II

1K 121 18
                                    

Forth POV

Seminggu berlalu

Tak terasa acara malam puncak Bulan Kampus selesai seminggu yang lalu, selama seminggu tersebut aku tidak melihat Nong Yo sama sekali. Ingin rasanya aku berlari ke fakultasnya hanya untuk melihat nya saja tapi itu tak kan ku lakukan, aku ingin melupakannya karena aku sadar bukan aku yang di ingin kan Nong Yo tetapi Phana.

Aku duduk termenung diatap tak memperdulikan terik matahari yang sangat menyengat, di tempat ini aku pertama kali bertemu dengan Nong Yo, aku hanya bisa menghela nafas dalam, kata andai selalu bersarang di dalam pikiranku. Semuanya berjalan tidak sesuai dengan keinginan ku.

Aku ingin menghapus semua tentang Nong Yo tapi sepertinya aku tak sanggup, bayangan Nong Yo selalu menghantui ku dan aku tidak tau cara melupakannya.

Brakkkkk
Terdengar suara keras tak jauh dari tempatku duduk, dengan segera Aku menoleh kearah sumber suara yang membuyarkan semua lamunanku tentang Nong Yo, dari sini aku bisa melihat sesosok laki-laki berlari dan terlihat kebingungan seperti nya dia sedang bingung dan mencari tempat bersembunyi. Kenapa aku tau? Karena aku bisa melihat dari sikapnya yang menelisik tempat tempat yang tersembunyi dan paling mencengangkan, aku mengenal lelaki itu.

Lelaki itu menoleh kearah ku dan berjalan kearahku dengan cepat.
"Forth, kumohon sembunyikan aku sekarang." Ucapannya dengan muka memelas seperti anak kucing yang minta dipungut.
Aku tak tau maksud dari menyembunyikan nya, itu terdengar aneh dan ambigu sekali. "Kumohon, nanti au jelaskan semuanya dan yang terpenting ada orang yang sedang memburuku sekarang." Sepertinya dia dalam keadaan gawat darurat.

Dengan cepet aku mendekapnya dan memutar tubuh kami sehingga tubuhnya tertutupi dengan tubuhku karena tubuhnya lebih kecil daripada tubuhku. Jarak sedekat ini aku bisa merasakan nafasnya menggelitik leherku. "Lingkarkan tanganmu ke leherku." Suruhku. Tak menunggu lama dia melingkarkan kedua tangan nya ke leherku dan mengeratkan dekapanku.

Tak berapa lama aku mendengar beberapa orang berlari menuju atap. Dan mereka berjalan kearahku dan dia. "Apa kau melihat Beam dari fakultas kedokteran?" Aku pun melirik mereka dan ternyata mereka juniorku dari fakultas tehnik.
"Oh! P'Forth?? Maaf kan kami telah mengganggu kegiatan mu dengan .." Ucapannya terhenti dengan melirik lelaki di dekapanku yang ternyata itu Beam, Aku pun menekan kepala Beam ke leherku sehingga aku bisa merasasakan wajahnya di ceruk leherku, itu sedikit membuatku geli.
"Aku tidak melihatnya, bisakah kalian pergi? Kalian mengganggu acara ku dengan kekasihku." Usirku, mereka pun terlihat gelagapan dan salah tingkah, "Euhmm.. Baiklah P'. Kami akan mencari ketempat lain." Dan mereka pun pergi dari atap.

Setelah beberapa lama dengan posisi seperti ini aku pun menepuk punggung Beam dengan pelan, sepertinya Beam sadar dan langsung melepaskan dekapanku dengan cepat. Kulihat wajahnya memerah hingga ke telinga hal itu membuatnya terlihat cute dimata ku.

"Ehmm ... Terimakasih telah menyelamatkan ku Forth."
"Euh, sebenarnya kau ada masalah apa dengan junior ku? Sampai kau dikejar seperti tadi?" Tanya ku
"Emh...." Ku lihat dia sedang berpikir dengan mempoutkan bibir nya sambil menunduk, dia seperti sedang menggoda ku atau hanya aku yang berpikir seperti itu.
"Aku meminta nomor telpon salah satu junior kita ternyata dia sudah punya kekasih dan itu juniormu dan terjadilah sesuatu seperti kau lihat tadi." Jelasnya, jadi masalah wanita?
"Sepertinya kau harus mengurangi kadar ke playboy anmu,Beam." Ucapku dan pergi berjalan meninggalkan Beam diatap sendirian.
"Oh, ayolah Forth. Kau pikir aku tidak tau kalau kau juga playboy ulung, ha?" Ternyata Beam mengejarku dan dia pun berusaha menyamakan jalan nya di sampingku.
"Setidaknya aku tidak merusak hubungan orang lain."
"Apa maksudmu? Aku tidak tau kalau dia sudah punya kekasih? Oh atau jangan jangan kau marah karena telah mengganggu salah satu juniormu? Aku lupa kalau ikatan sotus kalian sungguh sangan hebat." Sindirnya, terlihat sekali kalau dia tersinggung oleh ucapanku.
"Seharusnya aku tidak meminta bantuanmu tadi." Marahnya lalu Beam pergi meninggalkanku. Kenapa aku peduli dengan Beam? Tak biasanya aku mencampuri urusan orang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang