Sparkling Dust Effect

787 149 35
                                    

Sparkling Dust Effect

(Adaptasi dari manga berjudul "ALIVE" karya Tadashi Kawashima dan Adachitoka)

BTS fanfiction

Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit, ALIVE belongs to Kodansha

Minyoon

Yang diambil dari manga ALIVE hanya beberapa bagian saja. Selebihnya merupakan adaptasi bebas.

.

.

.

Seoul, 08 Mei 2017

"Naik ke punggungku. Ku antar kau pulang ke rumah."

Lelaki berambut hitam itu melirik ke belakang seraya berjongkok. Yoongi membuang pandangnya sejenak, meski merasa malu dan tak enak hati, dia tak bisa menolak tawaran Jimin. Lagipula sebelah kakinya tak bisa dia gunakan dengan baik karena insiden jatuhnya ke bawah tanggul sungai yang berbatu.

"Maaf ya. Aku selalu menyusahkanmu." ucapnya ketika dia naik ke punggung itu.

"Maaf juga karena aku selalu terlambat." balas Jimin dengan nada datarnya. Dia selalu begitu tiap dia merasa bersalah.

Lantas Yoongi mengeratkan pelukannya ketika Jimin berdiri dan mulai berjalan sambil menggendongnya di punggung.

Min Yoongi itu cantik dan mungil. Maka dari itu dia sering jadi objek bulan-bulanan di sekolahnya. Dia sering pulang dengan keadaan mengenaskan karena pemerasan dan penyiksaan yang tak main-main. Sudah begitu dia cukup tertutup pada orang lain. Ya, itulah yang makin membuat dirinya dikucilkan. Mereka makin suka menggodanya karena sifatnya yang seperti itu. Yoongi sering digencet, dan Jimin kadang datang untuk menolongnya. Sering dan kadang itu berbeda bukan? Maka eksistesi Jimin yang seolah menjadi pelindungnya pun tak seberapa dibanding saat-saat dirinya diseret untuk dijahili dan disiksa.

Meski begitu, dia tetap bersyukur Jimin ada. Sebab tanpa lelaki itu, keadaan Yoongi mungkin akan lebih mengenaskan dari ini.

"Apa aku berat? Jalanmu lambat..."

"Kau tidak tahu berapa besar tenaga yang ku habiskan untuk menghajar mereka yang mengganggumu tadi? Ish, betisku sakit... sudah begitu kau berat pula."

"Aah, Jiminie!"

Sore itu mereka pulang dengan sedikit bonus bekas luka.

.

.

.

Sparkling Dust Effect

.

.

.

Seoul, 09 Mei 2017

"Hoaammm..."

Jimin menguap lebar. Sudah lewat tengah malam dan rasanya dia butuh tidur sebentar, sebelum bangun pagi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Dia melirik jam weker di mejanya. Masih ada 5 jam untuk tidur. Lama berkutat dengan game di komputer, dia lupa untuk menutup tirai jendela kamarnya. Saat menoleh pada sisian itu, dia sedikit tertegun. Langit gelap di luar sana punya bintik-bintik berwarna-warni, terang dan berkilauan. Dia pikir itu mungkin lampu, atau juga bintang yang tak terhalang awan. Tapi tak mungkin juga seterang dan sebanyak itu.

Lantas dia pun melepas earphone yang menyumpal telinganya dan beranjak dari tempatnya duduk. Dia mendorong daun jendelanya keluar, dan didapatilah kemilau yang melayang di angkasa. Seperti aurora, tapi juga seperti debu.

Sparkling Dust Effect [minyoon ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang