6. Remember ??

199 28 6
                                    

Tuhan memberikan manusia nalar dan akal agar manusia dapat berpikir dan berkembang. Namun banyak orang diluar sana yang malah menganggap semua itu 'sudah sewajarnya'.

Padahal kita tau bahwa semua itu semata mata hanya anugrah dari sang pencipta. Tuhan memberikan memori agar kita dapat mengabadikan hal-hal penting dalam hidup.

Karena ada beberapa hal yang terlalu indah untuk diabadikan melalui bidikan kamera.

Brakkk...

"Oh sehun. Apa yang kita lakukan semalam" tanya krystal tanpa ba bi bu.

"Apa maksudmu nona jung ?"

"Apa yang kita lakukan semalam sampai jess tak habis-habisnya menggodaku. Dia berkata bahwa kau menggendongku ? Apa itu benar ? Jawab bodoh!!"
Ucapan krystal kali ini penuh dengan gairah. Gairah untuk menguliti sehun.

'Jadi dia tidak mengingatnya, hmm kurasa itu tak penting untuknya'
batin sehun berbicara merasakan setitik rasa kecewa dihati.

"Pikir saja sendiri. Katamu kau pintar. Harusnya otak cerdasmu itu tak kehabisan akal"
Sehun mulai nampak kesal rupanya.

"Entahlah. Otak cerdas ku tak bisa mendapat apapun"

"Hanya soju, dan... Tunggu ada sesuatu dengan bibir. Entahlah aku Bingung" ucap krystal sambil mengetuk ngetuk kepalanya diakhir kalimat.

"Pikirkan saja sendiri"

Karena sedang malas berdebat dengan bedebah macam sehun ini, krystal mengalah dengan kembali ke bangkunya sambil berpikir keras tentang apa yang terjadi tadi malam.

----#-------#--------#-------#--------
#Krystal POV

'Aku mau soju lagi'

'Berikan padaku'

Cup

'Bibirmu manis'

Kring....

Spontan kuangkat kepalaku.

Sudah bel dan aku baru bangun dari tidurku. Karena Mr. Shin yang tak ada lelahnya menjelaskan materi sejarah korea selatan membuatku mengantuk dan berakhir dengan munculnya ingatanku tentang kejadian tadi malam.

Akhhh aku malu sekali. Mau ditaruh mana mukaku. Eoteokhae ? Aishh

"Baiklah kalian boleh pulang hati hati dijalan"

Mr. Shin mengakhiri kelas seraya berjalan keluar melalui pintu yang ada di samping depan kelas (ngarti g?).

Semua anak sudah keluar kelas dengan ricuhnya. Aku berdiam sedikit lebih lama dikelas. Alasannya agar menghindari sehun. Mau ditaruh mana mukaku. Selain itu aku juga sedang menunggu jemputan.

Pagi tadi aku memang tak membawa mobil sendiri karena masih sedikit pusing. Berakhirlah dengan aku diantar Jess.

Hari ini hujan, dan aku tak membawa payung. Aish sialnya aku.

Dengan mata yang tertuju pada ponsel canggih ditanganku aku menunggu Jess di koridor sekolah dekat gerbang.

Tak lama kudengar derap langkah mendekat kearahku. Mungkin satpam pikirku.

"Sampai kapan pun yang kau tunggu tak akan datang"
Suaranya sangat familiar di telinga ku. Sehun. Mati aku. Mau ditaruh dimana mukaku.

Dia memainkan ponselnya sebentar lalu mengarahkan ponsel itu kearahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If (Sestal FF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang