3

22 4 0
                                    

"Lepaskan dia!"
Yuri mematung karena pria itu adalah woojin. 'Hah?woojin?dia super hero nya?'
"Siapa kau? Kami tidak ada urusan denganmu!" Jawab pemabuk. "Karena kau mengganggu nya, itu jadi urusanku!" Jelas woojin.

Tanpa aba-aba woojin melayangkan tinjunya ke arah pemabuk itu

Bugh
Bugh~

Woojin agak kesulitan saat menghajar mereka, karena mereka ber-3. Woojin mendapat hantaman dari salah satu dari pemabuk itu

Bugh~~

Woojin sempat terjatuh. Namun woojin tidak menyerah sampai disitu. Dan akhirnya, woojin lah yang menang(?)*😂. Para pemabuk itupun lekas pergi

Yuri menghampiri woojin yang masih lemas. "K-k-kau. Mengapa kau belum pulang?" Tanya Yuri memulai percakapan. "Aku tidak akan pulang, sampai kau pulang duluan. Mengapa kau kabur?"
"Eumm. Sudah, sudah tidak usah ditanyakan alasan aku kabur! Sekarang kita pergi ke apotik untuk beli obat. Ayo cepat! Masih kuat mengendarai motor kan? Apa perlu aku yang mengendarainya?" Ucap yuri cepat untuk mengalihkan pertanyaan woojin. "Ekkhmm, sabar. Aku masih kuat. Lihat, aku bisa berdiri kan!? Baiklah, ayo ke apotik" jawab woojin.

Mereka pun akhirnya pergi ke apotik, membeli obat untuk luka woojin. Setelah membeli obat, mereka pun mencari tempat untuk mengobati luka woojin.

Sampailah di suatu taman dekat daerah itu. Yuri pun mulai mengobati woojin. Woojin luka dibagian sudut bibir, dan agak memar dibagian pipi. "Sshh pelan-pelan dong!" Ucap woojin, "iya, ini sudah pelan." Ucap yuri sambil melanjutkan mengobati woojin. "Euumm, aku minta maaf ya. Tadi pergi begitu saja, habis kau terus saja di sampingku. Itu kan menyebalkan!" Ucap yuri yang perlahan pelan, jadi seperti marah. "Aauww, pelan-pelan dong. Kau bicara sambil marah, tapi jangan lampiaskan pada luka ku dong" pinta woojin. "Ma-maaf. Hehehe tidak sengaja. Tuh sudah selesai."

'Euumm apa aku minta maaf sekarang saja ya? Tapi.. pasti akan merusak suasana sekarang. Nanti saja deh, aku akan chat dengannya' gumam woojin dalam hati. "Hei! Melamun saja. Itu sudah selesai diobati. Ayo pulang! Katanya ingin mengantar ku pulang" ajak yuri. "Aaa. Ba..baiklah. ayo" jawab woojin

Mereka pun akhirnya pulang. Woojin mengantar yuri sampai dirumahnya. "Kau tinggal di daerah sini?" Tanya woojin. "Iya. Kenapa memangnya?" Tanya yuri balik. "Aku tinggal disini juga, tapi beda blok" jawab woojin. "Benarkah? Kok bisa? Berarti kita tetangga?" Ucap yuri sambil menghela nafas. "Kenapa juga aku bisa punya tetangga yang menyebalkan seperti mu. Sudah ya, selamat malam. Terima kasih sudah mengantar ku pulang." Yuri pun balik badan dan segera masuk ke rumah. Tiba-tiba pintu terbuka, dan ada ibu yuri di ambang pintu. "Kau baru pulang. Siapa itu?" Tanya ibu yuri. "Ohh hai bibi" sapa woojin, "aku teman yuri. Park Woojin" jelas woojin. Ibu yuri pun menatap lekat wajah woojin. "Seperti kenal? Owhh woojin. Tidak mampir nak?" Ajak ibu yuri. "Ohh bibi. Hehehe tidak usah sudah malam bi." Jawab woojin. "Kalian saling kenal?" Tanya yuri yang tidak tahu apa-apa. "Iya, ibu mengenal woojin. Ibu woojin adalah teman sosialita ibu. Nanti akan ibu ceritakan." Jelas ibu yuri. "Oh yasudah kalau seperti itu. Hati-hati ya nak. Titip salam pada ibumu juga ya!" Pesan ibu yuri pada woojin. "Oh iya bi. Dahh yuri, bibi. Selamat malam" jawab woojin

Woojin pun melajukan motornya. Yuri segera masuk. "Ahh, ibu aku ke kamar yaa. Aku mau mandi, habis itu tidur. Dahh ibuu~" jelas yuri. "Jangan tidur dulu, kan ibu mau menceritakan tentang woojin pada mu!" Seru ibu Yuri. "Aah arasseo. Jadikan itu sebagai penghantar tidur ku ya bu." Yuri melanjutkan jalannya menuju kamar. "Anak ini" gumam ibu yuri

Sementara itu dirumah woojin
~~


Woojin POV

Jadi yuri itu anak bibi eun moon? Heuum. Ibuku dan ibunya yuri saling kenal. Tinggal di komplek perumahan yang sama. Oiya, omong-omong minta maaf. Mana ponsel ku ya? Aahh ini dia. Aku akan cek kontak yuri di grup. Mana yaa? Eumm? Tada bingo~ aku menemukannya. Aku sudah add kontak yuri. Eitss, tapi apa sekarang saja? Dia pasti masih cape. Besok saja kali ya? Eumm? Ahaa, begini saja. Aku akan kirim pesan, lalu liat nanti saja dibalas atau tidaknya.


Min Yuri🔒

'Yuri, ini aku. Woojin. Aku minta maaf yaa soal kejadian tadi siang. Itu semua karena permainan ToD. Aku pilih dare, dan ide bodoh jihoon yang menyuruh ku mencium mu menjadi bahan tantangannya. Aku benar-benar minta maaf. Aku yakin, kau masih marah ya?'

Woojin POV

Belum dibaca. Apa dia sudah tidur? Atau? Dia tidak mau membaca nya? Aku mohon, maaf kan aku!!












Woojin gelisah tuh. Balasan pesan dari Yuri, apa ya? Stay tune^^ tbc

'Cause, Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang