Hari itu semua hilang begitu saja
Tak ada lagi tawa layaknya dulu
Tak ada lagi bahagia yang sempurna
Ayah...
begitu cepat waktu yang kita lalui bersama...
Takkan bisa lagi kulihat senyum diwajahmu..
Takkan bisa kita bercerita bersama
Kasih sayang yang dulu begitu lengkap namun tak lagi bisa aku rasakan setelah ayah tiada
Hanya ibu yang aku punya saat ini...Hari itu adalah hari terakhir bagi ku..
Terakhir kali aku menyuapi ayah makan dan minum ketika ayah sakit...
Terakhir kali aku menyisir rambut ayah...
Terakhir kali aku memotong kukunya...
Terakhir kali aku memandikan nya...
Terakhir kali aku mencium nya...
Terakhir kali aku melihatnya Dan itu benar-benar akhir dari segalanya...
Aku menangis...
Aku kehilangan laki-laki hebatku untuk slama-lamanya...Selasa,24 januari 2017 ayahku kembali...
Kembali pada sang pencipta...
Ajal menjemput ayahku...
Orang yang begitu aku cintai dan aku sayangi,orang yang slalu memberiku kebahagiaan telah pergi meninggalkan aku selamanya...Ya allah...
Tak pernah terfikir oleh ku ayah akan pergi secepat ini...
kenapa ? kenapa kau renggut orang yang aku sayangi,ayah meninggalkan aku,ibu,dan kakak di usianya yang kurang lebih 56 tahun...
Aku yang masih butuh kasih sayang seorang ayah namun ayah meninggalkan ku...
Ibu yang ayah tinggalkan,kami sebatangkara ayah...
Kenapa ini terjadi ?
Aku hancur,aku terluka
Tapi aku harus kuat meski dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir dipipiku...
Hidupku seakan hilang...
Tak ada sesuatu yang terfikir oleh ku
Ketika itu...Hari ituu...
Aku masih berada disekolah dan ayah yang baru saja semalam tiba dirumah dari rumah sakit yang berada agak jauh dari rumah ku...
tiba-tiba ada tetangga ku datang kesekolah ku untuk menjemput ku pulang saat itu aku begitu bingung bahkan cemas,fikiran ku hanya tertuju pada kondisi ayah aku takut ada sesuatu yang tlah terjadi,akupun izin dari sekolah dan mengatakan bahwa ayahku sedang sakit dengan air mata yang tak tertahan,aku di temani oleh seorang sahabat yang begitu berarti bagiku dia yang slalu menemani aku di rumah sakit dari awal ayah sakit sampai ayah tiada...
Aku begitu kaget ketika aku sampai di rumah orang begitu ramai,aku langsung masuk menemui ayah dan membacakan yasin,namun air mata ku tak terbendung lagi melihat kondisi ayah yang smakin memburuk dengan ibu yang slalu menangis karna sedih dengan kondisi ayah...
saat itu ayah tak lagi mau makan,bahkan minum pun tak mau,untuk bicara pun ayah sulit dengan darah yang keluar perlahan dari hidung dan mulut...
hati ku begitu hancur ketika semua itu terjadi...
Setelah aku membacakan yasin aku pun mencoba untuk menawari ayah makan atau minum,ayah tak menjawab hanya diam,semua orang yang ada dirumah ku pun tampak cemas, yang aku fikir hanyalah kondisi ayah saat itu,aku pun menyuapi air putih dengan ayah secara perlahan menggunakan sendok,ayah pun mau
Namun cemas ku smakin memuncak ketika wajah ayah mulai berbeda,semua orang yang ada tiba-tiba langsung mengelilingi ayah melihat kondisi ayah yang smakin memburuk,ibu hanya menundukan kepala dibawah telinga ayah yang berbaring dengan air mata yang terus mengalir,tak kulepas genggaman tanganku dari tangan ayah kugenggam erat dan smakin erat ,aku menangis aku cemas bahkan sangat khawatir,aku tatap mata ayah yang sedang bergelut dengan maut menahan sakit yang begitu hebat,dan detik itu saat itu nafas ayah berhenti,tak ada kata yang terucap lagi...Innalillahi wainnailaihi roji'un
"ayah telah tiada nak" itu yang ibu ucapkan tangis ku semakin kencang tak bisa kutahan ku peluk ibu dengan erat"masih ada ibu nak,meski kita hanya berdua karna kaka mu yang jauh"kata itu yang ibu ucapkan untuk menguatkan ku saat itu...
kata itu yang menjadi pedomanku sampai saat ini...Aku smakin menangis ketika aku menyadari saat ayah tiada ayah memakai baju pemberian ku...
ku peluk ibu lagi,ya allah inikah cobaan mu kenapa seberat ini,aku tak ingin kehilangan ayah aku ingin ayah kembali,sampai saat ini baju itu dan selembar foto yang menjadi obat ketika rindu mulai menusuk ke hati ku dan membuat aku slalu menangis...
Ketika aku rindu aku slalu menangis...
Tapi,aku tak pernah menangis ketika ada ibu aku mencoba kuat ketika di depan ibu,tetapi ibu yang slalu menangis didepan ku karna rindu pada ayah...
ketika itu aku langsung mengalihkan pembicaraan atau bahkan hanya diam karna aku tau jika aku menangis pasti ibu akan smakin sakit...
Ibu tak tau bahwa aku juga begitu rindu pada sosok seorang ayah
Di malam ku aku sering menangis bahkan slalu ku menangis...
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Untuk Ayah
Non-FictionUntuk ayah tercinta Aku merindukan mu Tenang disurga allah Do'aku untuk mu Anakmu Yhesi fitriyanaa