01. rain drops

113 21 2
                                    

Kala itu hujan turun dengan deras. Sesuatu serasa menusuk dadanya. Sakit. Ia terlempar ke masa lalu. Pikirannya dapat menjelajah ke mana saja.

"Hansol-ie," panggil gadis itu. Wajahnya persis di samping wajah laki-laki bernama Hansol itu. Ia tersenyum manis. "Hey! Aku lebih tua setahun dari kamu!" bantah Hansol. "Panggil aku oppa."

Gadis itu mendesah kesal. "Kau tidak cocok dipanggil oppa, aku panggil kau eonni, bagaimana?" candanya, membuat Hansol menjitak dahinya. "Ada apa, eoh?" tanya Hansol. Di hadapannya telah tersodorkan buku catatan dengan sampul tertulis nama gadis itu, "Yoo Yeonjung".

"Hah?" Ia menatap Yeonjung bingung. "Apa ini?"

Yeonjung mengisyaratkannya untuk membuka buku itu. Ketika dibuka, halaman pertama tertulis berbait-bait puisi.

"Hujan di sore hari
Aku melihat dirimu
Termenung tak bergeming
Apa kau baik-baik saja?

Aku merindukan suara tawamu
Aku rindu pelukan hangatmu
Apa kau juga merindukan aku?
Tolong, lihat aku

Di sini aku menunggu dirimu
Jangan tinggalkan aku
Aku ingin menemanimu di tengah hujan
Tapi takdir berkata lain

Kau bukan milikku
Aku bukan untukmu
Dengan segenap hati aku mencintaimu
Aku harus rela melepas tanganmu"

Alis Hansol terangkat sebelah. Ia tertawa pelan. "Kenapa kau tiba-tiba menulis ini?" tanyanya masih dengan tawa. "Memang kenapa? Aku bosan saat pelajaran sejarah." Yeonjung menjawab dengan nada protes.

"Apa ini berdasarkan pengalaman pribadi?" goda Hansol. Kedua tangan Yeonjung mengisyaratkan "tentu-saja-bukan". Ia kembali menarik buku itu dan membawanya ke dalam pelukannya. "Menurutmu anak kelas dua SMA memiliki kisah cinta yang semendalam itu? Apa kau punya?" jawabnya bertubi-tubi.

Dengan tenang Hansol menjawab, "Pernah, tapi hanya aku yang menyukainya." Yeonjung menggangguk mengerti. Perasaan kecewa tersirat di matanya. "Siapa?" tanyanya. Hansol terdiam sesaat, mengingat-ingat gadis yang pernah hadir di masa lalunya.

"Namanya Jeon Somi," jawabnya "dia tiga tahun lebih muda dari aku."

Suara rintik hujan terdengar, terlihat titik air pada jendela besar perpustakaan. Dengan berat hati Yeonjung memasukkan bukunya ke dalam tasnya. "Aku pulang dulu, sampai jumpa besok!" seru Yeonjung, meninggalkan Hansol sendirian di sana.

Jika saja tidak turun hujan, Yeonjung akan lebih lama berada di sana. Ia harus pulang sekarang sebelum hujan bertambah deras. Jarak rumahnya dengan sekolah terbilang cukup dekat sehingga lebih baik untuk berjalan kaki.

Hansol dan Yeonjung merupakan teman dekat, usia mereka berbeda setahun. Mereka bertemu ketika kedua ibu mereka -yang merupakan sepasang sahabat- membawa mereka ke daycare yang sama.

Sejak itu Yeonjung sering bertemu dengan Hansol, dan kembali sekolah di sekolah yang sama saat SMA. Mereka hanya sekedar berteman dekat. Biasa. Lebih dari teman, kurang dari sahabat.

Apa mereka menaruh perasaan satu sama lain? Tidak ada yang tahu. Yang kini Yeonjung ketahui adalah Hansol pernah menyukai gadis bernama Jeon Somi, dan Hansol tidak mengetahui sosok laki-laki yang disukainya.

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang