Biasanya disaat malam hari, saat aku sedang kesepian, aku sering menulis. Kadang hanya puisi dan tulisan-tulisan tidak penting. Tapi aku juga sudah menulis sebuah naskah novel yg hari ini akan diberitahu diterima atau tidak.
Aku menunggu dengan was-was. Aku sangat berharap naskah itu diterima. Seharian aku menunggu diteras depan, berharap pak pos segera datang.
"Kak Tara lagi ngapain si? Dari tadi kok diluar terus?" Anggi yg baru pulang dari warung menanyaiku dengan wajah penuh keheranan.
"Lagi nungguin pak pos gak datang-datang" Mataku tak lepas dari jalanan di depan panti.
"Uh... Kakak ini aneh!" Seru Anggi kemudian masuk ke dalam.
Anggi adalah sahabat terdekatku di panti ini. Umurnya satu tahun lebih muda dariku. Dia tak pernah tahu siapa orangtuanya karena dulu waktu dia bayi dia dibuang oleh orangtuanya di depan panti ini. Sungguh orangtua yang tak punya belas Kasih. Kasihan Anggi.
Akhirnya pukul 3 sore pak pos yg serba oranye itu datang juga. Tanganku gemetar saat membuka amplop itu.
Dan ternyata, aku diterima! Aku langsung bersujud syukur. Tidak kusangka akhirnya cita-citaku sebagai penulis tercapai juga. Aku harus sampaikan kabar ini kepada Anggi dan juga Riyan! Ya harus.
***Masih mau nunggu lanjutan?
Jangan jadi penonton gelap:v
Kalo baca sekalian like lah,-
Next text gaes 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
RandomTidak semua orang hidup bahagia. di satu sisi ada orang yg sangat menderita dan di sisi lainnya ada orang yg menyianyiakan hidup bahagia yg sudah ia dapat. Namun apa daya manusia yg hanya bisa menerima takdir yg sudah digariskan Tuhan walaupun itu p...