part 2

17 2 2
                                    

"welcome rin di surat gue yang ke seratus satu.
sori gue nggak ngasih langsung ke loe kali ini, karena muka gue lagi bonyok kena tembok. soalnya kemarin gue belajar naik sepeda nggak sengaja nabrak tembok jalan. ada kaitan nya juga sih karena loe nggak pernah bales surat gue. jadinya gue kepikiran loe semalem. oh ya rin, I love u."

"lagi-lagi i love u. mana buktinya? loe itu sama aja kayak kebanyakan cowo cowo lain. bisanya lewat surat dan mulut. untung aja hati gue masih lunak."

Karin lagi-lagi mendecak. di lipatnya baik-baik surat itu lalu di masukkan ke kantung baju seragam nya.

"eh-eh cewe!"

karin menoleh lagi ke samping dan mendapatkan seorang cowo lagi memakai kacamata dengan Tampilan cupu berbehel berlari terbirit birit menghampirinya.

"eh? ada apa ya?" tanya karin

"ini gue mau kasih kiriman dari 5 orang."

"5 orang?" Karin sedikit kaget dan kemudian mengambil barang-barang yang sudah di bungkus cantik itu dalam sebuah plastik kresek putih.

"kado kok pake plastik kresek sih? miskin amat" ejek karin

"tapi, isinya harus di terima ya." ucap cowo itu dengan nada memelas

"emang isinya apaan?"

"emas batangan"

"serius?"









voment nya lagi dong guys.

Hatiku be carefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang