Pada suatu hari gua bersama rekan-rekan OKP, GANESPA. Pergi mendaki gunung cermai, ketika gua sampai di lokasi ada sebuah kejadian yang sangat mengerikan. Tau tidak apa yang terjadi wah! gila benar-benar gila lo pasti kaga percaya apa yang gua lihat dengan mata kepala gua sendiri. Tau tidak ada seorang yang baru meninggal di turunkan oleh ranger gua aja jujur deh, kaga percaya. Tapi karena gua seorang petualang yah, mau tidak mau gua harus tetap melanjutkan pendakian.
Awalnya sih, tidak di izinkan untuk rombongan naik pendakian pada hari itu. Namun dengan modal meyakinkan kuncen setempat pada akhirnya rombongan gua di izinkan untuk naik. Wah, jujur loh gua bersama rombongan hanya modal nekat untuk menaklukan gunung cermai walau pada dasarnya kuncen itu tidak mau bertanggung jawab.
Pada hari pertama gua dapat masalah dengan turunnya hujan yang sampai tengah malam deras di tambah lagi dingin yang menggigil wah, rekan-rekan pasti deh tidak bisa bayangkan bagai mana merasakan hujan di tengah gunung. Malam itu gua dapat giliran jaga pertama. tau tidak apa yang gua dengar suara kuntilanak, Lo, lo, pasti tau lah bagaimana suara kuntilanak. Kalau lo pada kaga tahu berarti lo orang-orang kota yang bodoh masa kalah dengan orang desa yang selalu hidupnya menanti bintang, pada malam itu juga gua bangunkan rekan-rekan rombongan namun apa jawaban mereka malah bilang gua penakut.
Tibalah pagi hari namun hujan kembali berlanjut wah, kaya cerbung aja tuh hujan pake nambah lagi. Dengan terpaksa gua dan rombongan menetap di tenda tanpa bisa apa-apa kita hanya berdiam diri dengan tenda dum yang ukuran delapan orang minim. Hujan tak mau berhenti sampai kembali pada tengah malam.
Benarkan tuh hujan kaya cerbung aja, dan malam itu kawan gua Semar seorang petualang yang sejati dia dapat giliran gua jaga. Apa yang terjadi dia mendengar apa yang sama gua dengarkan dengan bergegasnya dia membangunkan kawan-kawan dan yang anehnya semuanya mendengar suara yang aneh itu, suaranya “Hi,, hii,, hiiii,,” sungguh menyeramkan dengan keyakinan pada Tuhan kami semua ingin lebih tau suara apa itu sesungguhnya walau sebenarnya kami takut.
Rekan-rekan kami semua mendekati dengan berjalan sambil tiarap sudah seperti kaya ABRI mau latihan perang masalah nya kami berjalan dengan tiarap, semakin kami mendekati suara itu semakin kencang dan mengerikan. Jujur bulu kuduk kami semua pada merinding dan semakin kami dekat tau tidak kami melihat sebuah gubuk yang sudah reot.
Tau-tau nya suara itu berasal dari situ kami terus mendekati tempat itu. Setelah kami sampai di tempat itu dengan rasa panik di sertai takut kami mendobrak gubuk tua itu setelah terdobrak apa yang kami lihat dari suara yang sempat membuat kami takut tahu-tahu nya suara itu adalah dari suara seorang nenek-nenek yang sedang mencabutin bulu keteknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita lucu
Randomini merupakan kumpulan cerita cerita lucu. mudah mudahan kalian ngakak yah kalau baca ceritanya. Oiya cerita ini gk sengaja muncul sih. Mau lanjutin cerita yang sebelumnya tpi inspirasi kagak ada. Jadi yah bikin cerita cerita lucu deh. Moga aja suka...