lihat didalam kelas.

"Faisal? ,jadi cowok itu sekelas sama gue? " ,tanyanya dalam hati

"yang duduk sendiri siapa? " ,tanya guru yang ada dikelas

"saya bu ",jawab faisal

"sita, silahkan kamu duduk disebelah faisal" ,arah bu guru kepada sita

"baik bu " ,lanjut sita.

Dalam hati sita masih bingung, udah 3 kali ini dia bertemu cowok itu, pertama dimimpinya, kedua dilorong sekolah dan sekarang dia harus sekelas bahkan sebangku dengan cowok itu

***

Kriiingggg, semua siswa berhamburan keluar kelas
Semuanya bergegas ke parkiran dan ada juga yang nunggu jemputan atau angkutan umum di depan gerbang sekolah
Sudah hampir 1 jam sita menunggu tapi tidak ada satu pun angkot yang lewat.

"lo nunggu angkot ?" ,tanya seorang cowok yang tak lain adalah faisal

"iya" ,singkat sita

"bareng gue aja gimana, rumah lo daerah mana sih" tanya faisal

"gausah, gue bisa pulang sendiri makasih" jawab sita

"mau sampek kapan lo nunggu, disini tuh jarang ada angkot lewat, udah deh ayok bareng gue sekalian kenalan juga kan"

"tapi? "

"halah gausah pake tapi²an, ayo buruan naik "potong faisal
Akhirnya sita naik ke motor faisal

***

Diatas motor, sita hanya bisa memandangi punggung cowok yang baru saja dikenalnya itu
Bingung, kenapa bisa cowok yang ada dimimpinya itu tiba-tiba hadir di kehidupan nyatanya

"Mustahil" lirih sita

"Ha, lo ngomong apa barusan" saut faisal

Sontak sita kaget, "enggak, gue gada ngomong apa² tu", "dipertigaan depan belok kanan ya" alih sita

"oh, ok", cuek faisal

Setelah itu semua kembali hening sampai mereka berdua sampai didepan rumah sita

"Lo mau turun, apa mau tetep nangkring diatas motor gue sampek malem" ucap faisal

"...." tak ada jawaban dari sita

"Sita Permata Putriiii" teriak faisal

"Eh iya gue, kenapa" kaget sita

"Kenapa², lo mau tetep nangkring dimotor gue, mau sampek kapan ta?", jawab faisal sedikit sebel

"Oiya, uda nyampek ya, duh maap kali fai, gue terlalu nyaman duduk dimotor lo" goda sita

"Iya, tapi ini uda sore, gue mau pulang, laperrr" ada penekanan disetiap kata yang diucapkan faisal

"Yaelah, mampir ya, makan dirumah gue, gimana?" saran sita

"Ga ah, malu gue, baru kenal uda minta makan aja" sambil tertawa

"Em bisa banget lo, la gue baru kenal uda lo anterin pulang aja" ejek sita

"Haha, dasar lo, yauda gue pamit balik dulu, assalamualaikum" sambil nabok pipi sita

"Eh gila, sakit nyett"
"Iyee walaikumsalam, tiati nyett" jawab sita sambil tertawa kecil

KITA Menyakitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang