satu

356 8 0
                                    

-Ruang Ketua Osis-

Melihat namanya saja sudah ingin mual, dari banyak ruang aku sangat menghindari ruangan ini,kenapa/?

"Ahhhh oppaa..."

Nah itu dia suara desahnya muncul, siang ini suara wanita yang mendesah itu berbeda dari suara wanita yang desahnya kemaren kudengar, dan sialnya ruang kelasku selalu lewat sini tak ada jalan memutar. Ada 1 jalan pintas lain yaitu lompat pagar, sinting saja wanita sepertiku lompat pagar aku bukan atlet lompat tinggi maupun sejenisnya pernah 1 kali aku telat dan mencoba lompat pagar dan na'as nya berakhir diruang uks dengan perban dipaha kanan, goresan batu merobek sedikit kulit paha ku. Dan tebak siapa yang menghukumku akibat lompat pagar itu.

"Jimin oppah.. ahhhhh... sedi.kitt lagih ahh"

Yapp namanya pun diserukan lumayan kecang dan bergema dikoridor sekolah yang sepi, aku memang sering pulang telat cari uang sampingan dikantin sekolah, juru cuci piring.

Sebenarnya jijik tapi tercampur kepo yaa jadinya gini sekarang aku menguping dibalik dinding hehe.

"Trimakasih oppa..."

"Sama-sama kina,cepat rapikan dan keluarlah"

"Hah kina!.."

Bughh!!!

Sial,aku tersandung saat percobaan melarikandiri dari acara menguping tadi, cepat-cepat aku bangun dari jatuh tadi tanpa ada suara sedikitpun. Aku tak habis pikir kina? Teman dekatku yang kutu buku itu mau melakukan kegiatan itu dengan siswa yang terkenal muka 2. Aku sudah beberapa kali melaporkannya pada kepala sekolah bahkan minggu lalu tapi hasilnya nihil sampai sekarang telingaku masih tercemar dengan desahan-desahan kegiatan mereka.

"Mau kemana kau hmm?"

Mampus kedok ku ketahuan sepertinya, spontan aku membalik badan memasang senyum semanis mungkin padanya, dan lihatlah mereka berdua ada diambang pintu ruang osis kina masih mencoba merapikan rambutnya yang acak-acakan akibat hal tadi wajahnya sedikit kaget melihatku sedangkan jimin memasang wajah santai sangat santai bahkan dia tak khawatir jika akan kulaporkan ke kepala sekolah lagi nanti.

"Kemarilah.. cepat" suaranya serak menyabar telinga

"Hehe aku harus pulang nenek ku nanti ... mencarii!!" Secepat mungkin aku berlari kegerbang sekolah, menuju halte bus terdekat, tidakk tidakk jika menunggu bus sekarang pasti akan tertangkap. Hanya 1 cara, kaki ku melangkah masuk mini market bertuliskan se7ven mengambil beberapa majalah berniat meminjamnya duduk dibangku panjang biasa orang-orang gunakan untuk menghabiskan ramen mereka. Aku menutup semua wajahku melindunginya dengan majalah tadi.

1 menit ...

3 menit...

5 menit..

Deru nafasku terdengar jelas, detak jantungku sedikit bekerja lebih cepat. Bisa habis aku jika bertemu dengannya

"YN butuh minum?.." suara itu,suara serak kepunyaan jimin,aku menurunkan majalah sedikit dari wajahku untuk memastikan...

Nahh ini manusia bermuka dua maniak sexs disekolah Park Jimin ketua osis untuk tahun ini satu angkatan denganku

"Ambilah kau capek bukan harus lari maraton disiang bolong.." ucapnya santai menyodorkan 1 botol air mineral dingin padaku sambil meneguk botol air mineral dinginnya sendiri lihat dia sekarang jauh dari images ketua osis kebanyakan, baju berantakan, kancing atas terbuka, rambut kusut, wajah menawan,keringat disekitar leher, bibir seksi yang nempel dibibir botol air mineral andai saja....

Aku langsung menggeleng cepat, pikiran kotor tentang jimin barusaja masuk dicelah-celah otak ku huhh.. kenapa dia bisa tau aku disini pake ilmu apa dia??

"Mau pulang bersama hmm?" Mata ku yang sedari tadi masih memandangnya cepat-cepat beralih ke hal yang lain saat ia menengok padaku.

"Tidakk aku bisa sendiri" aku menggeleng cepat sedikit senyum bodoh kutampilkan untuknya agar apa? Agar aku terbebas dari malapetaka

"Aku memaksa YN.." kami berhadapan aku duduk menyamping dan dia berdiri tepat di depanku dia mencondongkan wajahnya ke arahku

Glekk

1tegukan lolos ditenggorokan, wajah jimin dekat. Jimin shit jika saja aku bisa teleport akan kucium bibir nya dan spontan langsung menghilang setelahnya.

"Hehe.." aku cengenges sesikit "aku ada pekerjaan part time jadi tak langsung pulang" mencoba berbohong padahal aku free hari ini dari pekerjaan part time hanya kulakukan disabtu malam dan jumat malam saja menjaga kasir kedai sup milik om ku sendiri tambahan buat uang saku.

"Kau bekerja di sabtu malam dan jumat malam saja jangan bohong oke.." mata ku sukses membulat kaget bagaimana ia tau jadwal pekerjaan ku,jimin kau ini siapa?!

"Aku sering melihatmu saat aku di cafe sebrang kedai Kim sup bukan?.." hanya kebetulan kurasa, syukurlah. Hening aku tak tau harus menjawab apa. Tangan jimin sigap menarik ku.

"Aku memaksa jadi pulanglah bersama ku!"







Vote yaaa
👇👇👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketos Byuntae NC+21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang