CHAPTER 2

3.6K 139 5
                                    


...

Masa orientasi siswa.

Kayak masa orientasi seperti biasa gue di tanya tanya sama kakak kelas tentang motivasi gue masuk sekolah ini.

"Yerin kalau boleh tau apa motivasi kamu masuk SMA ini?."

Salah satu kakak kelas bertanya kepadaku dan menyuruhku menjawab sambil berdiri di depan dan so pasti gue jadi pusat perhatian seluruh calon murid di sekolah ini.

"Kalau misalkan gak boleh."

Gue jawab dengan santainya dengan muka datar gue ngeliat ekspresi kakak kelas yang kelihatan jengkel gitu jadi dari pada gue di omelin mending gue sambung ngomong aja lagi.

"Sebenernya ya kak aku gak punya motivasi tersendiri buat sekolah disini tujuan ku masih sama menuntut ilmu gak lebih dari itu."

Kakak kelas itu menatap kesal mungkin sedang ada yang ia pikirkan dan terlihat tak puas dengan jawaban ku dan ia kembali bertanya dan menyakinkan ku tidak ada hal lain.

"Apakah tidak ada yang kau kejar disini."

"Ada.."

Semua murid menatap dalam diriku aku merasa risih dan seakan ingin berlari keluar menjauhi tatapan ini.

"Apa."

"Prestasi."

Jawaban ku membuat tatapan yang semula tatapan dalam menjadi tatapan biasa tanpa arti.

Kakak kelas itu kembali bertanya---yah itu sangat menyebalkan menahanku di depan dengan diperhatikan banyak mata termasuk musuhku itu yang tiba tiba satu sekolah denganku.

"Apa kau tidak mengejar cinta disini."

Pertanyaan itu membuatku berperang dengan pikiran ku aku mengingat file file dahulu yang aku ingat aku bersekolah di tempat kakak kelas yang dulu aku taksir dan aku kejar sampe satu tahun lebih---apa mungkin dia tau aku sekolah disini.pertanyaan itu terlintas dipikiranku.

"Tidak."

Aku menjawab dengan gugup nya dan sembari membohongi diriku sendiri.

"Apa kau tidak berniat untuk pacaran di SMA ini."

Pertanyaan kakak kelas itu semakin memojoki ku pada ingatan ku dahulu dan aku benci mengingatnya--mengingat bahwa dahulu aku pernah dipermalukan karena di tolak.

"Maaf kak tapi menurutku pacaran itu tidak penting semua itu hanya buang buang waktu dan perasaan."

Itu adalah ungkapan yang terlintas dalam pikiranku setelah aku ditolak ketika SMP.

Aku menjadi pencinta yang labil terkadang aku senang terkadang aku menjadi gila dan brutal karena cinta tapi setelah aku sadari semua itu hanya lah sia sia.

"Kau jangan munafik aku yakin kau akan mempunyai pacar disekolah ini."

Suara itu terdengar tidak asing lelaki bujang itu berdiri tanpa malu dari tempat duduk nya dan seketika dia menjadi pusat perhatian pandangan tapi tidak dengan ku mau apa aku menatap musuhku ya dia adalah Jeon Jungkook.anak jail yang selalu menggangguku ketika aku melintas untuk pulang kerumah.

FIRST KISS[ JUNGKOOK & YERIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang