Heels

79 2 2
                                    

Bagi remaja berusia 17 tahun sepertiku, sekolah adalah tempat yang pertama kali aku ingat ketika alarm sudah berbunyi. Pukul 05:00 AM, masih gelap dan ini adalah awal hari yang membosankan.

Ibuku meninggal beberapa tahun lalu. Kecelakaan bus itu akan membuat dadaku terasa nyeri jika mengingatnya. Dan ayahku? jangan bertanya. Aku bahkan tidak pernah melihatnya sekalipun. Apakah aku terlihat sangat menyedihkan?

"Aku hanya akan cuci muka hari ini karena ini musim dingin, dan keran air panasku sedang rusak. Hah." Gumamku tak jelas.

Tanganku mulai menggapai pasta gigi yang aku letakkan di dalam desk cermin, tapi tanganku tak merasakan ada pasta gigiku berada disana. Apakah terjatuh? Ini memang sering terjadi padaku, aku sering lupa menaruh pasta gigi setelah aku pakai dan biasanya jatuh di kolong wastafel kamar mandiku. Dan benar saja, ketika aku menunduk, aku melihat pasta gigiku tergeletak disana. Aku berjongkok untuk mempermudah mengambilnya, tetapi mataku terfokus pada benda yang terletak disamping pasta gigiku. Aku tahu benda asing apa itu, tapi aku rasa itu bukan miliku.

"lipstik?" gumamku seraya meraih lipstik yang warnanya terihat mencolok itu.

Aku hanya meninggalkannya saja di depan cermin, karena aku tahu itu bukan miliku, dan aku sudah terbiasa melihat benda2 aneh terdapat dirumahku. Dan aku hanya berfikir "oh,mungkin ini milik temanku yang tak sengaja kubawa" seperti orang bodoh. Walaupun tak ada satupun temanku pernah bertanya bahwa ia kehilangan barang atau tidak, aku selalu berfikiran seperti itu. Aku hanya ingin berfikiran positif

Sesaat aku meninggalkan kamar mandi, suara aneh terdengar jelas di telingaku, lebih tepatnya suara benda jatuh. Aku mencoba menghentikan langkahku, memutar seluruh badanku 180 derajat dan sedikit megepalkan tangan kanan untuk berjaga-jaga.

1 langkah,

2 langkah,

3 langkah,

Cklek

Suara gagang pintu mengiringi rasa penasaranku.

Dan,

"ayolah seulgi, kau terlalu banyak menonton film." Gumamku berbicara kepada diriku sendiri. kalimat itu terlontar begitu saja ketika aku tak melihat ada yang aneh di dalam, aku hanya melihat lipstik merah di bawah wastafel. Itu saja. Tidak ada yang aneh.

Decitan pintu rumahku terdengar dengan sangat jelas ketika aku membukanya saat akan pergi kesekolah. Bulan lalu aku ingin memperbaikinya, tapi uang menjadi kendala utamaku dan membuatku harus menyumbat telingaku untuk sementara waktu karena decitan pintu itu sangat menggangguku. Saat ini rambut hitamku terurai panjang menutupi sebagian wajahku, aku melakukannya bukan tanpa sebab, itu karena aku tidak ingin wajahku terlihat oleh orang lain yang membicarakanku.

Kedua ahjumma itu sedang membicarakanku lagi, yang hanya bisa aku lakukan saat ini hanyalah menunduk, dan menyembunyikan wajahku. Mereka berbicara sahut-menyahut tanpa henti. Apa mereka pengangguran? kenapa membuang-buang waktu untuk membicarakan orang lain.

Tunggu. Apa aku salah dengar? club? Bukankah mereka menyebutkan club? Kepalaku reflek terangkat ketika mendengar kata club tadi. Apakah mereka benar benar membicarakan tentang diriku?

"Selama hampir 17 tahun tahun hidupku, aku tidak pernah ketempat itu, dan tidak akan pernah. Kenapa mereka selalu membuat berita aneh tentangku?" Aku terus bergumam dijalan, mungkin orang yang melihatku akan berfikir bahwa aku tak waras.

Aku berjalan santai ke sekolah karena ini memang masih pagi, tetapi suara yang didengar telingaku membuat kedua kakiku berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Aku mengenali suara apa itu. Seperti sepatu dengan hak dan sesuatu yang menyeret? memang awalnya terdengar biasa saja, tapi lama kelamaan langkah kaki itu berubah menjadi begitu cepat, cepat, cepat dan semakin cepat.

Tap

Tap

Tap

Tak tahu mengapa, saat aku berhenti, langkah kaki itu juga ikut berhenti seakan akan dia sedang mengikutiku. Aku mungkin akan berfikir seperti orang bodoh lagi, berfikir bahwa itu adalah suara sepatuku yang menggema saja. Aku bukan orang yang gampang percaya dengan adanya makhluk aneh atau apapun namanya itu tapi, semakin lama itu membuatku terganggu, sangat terganggu.

Tap

Tap

Tap

High heels itu terdengar sangat mengganggu gendang telingaku.

Bukan!

Itu lebih terdengar sangat menyeramkan!

'aku mohon,seseorang tolong aku!'


-

-


jangan lupa vote  \ ^0^ /

Full MoonWhere stories live. Discover now