p r o l o g

12 2 0
                                    


"Jadi, maksud dari kamu harus menyelesaikan tugasmu itu, ini?"

"Ney, maaf.." Laki-laki bersurai hitam itu mencoba menarik tangan gadis dihadapannya, "kita gak bisa ngelanjutin ini lagi."

Mendengar perkataan laki-laki itu, Neira tertawa sumbang, "Kita? kamu dan aku bahkan belum memulainya, Ar."

"Aku sayang sama kamu, tapi aku punya Vira." Aria menarik nafas panjang, "kita hanya terbawa perasaan sesaat, Neira." lanjutnya.

"Sesaat? Mungkin maksudmu, membawa perasaanku sejatuh-jatuhnya, lalu kamu pergi bersama Kak Vira, begitu?"

Aria mengacak rambutnya gusar, "Ney, tolong jangan buat ini semakin sulit. Tinggalkan aku, maka semua selesai."

"Aku mengalah, tapi satu hal yang harus kamu ingat. Aku gak akan pernah mau mengulang hal yang akhirnya akan menyakitiku." Neira menghapus air matanya kasar.

"Aku pergi." lanjutnya.

Sore itu, mereka harus sama-sama mengikhlaskan sesuatu yang bahkan belum mereka mulai. 

Aria dengan segala penyesalannya.

Aneira dengan perasaan barunya.

(Not) Your HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang