[17] My Family Knows.

113 8 0
                                    

[17] My Family Knows.

Calon Feses, dari yang terburuk.

Feses terburuk dari sejagat perfesesan.

1. Aletha.

2. Mikhayla.

3. Farah.

(Nomor 1-3, mereka pernah memberi Syahilla dan Evey surat kaleng dalam kurung salah satu tindakan kekerasan secara psikis saat kelas X).

4. Seyma (Sahabatnya Gio dan teman Fika. Teman gibahnya Fika saat di kantin).

5. Zacky (Baru saja mengenalkan dirinya pada Syahilla).

6. Camelia (Salah satu anggota OSIS yang masuk ke dalam jajaran penting).

7. Fika (Orang yang membicarakan Syahilla di belakang. Kebetulan Syahilla mendengar. Tetap saja, Fika membicarakan Syahilla diam-diam dan menunjukkan ketidaksukaannya).

8. Ika (Adik kelas yang diperintahkan Bu Ayu memanggil Syahilla ke ruang Bimbingan Konseling pada hari Syahilla telat datang ke sekolah).

9. Ghea (Adik kelas yang diperintahkan Bu Ayu memanggil Syahilla ke ruang Bimbingan Konseling. Tuduhan mengenai Syahilla dibahas di ruang Bimbingan Konseling ditemani para guru seperti sedang mengadilinya).

10. Gio (Cowok yang paling dekat dengan Syahilla, tetapi tidak mungkin melakukan hal begitu karena mereka saling menyukai. Siapa yang tahu? Musuh terkadang ada di balik selimut. Istilah yang artinya musuh berasal dari orang-orang yang berada dekat dengan kita, tanpa kita sendiri sadari).

***

Syahilla menautkan alisnya diikuti tepukan tangan menggila bak anjing laut. “Lu percaya diri banget nulis nama mereka semua. Astaghfirullahaladzim, suudzon saja, Kawanku. Dosanya jangan dibagi-bagi ke gue lah, sendirian saja sana.”

“Nggak tahu. Feeling saja sih. By the way, lu dapat waktu berapa hari untuk mengumpulkan bukti kalau orang yang di foto bukan lu? Karena semuanya cuma editan saja,” tanya Evey agak gelisah.

Segala yang menimpa Syahilla bukan hal yang mudah untuk diselesaikan dengan cepat. Lagi pula mereka bukan detektif Conan apalagi detektif Sherlock Holmes yang dikenal akan ketajaman penalaran logis, kemampuan menyamar, dan keterampilannya dalam menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan berbagai kasus. Mereka hanya pelajar biasa yang mencari kebenaran. Kecuali Syahilla, pelajar pintar panutan Evey yang sedang ditimpa musibah.

Bahu Syahilla kian terkulai lemas, tinggi tubuhnya seperti terkikis perlahan-lahan. “I don't know, Vey. Secepatnya. Gue rasa bukan cuma siapa dalang di balik editan foto, tetapi gue harus bawa orangnya ke pengadilan karena pencemaran nama baik.”

Evey menghela napasnya berat. “Sial!” umpatnya dan melanjutkan, “Anak bangsat.”

Syahilla menyadari begitu mengingat foto tidak senonoh tersebut. “Gue tahu, kemungkinan kecil kalau gue terbebas dari fitnah yang buktinya sangat rapi kayak gini. Tetapi, gue tetap harus berusaha, kan? Ya ampun, gue merasa ada sesuatu yang sangat mencurigakan. Sayangnya gue nggak yakin.”

Evey mengangguk setuju. “Tetapi, kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin. Karena penjahat secerdik apa pun akan tertangkap. Karena sepandai-pandainya orang utan melompat—”

“Tupai,” sela Syahilla mengoreksi kesalahan Evey dalam menyebutkan peribahasa.

Jika keadaan tidak cukup serius, mungkin Syahilla sudah menyembur tawa sejak tadi karena kesalahan konyol sahabatnya. Evey berdeham kencang dan malah tak sengaja tersedak ludah sampai terbatuk-batuk. Sehingga tawa kecil keluar dari mulut Syahillla.

Young LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang