Sekarang bagaimana lagi caraku melupakanmu? Aku butuh beribu bahkan berjuta-juta cara agar aku berhenti mencintaimu.
Dari dulu menggambar dan menulis adalah pelampiasanku.
Aku juga telah melakukan hal itu, tapi cara itu kurang ampuh untuk mengusir rasa sayangku yang telah melekat erat pada dirimu.Harus bagaimana lagi?
Menyewa penjahat untuk membunuh rasa ini?
Mencari tempat sampah untuk membuang sayang ini?
Aku pikir sikap dinginmu itu dapat menghancurkan cintaku. Ternyata aku salah, cinta ini malah semakin bertambah tapi kamu menyia-nyiakannya.Apa kamu ingat?
Siapa yang menunggumu hingga larut malam?
Siapa yang sudah menemanimu ketika kamu gagal, sedih, susah?
Siapa yang membangkitkan semangatmu ketika kamu merasa menjadi orang yang paling tidak berguna?
Selain keluargamu, aku salah satu orang yang peduli dan menyayangimu, yang telah melakukan semuanya demi kebaikanmu. Semoga kamu masih mengingatnya.Aku tak menginginkan sesuatu yang mahal sebagai balasannya. Cukup lihat aku dan sadarlah. Aku menyayangimu dengan tulus,apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Debu Tertiup Angin
Teen FictionIntinya julita akan memposting cerita setiap hari minggu Tunggu tiap minggunya yaa! Ya walaupun menunggu itu menyedihkan tapi akan indah pada waktunya