Aku langsung saja ke intinya karena aku lelah bermain diksi hanya supaya kamu mengerti maksudku. Entah kamu sebenarnya tidak mengerti atau selalu ingin tidak mengerti. Aku tidak meminta kamu supaya kembali seperti dulu.
Hanya saja, aku rasa kita sudah dewasa dan aku merasa sampai sekarang pun ada hal yang belum selesai di antara kita,
yaitu aku dan kamu yang masih saja menjadi kita. Harusnya bisa kupastikan itu sudah terpisah sejak lama dan menjadi aku dan kamu tanpa embel-embel kita.
Tanpa tanda kutip yang menyerta.
Tidak bisakah aku dan kamu menjadi seperti dulu?
Saat dimana aku adalah temanmu, kamu adalah temanku.
Saat dimana aku dan kamu saling berbagi cerita tanpa ada sebuah rasa.
Inilah mengapa sebabnya, aku sesalkan.
Seharusnya aku menjaga hatiku agar tak kan pernah tersangkut dengan sebuah kebodohan yang disebut sebuah rasa
di tengah antara sebuah persahabatan.
rasa yang kian membesar membentuk egoisku.
Aku m e n y e s a l...
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Rindangnya Pohon Kehidupan
PoetryHanya ini yang dapat kuceritakan tentang aku, kamu, dan takdir yang begitu penuh dengan permainan. Kuucapkan selamat untukmu, semoga kau baik-baik saja saat menyusuri lembah kehidupan.
