peringatan!! jangan baca, atau kamu muntah.
---
Dua bulan berlalu setelah kembalinya Jinki dan Gweboon mengisi rumah hangat mereka. Bahkan, sekarang Gweboon sedang mengandung calon bayi ketiga mereka yang usianya sudah mendekati tiga minggu. Gesit sekali Jinki kita ini ckckck tidak pernah melewatkan kesempatannya untuk selalu berdua dengan istri yang sangat ia cintai itu. Seperti saat ini, mereka berdua sedang duduk di sofa sambil menonton acara favorit Gweboon. Yap. Pororo.
"daddy.. aku ingin strawberryku" nada merajuk khas Gweboon mampir ke telinga Jinki yang sedang sibuk mengelus perut Gweboon yang masih datar.
"baiklah. Baby bangun sebentar. Daddy akan mengambil strawberrymu di kulkas"
"shireo. Aku ingin tetap seperti ini" Jinki menghembuskan nafasnya perlahan. Sifat Gweboon yang sangat manja tidak pernah akan hilang jika ia sedang mengandung. Belum lagi ditambah dengan sebutan 'daddy' yang ia berikan pada Jinki. Membuat lelaki itu ingin sekali 'menghajar' Gweboonnya di ranjang.
"bagaimana daddy bisa mengambil strawberrymu jika kau berada di atas daddy begini?"
"gendong aku" Gweboon merubah posisi duduknya yang sedang dipangku oleh Jinki menjadi berhadapan dengan lelaki itu.
"baiklah baby besar" terkekeh lalu bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur
"daddy.."
"hm?"
"baby gendut ya?" Jinki terkekeh sebentar lalu mengecup sekilas bibir Gweboon
"tidak. Baby terlihat jauh lebih sexy"
"berarti sebelumnya aku tidak sexy?"
"bukan begitu, baby.. daddy bilang kalau kau lebih sexy. Berarti sebelumnya kau sudah sexy"
"yayaya" Gweboon mempoutkan bibirnya membuat Jinkimenjadi gemas dan meremas butt Gweboon dengan cukup kuat membuat Gweboonmemekik.
---
"daddy.. kapan kau akan menemaniku ke pulau Jeju?" Gweboon bertanya sambil memasukkan pakaian Jinki ke dalam lemari.
"sabar, baby.. daddy sedang banyak tugas" Jinki menjawab tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari laptop di hadapannya
"daddyyyyy.. sudah hampir sebulan dari pertama kali aku mengajakmu ke pulau Jeju"
"dan sudah hampir sebulan juga daddy selalu mendapat tugas. Baby tau kalau atasan daddy sangat galak kan? Bagaimana jika daddy dipecat? Baby tidak ingin tidak mendapat uang untuk shopping kan?"
"eung daddy.. bagaimana jika aku meminta Hyunwoo untuk menemaniku ke sana?"
"Hyunwoo.. Son Hyunwoo si pria sipit itu?"
Jinki mengernyit. Seperti ia pernah mendengar nama Hyunwoo dari istrinya itu.
"uh-huh. Hyunwoo temanku saat kuliah dulu"
Ah benar. Hyunwoo yang itu. Istrinya memang pernah menyukai lelaki bermata sipit yang menyerupai dirinya itu. Tapi bagaimana bisa Gweboon berfikiran untuk pergi bersama lelaki itu sedangkan Gweboon sudah memiliki seorang suami? Haruskah Jinki meninggalkan tugasnya dan memilih untuk berlibur bersama istrinya ke pulau Jeju daripada Gweboon terjebak bersama lelaki bernama Hyunwoo itu; ataukah....
"silahkan pergi dengannya daripada harus berlama-lama menunggu daddy. Iya kan?" Jinki tersenyum miris saat mendengar suaranya yang tidak sejalan dengan kata hatinya. Silahkan? Kau baru saja mengorbankan istrimu?