setitik harapan

597 42 6
                                    

Menunggu adalah sebuah kegiatan yang paling tidak ku suka. Berharap seseorang datang dan bilang "tadaima hinata" dan ku jawab "okaeri naruto-kun" adalah sebuah mimpi terbesar untukku, keinginan, dan juga harapan ku.

1 tahun telah berlalu, aku tidak tahu dimana kau sekarang, kau sedang apa sekarang, dan yang terpenting Apa kau baik baik saja sekarang?. Apakah kau tau aku merindukanmu sekarang? Dahulu, walaupun kita tidak pernah berbincang bincang, tapi setidaknya aku bisa melihatmu, aku bisa tau bahwa kau baik baik saja, aku bisa melihatmu tertawa dan bahagia. Aku senang bisa melakukan itu semua, walaupun yang ku lakukan hanya melihatmu dari kejauhan.

Aku sering melihatmu bersama wanita lain namanya sakura-chan dia adalah orang yang kau sukai kan? Kau selalu ingin berkencan dengannya dan ingin menjadikan dia pacarmu. Sakit rasanya sakit, tapi kenapa rasanya lebih sakit menunggumu tanpa kabar dibandingkan dengan melihatmu bersama wanita lain?.

Mungkin karena aku tau kau hanya terobsesi pada sakura-chan bukan cinta padanya. Kau terobsesi padanya karena kau ingin mengalahkan sasuke-kun kan? Sakura-chan selalu memperhatikan sasuke-kun sehingga kau ingin mendapatkan perhatian sakura-chan juga.
.
.
.
.
.

Aku sedang duduk dibawah pohon besar tempatku biasa berlatih dengan anggota tim 8 lainnya. Aku sedang beristirahat setelah latihanku bersama kiba-kun dan shino-kun. Kiba-kun sedang mengabil makan siangnya yang tertinggal di rumahnya, dan shino-kun sedang pergi menyelesaikan suatu urusan. Aku tidak mengetahui urusannya apa karena dia orang yang tertutup, dia tidak mau bercerita tentang urusannya kepada kami. Tapi apapun itu aku yakin kalau shino-kun mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Langit seperti sedang bahagia, awan awan itu yang menampakan bahwa langit sedang bahagia. Ia menari nari dibawah langit mengikuti alur yang diciptakan angin. Diiringi musik yang diciptakan burung dengan harmoni yang sangat mempesona. Semuanya tampak bahagia sekarang, tapi tidak denganku.

Aku merindukan dia sekarang. Aku ingin melihat wajahnya sekali saja, memandang matanya yang seindah langit di pagi hari, sejuk dan menenangkan. Melihat senyumnya yang selalu membangun semangat yang kadang padam pada diriku. Hah... Aku merindukan itu semua. Aku menutup mataku dan membayangkan kejadian satu tahun kebelakang saat dia tersenyum kepadaku dan memintaku untuk menunggunya, aku tersenyum sendiri membayangkan hal itu.

Aku seperti bulan yang merindukan senja, aku merindukan naruto-kun yang berada jauh disana, kita memang akan bertemu, tapi nanti 2 tahun kedepan kita akan bertemu. Rasanya terlalu sulit untuku melawati hari hari tanpamu. Tanpa tawamu dan tanpa semangat dari dirimu. Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku pergi mencarimu? Tapi aku sudah berjanji padanya bahwa aku akan menunggunya disini, Di desa ini.

Tanpa terasa air mataku telah menetes. Kenapa aku ini? Ada apa denganku? Kenapa aku menangis? apa yang salah denganku? Aku harus kuat, aku tidak mau terlihat lemah. Dia pergi untuk mencari kekuatan agar dia menjadi kuat. Tapi apa yang ku lakukan disini, hanya menangis dan meratapi nasibku. Tidak aku tidak boleh seperti ini, aku harus bangkit dan berlatih agar aku menjadi kuat, aku ingin berjalan disampingnya, dan menggenggam tangannya. Aku harus menjadi kuat agar aku bisa mewujudkan itu semua. aku harus setara dengannya, aku tidak mau tertinggal olehnya.

Lalu aku menghapus air mataku dan berdiri kemudian berjalan meninggalkan pohon tadi dan kemudian berlatih. Aku harus kuat.

Aku terus berlatih hingga sore tiba,
"Hinata ayo kita pulang" ucap kiba-kun

"Ehm... Kalian duluan saja aku masih ingin berlatih" jawabku

"Sudahlah hinata hari sudah mulai gelap, sebaiknya kau segera pulang kalau tidak nanti kakak mu yang seram itu akan mencarimu" ucap kiba membujukku

"Aku akan pulang nanti kalian pulang duluan saja, aku akan menyusul nanti" jawabku

"Ayolah hinata kau tidak perlu memaksakan dirimu seperti itu, kau sudah lelah hinata" ucap shino

love is you (Naruhina oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang