Capter 3 (littel Dejavu)

907 108 60
                                    

_______________________________________

(Phana POV)

Aku sangat terkejut, mataku membulat melihat Seorang lelaki Nan manis menghampiri ku dengan senyuman yang tak bisa ku bayangkan begitu damai, namun aku tak habis pikir, dia tiba-tiba mencium ku dahsyat,
Aku tak bisa berkata apapun, shock yang hebat menyerang batinku, seakan dejavu kembali kurasa, manisnya bibir Anak ini begitu menggiurkan, lembut nya bibir ini membuat ku betah untuk berlama-lama menciumnya

Hasratku kembali tumbuh, seakan dia sudah menjadi candu bagiku sekarang, Bak nikotin di roko

Aku hanya termenung ketika dia melepasakan ciuman Tersebut,

"Ingat!" Ucapnya manja sembari mendekat lalu mengalengkan tanganya di  tangan ku

"Oh...!"
Aku hanya mengangguk iya, seribu Tanya kembali menerpa diriku yang diam di tempat, tatapan kosong ku berikan padanya

"WHAT THE FUCK!"
ucap Beam sarkas menatap tak percaya pada ku

"Phana ... APA benar?'
Kit terkejut

"Oooo...!"
Aku tak bisa menjawab, Satu kata yang keluar dari mulutku

"Ayo .... Ayo ... Wayo lapar!"
Ucap wayo manja sembari menyentuh perutku lalu mengusap lembut, dia senyum kembali, membuat suasana kembali Semberingah
Seketika aku dibuat mabuk oleh tingkah nya yang begitu manis, kalau begini terus aku bisa diabetes melihat senyumnya

"Oh... Kita makan dimana?"
Tanya ku sepontan

"Di sanaaaaaaa!" Ucap yo menunjukan jari jauh ke arah sana

"Oh..  oke!"
Jawab ku sepontan

"Pha... Bukan kah kau bilang kau tak mengenali dia?"
Kit sedikit cuirga

Namun aku tak mendengar, aku hanya terbawa oleh pesona yang polos ini, seakan dia menarik jiwaku yang telah hilang kembali ke Alam dunia,

Aku pun keluar meninggalkan Beam Dan kit termenung di dalam kelas, aku tahu mereka tak percaya, lelaki seperti aku bisa memiliki pacar , karena mereka pun tahu bahwa aku belum pernah mengungkapkan semua isi hatiku pasda seorang pun
Misteri sekarang berada di hadapanku
Siapa sebenarnya dia?, Mengapa dia bersikap akrab padaku

----

Aku hanya menuruti nya, aku pun di bawa melewati lorong-lorong​ kampus menuju kantin
Namun ketika Satu belokan lagi menuju kantin dia berputar arah, dia sekarang menarik ku ke Fakultas ekonomi, dimana tiada Satu orang pun di dalam kelas

"Mengapa Kita kesini?, Kantin di sebelah sana?"
Aku mencoba mencoba menghentikan dia sembari menarik nya ke arah kantin

"Tidak, yo ingin makan di kelas ini saja, sepi, lebih enak untuk berdua!"
Ucap Yo begitu lembut, senyum nya kembali ia tampilkan

"Tapi... Disana!"

"Sudah ... Ikut yo saja!"
Dia menarik ku ke dalam kelas

Perlahan pintu di buka, terlihat kelas yang kosong karena jam makan siang

*Clack*.

Tiba-tiba yo mengunci pintu

"Kenapa kau kunci?"
Aku heran dengan tingkahnya yang tak bisa ku mengerti,

"Sudah!"
Dia berbalik lalu menatap ku dalam,

"Aku lapar!"
Dia menepatkan Satu jari di bibirnya sembari mengigit kecil, ekspresi polos yang tak bisa aku tahan,

"Mana Ada makana di sini?"
Aku semakin heran

"Ada ... Ini!"
Dia menujuk ke diriku

"Hah... Maksudnya?"
Aku heran ketika jari telunjuknya menunjuk ke tubuh ku

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Hungry Little VampireWhere stories live. Discover now