bagian 2

18 1 0
                                        

Keyra berjalan menuju parkiran dengan sahabatnya, ya... Siapa lagi kalau bukan Vera. Sebenarnya sahabat nya cukup banyak cuma sahabat yang selalu ada untuk key ialah Vera.

"Vera kok lo nggak pulang sama Aldo"
"Nggak lah, soal nya dia ada kepentingan osis"
"Gue lama-lama benci deh sama osis Ver, tapi menurut lo Aldo perhatian nggak sih ke lo"
"Menurut gue sih iya, soal nya di tengah kesibukan nya dia selalu sempat buat temenin gue"
"Beda ya sama Richard" wajah key berubah agak sedikit murung.
"Semua cowok sama key, cuma sifat nya aja yang beda kalo lo nggak bisa mahamin sifat Richard yaa... Berarti lo nggak bisa juga ngerasain apa yang dia rasain lagian lo nya juga sih yang agresif"
"Kok lo jadi ceramahin gue gitu sih"
Decak suara mulut key dengan memalingkan wajah nya.
"Gue di sini sebagai sahabat lo, gue nggak mau liat lo lemah kaya gini cuma gara gara cinta, gue saranin lebih baik lo tanya baik baik ke richard"
Perintah Vera, agar sahabatnya tidak lagi seperti itu.
Dari pada vera capek mendengarkan key yang sedari tadi menyalahkan kegiatan osis.
Mungkin baginya cinta berpaling semenjak ada kegiatan osis heheheeh....

Ponsel key berbunyi, dan melihat id line dengan pengiriman nama Richard.

Richard:
Lo dimana, gue udah nungguin lo dari tadi?

Keyra:
Bukannya lo ada kegiatan osis?

Richard:
Gak jadi, karena gue masih punya lo.

Keyra tampak senyum-senyum sendiri membaca pesan dari Richard,sampai ia tidak menyadarkan diri, dibelakang nya banyak siswa siswi bermotoran  ingin melintas keluar gerbang

"Woy nyawa lo mau lo taro dimana kalo lo mati disini, lagian baca apaan sih" teriak Vera yang sudah dari tadi berdiri dari tempat sebelum nya berdiri.
"Ver gue duluan"
Melihat ada cowok dengan mengendarai motor ninja kawasaki berwarna hijau, Vera sempat kebingungan siapa cowok tersebut karna kepalanya di tutupi oleh helm, dan mungkin itu adalah  Richard.
"Dasar kacang lupa kulit, hidup lagi, gue sendirian di sini mana panas lagi"
Omel Vera sambil menyelipkan kedua tangannya di depan dada.
"Lagian siapa sih cowok itu", batin Vera kesal.

Di perjalanan menuju rumah key tidak ada salah satu dari mereka yang mengeluarkan sepatah kata pun, kecuali jika key yang memulai menanyakan sesuatu hal.
"Richard lo sekarang buat gue bingung, atas tingkah laku lo"
Richard menyeringit dan mengeriputkan dahi nya.
"Bingung kenapa"
"Aduh gue mesti jawab apaan"
"Gue Bingung , ya_.aaa karena lo aneh"
Richard mengerutkan dahi nya untuk kedua kalinya.
"Maksud lo"
"Lo itu kadang perhatian sama gue, kadang nggak sama sekali, jangan-jangan perasaan lo berubah ya ke gue, atau lo nembak gue ada maksud lain"
Richard terbungkam dan diam seketika, setelah key berkata seperti itu yang membuat Richard tidak bisa berfikir.Tetapi memang key terlihat bingung melihat sikap pacarnya seperti ini, ataukah di dalam lubuk hati Richard bukan terisi nama key.

Tetap saja diam hingga akhirnya sampai di depan gerbang rumah key.
"Key lo jangan mikir yang aneh-aneh tentang gue dan lo nggak usah mikirin hari gue itu milik siapa, pepatah itu meyakinkan, tidak usah memikirkan yang nggak pasti itu jauh lebih berat"
Kata Richard dengan senyum tulusnya, sambil menyalakan mesin motornya yang tadi sempat mati dan langsung pergi meninggal kan tempat itu.

Keyra langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil melihat bayangan foto -foto masa lalu
nya.

dengan mantan-mantan nya yang dulu pernah mengisi ruang hati nya.
Sedari tadi key membuka aplikasi line, ia berniat untuk mengirim pesan tetapi tampak bingung harus memulai dengan perkataan apa.
"Ih....ih nyebelin banget sih tucowok"
Teriak key sekeras mungkin mengisi keheningan di rumahnya, karena hanya ada bi Ratih dan mang ujang yang bekerja menjadi  sopir pribadinya karena kedua orang tua key selalu mendapat pekerjaan dari luar kota.

Ponsel key berbunyi dengan vocal lagu yang berjudul pilihanku dari dhivya, ternyata nama lisa yang tertulis di situ,teman dekat sekaligus sepupunya,di angkatlah ponsel tersebut oleh key.

"Ngapain lo nelphon gue"
"Selow geh baru aja gue nelphon, gue cuma mau tanya ke lo bokap lo ada di rumah nggak, bokap sama nyokap gue baru aja pulang dari new york"
"Bokap gue ada acara di luar kota barusan aja berangkat, kalo nyokap gue lagi kumpulan ibu ibu arisan"
"Owh... Yaudah kalo nyokap lo udah pulang bilangin ya dapet salam dari ponakannya yang paling cantik"
"Ish... Iya deh iya"
"Ngomong-ngomong lo sama Richard gimana"
"Gue sama Richard baik baik aja masih napas malahan"
"Gue nanya serius key"
"Udah dulu ah tadi kan lo cuma mau nanyain kabar tentang bokap gue bukan nanyain kabar gue ama Richard"
Sambungan ponsel key dan Lisa terputus, key lah yang memutuskan sambungannya ia tidak ingin mendengar Lisa terus menerus menanyakan hal itu.

Malam tiba dengan keadaan yang berbeda di rumah nya yang cukup besar.
Yang biasanya di isi dengan suara kerumunan saudara yang selalu berkumpul bareng di rumah ini, yaaa termasuk reunian gitu karena papa key ialah anak pertama dari 5 bersaudara jadi cukup ramai bila mengadakan acara di sini.
Key merasakan dalam pikiran nya itu tampak bingung, ia masih saja mengingat kejadian yang tadi siang sewaktu ia bersama Richard. Key anak yang tidak terlalu pintar tentang pelajaran di sekolah tidak seperti Richard siswa yang pintar sekaligus berpendidikan yang tinggi sehingga ia di kenal oleh guru.
Jika tentang cinta dan perasaan key selalu tertunduk sekaligus bungkam bagaikan orang yang jatuh namun susah untuk berdiri kembali.
Key mencoba mengirim pesan ke Richard, ingin mengetes Richard bahwa ia masih peduli atau tidak, mungkin hanya di read doank.

Key:
Richard

Richard:
Apa sayang, tidur ya, ntar lo ngantuk di kelas jangan kemalaman ntar lo sakit, dan rasa rindu gue bakalan naik. Jadi jangan buat gue terlalu rindu buat lah gue rindu karena mengingat suatu hal yang membuat gue bahagia.

Key tidak terduga bahwa apa yang di sampaikan oleh Richard terlalu menyentuh hati sesampai ia meneteskan buliran air matanya.

Key:
Lo serius kan sama gue

Richard:
Kok lo nanya kaya gitu, berarti lo selama ini nganggep gue bohong donk.

Key:
Buat lo Richard, yang sekarang ngisi ruang hati gue. hubungan kita percuma kalau hati gue terisi nama lo, tapi di hati lo. Bukan terisi nama gue dan sekarang gue.mau biuktiin
bahwa di hati lo itu nama siapa.

Richard:
Setau gue hubungan kita baik, karena lo sendiri yang buat nggak baik.

Key:
Lo nggak bisa mengbuktiin semua itu ke gue semuanya hanya keinginan gue aja, gue itu sayang sama lo Richard gue awal kenal sama lo, awal gue ngelihat lo gue bisa ngerasain apa itu perasaan, apa itu cinta.

Richard:
Maafin gue key, mungkin gue belum bisa jadi cowok yang buat lo bahagia gue sayang sama lo lebih dari sayang nya lo ke gue.
ITU YANG HARUS LO HARUS TAU KEY.

Jatuh air mata key, tidak terbendung lagi di mata nya jika perasaan nya terlalu tulus maka susah untuk melupakan nya.

One Promise HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang