You and I

31 2 0
                                    

Masa Orientasi Siswa telah usai. Aku selaku pengurus OSIS pun kini dapat kembali bernapas lega karena beban pikiranku berkurang. Kini aku tengah berjalan ke arah lapangan basket dimana kekasihku berada. Dia adalah Bisma. Salah satu pemain basket andalan sekolahku. Siang ini ia sedang latihan bersama teman-temannya untuk menghadapi turnamen bulan depan. Aku dan Bisma berpacaran sejak satu tahun lalu. Saat kami masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Aku duduk di kursi penonton. Disebelahku ada Fadila yang sudah datang terlebih dahulu.

"Bisma lagi istirahat Put. Katanya capek. Nggak biasanya dia begitu"ujar Fadila

"Dimana dia sekarang?"tanyaku khawatir

"Tadi sih dibawa ke UKS sama Reza"Fadila

Aku segera berdiri. Berjalan cepat menuju UKS. Aku sangat khawatir. Sebab, tak biasanya Bisma begini. Dia anak yang aktif bahkan tak pernah terlihat kelelahan. Aku berlari kecil ke arahnya. Sementara ia, tersrnyum menyambutku.

"Kamu kenapa?"tanyaku khawatir

"Aku tidak papa. Cuma agak pusing aja"jawab Bisma sembari tersenyum

"Sekarang sudah enakan?"aku

Bisma mengangguk, lalu menggenggam tangan kiriku. Aku tersenyum padanya.

Lima belas menit kemudian, Bisma mengajakku makan siang di sebuah cafe dekat sekolah kami. Suasana cafe cukup ramai. Mayoritas pelanggannya juga siswa SMA ku. Kami duduk di meja dekat jendela yang terbuat dari kaca bening. Setelah memesankan makanan untukku, Bisma duduk di hadapanku. Kami bercanda tawa cukup lama hingga pesanan kami datang. Setelah itu, kami menyantapnya. Selesai makan, Bisma segera mengantarku pulang.

Sabtu sore tiba. Aku telah siap dengan celana jeans panjang dengan kaus putih dan jaket biru tua sebagai pasangannya. Setelah mengambil tas kecil untuk tempat hand phone dan dompet, aku berjalan cepat menuju ruang tamu. Sebab, aku tahu Bisma sudah menunggu disana.

Terlihat Bisma tengah berbincang dengan papaku. Aku menghampiri kedua pria yang sangat aku sayangi itu. Aku duduk sembari memeluk lengan papa. Bisma tersenyum geli melihat sifat manjaku ini. Namun aku cuek saja.

"Kamu lama banget sih, kasihan kan, Bisma nunggunya lama"tegur papa

"Maaf. Namanya juga cewek. Pasti lebih ribetlah daripada cowok"jawabku

"Ya sudah sana cepat pergi! Nanti pulangnya jangan kemalaman!"papa

Aku mengangguk, kemudian berdiri diikuti pula oleh Bisma.

"Kami pamit dulu om. Nanti Bisma usahain sebelum jam 8 Putri sudah sampai rumah"Bisma

Papa mengangguk.

"Hati-hati ya nak!"papa

Aku dan Bisma bersalaman dan mencium punggung tangan papa untuk berpamitan.

Pukul 18.00, aku dan Bisma sampai di salah satu bioskop yang cukup terkenal di kota kami. Bisma segera antre membeli tiket untuk kami. Sementara aku menunggunya sembari bermain hand phone. Sesaat kemudian Bisma kembali. Kami langsung masuk ke bioskop sebab film yang akan kami tonton akan segera di putar. Selama menonton film yang bisa dibilang romantis itu, aku menyandarkan kepalaku di bahu Bisma sambil menikmati pop cornku.

Selesai menonton film, Bisma mengajakku jalan-jalan, di akhiri makan malam di sebuah restoran romantis.

"Kamu ngapain sih ngajak aku makan disini? Mahal tahu? Dasar boros"candaku

"Ya sekali-sekali kan nggak papa. Mumpung ada kesempatan"Bisma

Aku tersenyum.

"Bis, aku pengen deh pergi ke suatu tempat yang bagus"aku

Histoire D'AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang