Bagian 5

49 7 0
                                    

Di koperasi sekolah......

"Fit, buruan milih pulpennya!!!". Kataku.

"Sabar napa, menurut lo bagusan yang mana? Yang warna biru atau pink".

"Aduh, mau yang warna biru ataupun pink juga sama aja kali. lagi pula isi tintanya kan sama sama warna item".

"Emm...ya udah deh yang pink aja".

Setelah membayar kepada petugas koperasi, kami langsung buru-buru menuju kelas, karena bel masuk sudah berbunyi dari tadi.
Pelajaran pertama adalah fisika, huh! Inilah pelajaran yang paling aku gak suka. Karena hampir semua rumusnya itu terlihat sama dan itu membuatku sulit untuk mengingatnya.

Suasana kelas saat itu sangat tenang. Tenang dalam kesibukan masing-masing, ada yang sedang memainkan pulpennya, melamun, bahkan banyak yang sedang memainkan ponselnya yang disembunyikan di sorok meja. Dan beberapa ada yang serius menyimak ( nyimak doang gak tau tuh paham apa gak) termasuk aku. Kalo kalian termasuk yang mana??.

*****
Istirahat....

"Fi, kantin yuk!". Ajak Nadia yang tiba -tiba ada di sampingku.

"Males ah! Jauh".

"Ya elah!!! Jauh nya juga kagak sampe negri cina kali!!!". Ucap Fitri.

"Lagian juga kalo jam makan siang begini tuh pasti rame banget. Mendingan ke koperasi aja !!!". Usul ku.

"Ya udah deh, kalo gak mau. Ayo Fit kita berdua aja yang ke kantin!!!".

"Bye Fia!!!". Ucap Fitri.

Aku tidur sebentar di kelas, karena kepalaku terasa sangat pusing. Bagaimana tidak, jam pelajaran pertama fisika kemudian di lanjut matematika di jam pelajaran ke dua. Rasanya seperti ingin meledak saking panasnya otakku.

Tapi perutku terasa begitu lapar, aku berjalan ke luar kelas menuju koperasi. Sesampainya di sana aku segera mengambil roti, minuman dan snack. Saat aku ingin membayar, ternyata kak Andrian juga ada di sana. Dengan segenap keberanian dan rasa optimis aku menyapanya.

"Kak Andrian!!!".

"Em...apa?! Eh, Fia kirain siapa. Kamu beli apa Fi?".

"Ini". Kataku sambil menunjukkan makanan yang ku beli dan menaruhnya di atas meja kaca tempat membayar.

"Bu, bayarnya sekalian ya sama yang ini!". Katanya sambil menunjuk makananku.

"Ciee...di traktir nih!!! Ini pacar kamu ya Adrian?". Goda ibu Eva selaku penjaga koperasi.

Mendengar itu jantung ku langsung berdegup tak seperti biasanya.

"Terserah ibu deh mau ngomong apa".

Kami berdua berjalan bersama keluar dari kantin.

"Fi, kamu mau makan dimana?". Tanya nya.

"Kayak nya di kelas aja deh kak".

"Jangan, terlau biasa itumah".

"Ikut aku yuk!". Kak Andrian menarik lenganku dan membawaku ke taman belakang sekolah.

Kami berdua duduk di bangku taman tersebut, rasanya kayak gak percaya kalo aku bisa duduk hanya berdua dengannya. Karena selama ini belum pernah ada cowok yang sedeket ini sama aku.

"Fi, kenapa diem aja. Ayo di makan rotinya. Apa mau kakak suapin nih?".

"Eng...gak usah kak aku bisa makan sendiri kok". Seketika akupun langsung salah tingakah.

Kami terdiam satu sama lain, sesekali aku melihat ke arah nya dan ia pun melihat ke arahku. Aku langsung memalingkan pandangan ku ke arah lain.

"Kenapa Fi kok liatin aku terus? Ganteng ya".

"Bukan, tapi kakak itu lucu". Jawabku asal.

"Kamu juga imut kok cantik lagi".

"Makasih".

"Kamu tau gak kenapa kamu cantik?". Tanya nya sambil memandangku.

"Kenapa?".

"Karena....kamu itu perempuan lah...hahahaha. Kalo kamu laki-laki pasti ganteng Fi".

Dasar kak Andrian aku pikir dia mau sosweet eh malahan ngajak bercanda. Kesel deh! Aku kan jadi kegeeran.

"Hehehe jangan marah ya, cuma bercanda kok. Btw kamu udah punya pacar belum?".

"Pacar?! Deket sama cowok aja gak pernah".

"Oh baguslah, kalo gitu berarti_"

"Andriiiiiaaaaaannnn!!!" pangil seseorang dari kejauhan.

"Berarti apa kak?".

"Berarti_".

Bukk

"Oh ternyata di sini lo! Eh kampret itu tugas matematika belum selesai, eh..lo malah enak enakan pacaran sama adek kelas lagi". Ucap seorang lelaki sambil memukul pundak, sepertinya ia temanya kak Andrian.

"Apaan sih lo ganggu gua aja. Fi maaf ya kakak ada urusan nih sama orang gila kapan kapan kita lanjut lagi".

"Iya kak gak papa kok".

"Dasar kacang yang lupa sama kulitnya!!! Seenaknya aja lo ngatain gua orang gila".

"Duluan ya Fi". Katanya sambil memberikan senyuman.

"Iya" balasku.

Aku senang walaupun tadi ada gangguan. Kenapa ya kok aku merasa seperti ada sesuatu rasa di hatiku. Rasa ini bercampur menjadi satu, antara senang bingung dan penasaran.

*****

Bel sekolah pun bernunyi tanda Jam pelajaran sudah berakhir. Aku membereskan buku dan pulpen yang berserakan di meja. Dan baru aku sadari ternyata keadaan kelas sudah sepi. Hari ini kesal karena pulang kali ini pasti jalan kaki, biasanya aku bonceng ke si Eli. Tapi akhir akhir ini dia jarang keliatan, kayak nya udah gabung lagi deh sama geng nya.

Aku berjalan menuju pintu kemudian....
Pletak!!

"Doorrr!!".

Aku melihat ada seseorang di hadapan ku dia cukup tinggi bahkan aku harus sedikit mendengakkan kepalaku ke atas. Ternyata ia adalah KAK ANDRIAN.

"Lho ngapain kakak di sini?".

"Nungguin kamu".

"Aku kan gak minta di tungguin".

"Kamu pulang bareng kaka ya?!!".

"Em, boleh".

"Ya udah ayo cepetan. Kasian tuh motorku udah kepanasan nungguin di parkiran".

Aku pulang bersama kak Andrian untuk kedua kalinya. Aku bingung, kenapa ya dia selalu ngedeketin aku dari mulai nraktir sampe ngajak pulang bareng. Apa iya dia suka sama aku? Atau ini hanya simpati belaka?



Jangan lupa untuk vote dan komen ya di tunggu lho.......!!!!
Kali ini aku bikin pendek ceritanya supaya kalian gak bosen.
Yang kemaren aku nulisnya kebanyakan ya, maklum terlalu bersemangat soalnya........



Your My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang