Maret 2015
"Tae...masuklah kedalam, diluar anginnya kencang, kau akan sakit nanti"
"Aku memang sakit, hyung"
"Hyung.....
....apa hyung pernah membaca cerita seorang pahlawan yang menyerah saat ia berjuang di medan perang ?"
Deg.
"Hyung rasa tidak ada cerita seperti itu." Namjoon mulai melangkah mendekati adiknya yang duduk di kursi roda di teras kamarnya.
"Hyung mungkin akan menemukan cerita seperti itu sebentar lagi" Taehyung masih diam di tempatnya. Pandangannya lurus kedepan entah apa yang dilihatnya.
"Tidak. Hyung tidak mau membaca cerita seperti itu. Hyung lebih senang membaca cerita seorang pahlawan yang dengan gigihnya bertahan di medan perang untuk kemenangannya"
Dada Namjoon sesak. Bungsunya itu terlihat sangat menyedihkan. Terhitung 2 bulan sudah, Taehyung sering berbicara melantur. Seringkali Namjoon mendapati Taehyung berhalusinasi dan seakan-akan sedang berbicara dengan eomma appanya. Dan Namjoon tidak bodoh untuk tahu kemana arah tujuan pembicaraannya dengan adik bungsunya itu sekarang.
"Semalam, eomma dan appa menemuiku hyung. mereka rindu denganku." Taehyung mulai menggerakkan kursi rodanya menghadap kakak keduanya.
Kau selalu mengatakan hal yang sama Tae..
"Kami lebih rindu padamu, Tae" Namjoon berjongkok di depan kursi roda Taehyung.
Taehyung hanya tersenyum singkat.
"Tidak. jangan gunakan kata 'kami' hyung. Jin hyung masih belum meneri-"Angin diluar sangat dingin. masuklah"
Orang yang sedang dibicarakan tiba-tiba muncul di depan pintu kamar Taehyung yang memang sengaja Namjoon buka tadi.
Seokjin hanya berdiri diambang pintu dan setelah mengatakan itu ia berlalu menuju kamarnya sendiri.
Taehyung hanya tersenyum simpul menatap pintu kamarnya yang kosong setelah Seokjin berlalu.
"Tae, kau mau tidur bersama hyung ? hyung kesepian tidur di ranjang besarnya" Namjoon mengalihkan pandangan adiknya sembari mengusak rambut tipis Taehyung
"Joonie Hyung saja yang tidur disini. Kau pasti akan kerepotan nanti kalau penyakitku kambuh dan tidak ada obat atau alat yang dapat membantuku di kamarmu hyung"
Taehyung berkata sangat santai. Tangan kanannya yang bebas dari infus mengelus tangan Namjoon yang diketakan di atas lututnya.
Namjoon tidak menjawab apa-apa, hanya mendorong kursi roda Taehyung kesamping ranjangnya. Kemudian ia mengangkat Taehyung dari kursinya dan merebahkan tubuh kurusnya perlahan ke tempat tidur.
Setelah memastikan Taehyung aman dan nyaman di tempatnya, Namjoon segera mengambil tempat disisi kanan Taehyung. Merebahkan tubuh lelahnya menghadap adik bungsunya.
"Hyung... aku lelah"
"Tidurlah Tae..hyung disini...beristirahatlah..tapi jangan lupa untuk bangun lagi esok hari"
Namjoon sekuat tenaga menahan air mata yang ingin keluar. Hatinya sakit setiap mendengar Taehyung berkata 'lelah'.
Katakan jika Namjoon adalah seorang yang egois. Ia belum mau melepas adiknya pergi. Padahal ia tahu jika sang adik sudah sangat lelah dan ingin menyerah."Hyung...."
"Tidurlah Tae.., hyung tahu kau lelah"
"Aku rindu pelukan Seokjin hyung.."
Hening. Namjoon tidak tahu harus menjawab apa. Tangannya terus mengusap rambut Taehyung yang mulai menipis. Taehyung mulai terlelap. Nafasnya masih terdengar berat tapi Namjoon bersyukur adikknya itu sudah tidak sering sesak nafas.
"Kuharap kau segera berubah hyung... aku tahu kau juga merindukan little lion kita.." lirih Namjoon. Beberapa saat setelahnya ia ikut terlelap.
•••••••••##••••••••••••
November 2017
Yoongi menghela nafas kasar. Ia bersandar di kursi ruang kerjanya di rumah sakit. Kepalanya berdenyut nyeri. Ia baru saja kehilangan salah satu pasiennya setelah operasi yang dilakukannya beberapa bulan yang lalu.
braakk.....
Pintu ruangannya terbuka paksa dengan suara keras.
"Min Yoongi !"
"Pergilah Kim Seokjin-sii"
"DIMANA TAEHYUNG ! KAU BAWA KEMANA ADIKKU !"
"haah...adikmu kau bilang ? Sejak kapan ?! SEJAK KAPAN KAU MENGANGGAP TAEHYUNG ADIKMU ! SEJAK DIA DI VONIS TIDAK AKAN HIDUP LAMA !?"
.......
"JAWAB KIM SEOKJIN ! SEJAK KAPAN ! KEMANA SAJA KAU SELAMA INI HA ! TAEHYUNG SAKIT SEJAK DIA LAHIR TAPI KALIAN MENGABAIKANNYA ! KAU JUGA SEORANG DOKTER KIM SEOKJIN HARUSNYA KAU TAU PENYAKIT TAEHYUNG SANGAT MENGANCAM NYAWANYA TAPI APA ! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN UNTUKNYA !"
Yoongi meluapkan emosinya. Moodnya susah buruk sebelumnya, ditambah dengan kedatangan saudara jauhnya itu, kian menambah emosi Yoongi.
"Aku hanya bertanya dimana kau sembunyikan adikku.?" tanya Seokjin lirih. Ia tak ada niat untuk menjawab emosi Yoongi.
"Sampai kapan pun aku tidak akan memberi tahumu dimana Taehyung berada. Anggap saja dia sudah mati, anggap saja kau tidak pernah mempunyai adik bernama Taehyung."
Yoongi keluar dari ruangannya, meninggalkan Seokjin yang masih diam mematung di tempatnya. Air matanya mengalir deras. Hatinya sakit. Ia ingin marah, ia juga emosi seperti Yoongi. Tapi Seokjin masih sadar, dia tidak akan mendapatkan jawabannya yang dicarinya jika ia mengimbangi emosi Yoongi.
"Hyung..ayo kita pulang" sebuah suara menyadarkan Seokjin.
"Kau duluan saja Namjoon-ah hyung masih ada urusan disini." jawab Seokjin tanpa menatap adiknnya.
"Hyung...
"Aku tidak akan pulang sebelum menemukan Taehyung,"
"Taehyung tidak hilang hyung.. dia-
"DIA DISEMBUNYIKAN YOONGI ! ADIKKU DISEMBUNYIKAN KEPARAT SATU ITU JOON !" akhirnya Seokjin meluapkan emosi yang tadi ditahannya.
"Itu semua karna kesalahan kita hyung. Ini hukuman kita." Namjoon mulai terisak. Hatinya juga sakit mengetahui ia tidak akan bisa lagi melihat adiknya.
"Taehyung akan bertahan kan Joon ? Dia akan bertahan sampai kita menemukannya kan ?" racau Seokjin
"Uri Tae...tidak hanya akan bertahan hyung, dia akan bangun. Aku yakin itu."
Setelah hening beberapa saat, kedua kakak beradik itu saling berpelukan. Udara dingin malam ini yang masuk ke ruangan dokter spesialis penyakit dalam itu menambah kesedihan untuk keduanya.
Bertahanlah Taehyung.. Hyung yakin kau bisa. Tunggu kami....
To be Continue...
ㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅅ ㅅ ㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐㅐ
Hai...hai... 😁
Maaf ya ceritanya tambah bingung, gak akan banyak" kok chapter cerita iniDitunggu komen + vote nya 😘😘
Terima Kasih,
-mon.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Familia
Fanfiction||COMPLETED|| "Taehyung mulai berhalusinasi.." "Itu karena penyakitnya." "Aku takut Hyung...." ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••#