Prolog

3.8K 558 108
                                    

Perkenalkan, namaku Hwang Minhyun. 23 tahun. Aku bekerja di salah satu konsultan keuangan. Hidupku bisa dibilang mulus, orang bilang aku tampan. Pekerjaanku menghasilkan banyak uang. Karirku bagus. Aku memiliki teman yang terbilang banyak dan akrab.

Tapi aku memiliki kekurangan.

Aku pengecut.


Ya. Aku pengecut.

Aku memiliki orang yang saaaaaangat aku sukai. Aku menyukai orang ini sejak kami menginjak bangku kuliah. Saat masa orientasi. Kami sekelompok.

Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Sebagai seseorang yang tidak percaya cinta -aku belum pernah pacaran sebelumnya- aku tidak menyangka bahwa cinta pertamaku adalah cinta pada pandangan pertama. Wah, benar-benar seperti drama pagi yang ommaku biasa lihat.

Tapi tidak, jangan menghakimiku. Kalian tidak tau siapa cinta-pada-pandangan-pertamaku ini. Dia indah. Sangat indah. Seluruh bagian tubuhnya indah -meski aku belum melihat semuanya. Belum- tapi aku menyukai semua yang ada di dirinya.

Matanya yang selalu bercahaya, hidung mancungnya, bibir tipis yang selalu dihiasi senyuman, tiga titik di pipinya, bahkan sampai selera humornya yang kadang dibilang rendahan. Aku suka semuanya.

Kuperkenalkan pada kalian, cinta pertamaku, Ong Seongwoo.

Kuperkenalkan pada kalian, cinta pertamaku, Ong Seongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia indah kan? Dan ya. Itu aku yang berdiri di sampingnya. Tentu aku. Aku sudah lebih dulu memberitahu kalian kalau aku menyukai dia. Awas kalau kalian juga menyukainya. Aku akan menjadikan kalian boneka untuk film Anabelle selanjutnya.

Setelah masa orientasi selesai, aku selalu bersama dengannya. Aku selalu mengikutinya. Aku bahagia melihat senyumannya hanya untukku.

Ah, indahnya dunia ini.

"Hyun? Hyun? Hwang Minhyun!"

Aku tersentak dari lamunanku, menyadari bahwa laki-laki manis di depanku ini mencebikkan bibirnya.

Ah, benar-benar menggemaskan. Kalau aku menciumnya sekarang, apa dia akan memukulku?

"Apa, Seongwoo?" Aku menatapnya setelah terlebih dahulu menumpukan dagu ke tanganku yang berada di meja.

"Kamu denger kan aku bilang apa?" Dia masih memajukan bibirnya. Oh ayolah, jangan goda aku. Aku hanya manusia biasa. Aku juga punya hormon. Punya nafsu. Kenapa sosok manis ini menggodaku terus. Ck!

"Sure, as always. Aku selalu mendengarkan kamu." Aku memasang senyum terbaikku. Samar-samar aku mendengar beberapa wanita di meja seberang sana memekik seraya menunjukku. Dasar lemah iman.

"Lihat." Seongwoo menunjukkan ponselnya ke arahku. Aku menatapnya sekilas, mengerjapkan mataku beberapa kali. "Dia makan malam bersama Jihoon lagi. Ck! Aku ini pacarnya kan?"

Sial. Laki-laki sialan itu lagi. Harusnya kumasukkan dia ke gorong-gorong selokan. Supaya sudah matilah dia. Dimakan cacing lah dia. Ck!

"Mungkin mereka ada urusan." Jawabku tenang.

Dasar munafik! Harusnya kamu panasi dia. Supaya si manis ini memutuskan hubungannya dengan kardus bekas sepatu diskon itu. Bodoh!

Aku menggelengkan kepalaku. Berusaha membuat sisi gelapku hilang.

"Ah.. kenapa kamu mengenalkan aku ke seorang Kang Daniel? Kalau dulu kamu tidak memperkenalkan kami, aku tidak mungkin jatuh cinta sedalam ini. Sekarang aku sakit hati tapi tidak bisa melepaskan dia." Si manis menggerutu, membuatku meringis.

Ya. Semuanya salahku. Aku, dengan semua kebodohanku, memperkenalkan cintaku satu satunya selama 23 tahun hidupku ini, kepada Kang Daniel. Playboy paling terkenal di kampus dulu.

Dan sialnya, Seongwoo jatuh cinta ke manusia cacingan itu. Jadi disinilah aku, terjebak dalam friendzone paling hakiki yang akan kalian temui, selama 5 tahun belakangan.

Yeah, yeah, i know. Fuck my life. I am doomed. Somebody please help me. Take Kang Daniel. I will give him for free.

--TBC--

Next on Regrets---

Aku, Hwang Minhyun yang malang, akan mengajak kalian melihat hari penyesalan terbesar di hidupku.

Regrets [OngHwang] [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang