sejak hari itu

3 0 0
                                    

Pagi ini aku bangun dengan badan yang terasa berat.  Aku memandangi sekitar kamarku sambil mengingat kejadian semalam.  Kami berdua menangis sambil berpelukan

"bang andra, Tuhan kenapa sih jahat sama kita.  Ga cukup ya ngambil mama sama papa.  Trus skrg dia buat abang sakit.  Kenapa bang? Apa salah kita? " ujar shilla sambil terisak.

Aku memeluknya dengan erat. Aku pun ingin berkata seperti itu. Kenapa Tuhan terlalu kejam pada kami. Apa salahku? Aku hanya ingin hidup seperti orang biasa, menyekolahkan adikku, membahagiakan dia dan menikahi gadis impianku.

Setelah itu aku pun memberitahu seluruh keluarga ku. Ya, keluarga ku langsung shock. Om dan tanteku pub memutuskan agar kami tinggal dirumahnya.

"Ndraa, kita mulai pengobatannya ya. Kamu harus segera di obati." Ujar tanteku sambil mengusap kepalaku.

"Tapi tan, aku ga punya biaya, pengobatannya butuh biaya yang besar."

"Kamu masih punya peninggalan orang tua kamu, jual saja itu."

Aku pun terdiam, rencananya tanah itu akan jadi biaya tambahan untuk shilla kuliah nanti. Dia ingin kuliah diluar negeri.

"Apa gunanya dia kuliah jauh, tapi abangnya sakit parah. Ndraa, shilla pasti ngerti kok." Tanteku berusaha meyakinkan ku.

"Baiklah tan,tolong bantu aku untuk menjualnya ya."

Shilla maafkan abang ya

Thankyou And GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang