MOS

22 3 1
                                    

"lina tungguin gue dong!" teriak fathina di koridor sambil lari ngejar lina yang dari tadi udah jalan dengan santai. walaupun baru kenalan di parkiran, tapi mereka udah akrab kayak udah 5 tahun temenan. lebay sih, yakan perumpamaan. 

"ah! lu tuh jalan keliatan santai, tapi cepet! apa ini efek kaki lu yang panjang ya?" oceh fathina setelah menjajarkan jalannya dengan lina. "mau?" tanya lina menyodorkan satu permen karet. tanpa mikir lagi, fathina langsung ngerebut permen karet ditangan lina.

"lu gabilang makasih sama gue?" kata lina lalu menjitak pala fathina.

"aduh! iye iye makasiih" jawab fathina lalu meringis. lina mengangguk sambil membuat balon di mulutnya. 

DUGH! 

"eh kodok!" latah fathina sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. padahal, yang ketabrak si lina. 

"aduuh, siapa sih lu! liat liat dong! mata lu bengkak atau bisulan si?" kata lina langsung bangkit lalu menepuk nepuk seragam belakangnya yang sedikit kotor tanpa melihat si pelaku. 

"eeh sori, lu gak papa kan?" tanya si pelaku. suaranya agak serak. 'kayak suaranya wonwoo seventeen deh,' batin lina, langsung nengok ke sumber suara. cowok tinggi, muka sedikit kayak orang turki, baju rapih, bibirnya tipis, kulit... putih tua kali ya, soalnya gak putih gak item. hehe.. 'ooh.. ini mah cowok satu angkatan,soalnya dia rapih' batin lina lagi. 

"woi jangan bengong!" kata fathina menepuk pundak lina. lamunan lina terhenti. 

"eeh, iya gue gakpapa, santai aja" kata lina lalu membungkukan badannya, langsung pergi. 'tunggu.. tadi namanya siapa ya? aduh bego banget gue gak liat name tagnya' batin lina. 

***

akhirnya MOS selesai, lina dan fathina berjalan menuju halte. 

"MOS udh selesai kan ya? besok udah hari biasa" kata fathina lalu duduk dibangku halte. lina mengemut permen batangnya, lalu mengangguk sambil ikutan duduk. "ahh gue pengen sekelas sama lu lin," kata fathina lagi. lina mengangguk kedua kalinya. "ah lu mah nangguk doang lin, hemat ngomong banget" kata fathina lagi. lina mengangguk. lagi. fathina mencubit pipi lina "ngomong gak lu?" katanya lalu memperkuat cubitannya. 

"adududuh! sakit! iya nih gue ngomong!" kata lina berusaha melepas cubitannya. 

BRUK! 

fathina & lina langsung menoleh ke sumber suara. buku-buku itu tergeletak di aspal. 'itu bukannya cowok yang tadi pagi? kok bawa buku?' batin lina. "lin! itu bukannya cowok yang tadi pagi ya?" tanya fathina berbisik. "iya, gue juga mikir gitu. kok dia bawa buku?" jawab lina lagi. "cogan tuh... bantuin sono" kata fathina menyikut lengan lina sambil tersenyum jail. 

"dih ogah, kenapa gak lu aja?" kata lina sewot. 

"selama lu masih bisa, kenapa harus gue?" -fathina

"lah emang lu gak bisa?"-lina

"kan ada lu selain gue"-fathina

"kan lu juga bisa" -lina

"lu aja"-fathina

"lu dulu"-lina

cowok itu pun duduk disamping lina, udah bawa buku- buku yang jatoh. "telat lu,lin" bisik fathina. "lagian gue juga ngapain harus bantuin dia?" kata lina sewot. "kan tadi lu ketabrak sama dia" jawab fathina. 

"tai, trus kalau ketabrak knp tong?" kata lina lalu menjitak kepala fathina. "adeh! ya gak papa kan yang kayak didrama drama hehehe.." 

"idiiih najis!" 

setelah itu angkot dateng. mereka berdua masuk bergantian. cowok tadi masuk. 

dugh! 

"aduh! gila sial banget gue hari ini" kata cowok itu sambil memegang jidatnya habis kejedot. cowok tadi duduk disamping lina. 'ketinggian sih lu' batin lina. "lin, lu gak mau liat nametag nya?" bisik fathina. 'oiye jir gue lupa'. lina langsung ngelirik ke arah nametag cowok tadi. 

'aditya naufal agustin' 

"anjir namanya panjang banget" bisik lina ke fathina. fathina menatap gue seolah olah bertanya, 'emang namanya siapa?' . lina menghela napas mengingat ingat nama di nametagnya. "kalau gak salah aditya naufal agustin" bisik lina. fathina mengangguk angguk. "namanya aja udah menunjukkan kalau dia  itu cogan" bisik fathina balik. 

"di otak lu cowok semua ya?" kata lina sambil ketawa- tawa. "kaga nying! lu tuh otaknya permen semua" jawab fathina gak kalah sewot. "yayaya santai om, santai" kata lina lalu ketawa lagi. 

***

lina POV 

gue berjalan menuju lorong kelas 10. buat nyari kelas yang katanya daftar anak anaknya ditempel di jendela samping pintu. dan gue pun nurut ikut instruksi. 

setelah gue cari cari, nama gue ternyata ada di 10-B yang konon artinya 10-BAIK. kalau anaknya bandel, berarti itu mitos doang. gue liat liat lagi siapa yang sekelas sama gue. dan gue sekelas sama fathina. iya, fathina. 

mata gue gak sengaja ngeliat nama 'aditya naufal agustin' di absen nomor 4. oke, hari hari gue mungkin bakal diejek sama si fathina. 

gue memasuki kelas yang ternyata udah rame. gue liat fathina melambaikan tangan kearah gue sambil nunjuk bangku kosong disebelahnya. gue mau gak mau kesana. 

"lu udah sarapan?" tanya fathina. gue mengangguk dan duduk. ngebuka tas, ambil 2 permen karet trus masukin mulut. jadi, hidup gue tanpa permen karet itu, udah kayak nasi tanpa lauk. hambar. anjir gue lebay banget ya?

gue liat kearah bangku depan, gue ngerasa familiar sama tas polos item. "fat" colek gue. yang dicolek nengok "apa?" katanya. "itu... tas siapa dah? kok gue kayak pernah liat" kata gue sambil nunjuk tas disebrang gue. "ooh itu, tasnya si cowok yg kejedot diangkot kemaren" kata fathina santai. "ha? yang namanya panjang banget itu? eh siapa ya? gue lupa namanya" kata gue sambil inget inget. "aditya naufal agustin. gue udah kenalan tadi hehehe"

"wuih ciyus lo?" gue girang. "iya dong! lu mau gue kenalin?" 

"gak deh, gue mau ke toliet. mau kencing. dadahh" kata gue langsung cabut ke toilet. 

tbc...


my troble maker boyWhere stories live. Discover now