Hujan
Di sudut sisi kelas, Almira hanya memandang kosong ke depan, entah apa yang dia pikirkan saat ini, bersama dengan rintik hujan yang membasahi luar ruangan itu. Satu jam lalu, jam pelajaran memang telah selesai, namun karena hujan terpaksa Almira harus tetap tinggal di sekolah sampai hujannya mereda.
Bersama lamunan yang tak berfaedah sebenarnya, Ia hanya duduk sendiri, Almira lebih memilih mengasingkan diri dari orang orang yang sedang berkerumunan di luar sana, sama sepertinya yang menunggu sang Rain itu mereda menumpahkan peluhnya atau tangisnya barangkali. Almira suka hujan, karena hujan memberinya ketenangan, membiarkan dirinya menikmati suara rintikan hujan dengan segala kenangan indah yang selalu ia ingat saat ia bersama keluarganya.
Almira mulai merasa bosan, akhirnya ia mengambil sebuah buku yang ada di dalam tasnya. Almira seakan jatuh dalam kehaluannya bersama sebuah novel bejudul "hujan" yang menemaninya di kala hujan juga. Walaupun saat ini sudah ada yang menemani kegabutannya, namun tidak berarti pemikirannya saat ini menyatu dengan apa yang sedang ia baca, ia malah memikirkan hal lain. hal lain yang tak lain adalah sosok itu, sosok laki-laki yang beberapa hari ini selalu mengganggu pikirannya.
"kira-kira dia sudah pulang belum ya?" tanyanya dalam hati, sebenarnya memikirkannya saja menmbuat jantung Almira berkecamuk tak karuan.
Tak terasa, hari sudah semakin menjelang senja, hujan pun mulai mereda. Almira seakan lupa kalau ada rumah yang menunggunya pulang. Ia hampir tertidur sangking nyaman dengan kesendiriannya saat ini, tidak ada satupun yang mengganggunya.
***
Di tempat lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Hang
Spiritual"Kalo gue emang gak pantes buat hidup bahagia bareng lo, gue akan mundur demi kebahagiaan lo", Batin Almira. Almira berusaha tetap tegar, Ia harus bisa melupakan semuanya, Ia harus mengubah suasana menjadi baik baik saja. :> Di sisi lain Raihan ma...