Aku tidak penah tau akhir dari kisahku, kepada siapa hati ini akan berlabuh dan berhenti mencari sosok yang memberikan kenyamanan yang selama ini aku cari yang tidak pernah aku temukan pada sosok yang menghampiriku sebelum-sebelunya.
Tapi saat ini aku bingung. Entah apa yang aku cari lagi, apa yang ku inginkan aku pun tidak mengrti dengan ini.
***
Hari ini aku kembali menjemput gadisku. Hehe aku lucu sendiri mendengarnya . Gadisku? benarkah aku mencintainya aku sendiri belum tau. Yang jelas saat ini aku nyaman saat bersamanya jika kalianbertanya padaku apakah aku menyayanginya? Jawabanya ya tentu saja aku menyayangi dia. Bahkan sejak lama, meskipun dia sudah menyakiti hatiku "dulu" tapi aku masih menyayangi dia. Tapi yang aku bingung saat ini aku sangat nyaman saat bersamanya juga menyayanginya tapi aku mempertanyakan pada hatiku kenapa rasa sayang ini berbeda dengan rasa sayangku dulu padanya?
Jujur aku tidak suka melihatnya tadi dekat dengan laki-laki lain. Bahkan tadi dia bertanya apakah aku cemburu? Aku tidak menjwabnya karna aku sendiri tidak tau apakah aku ini cemburu atau hanya rasa ingin melindungi dia dari laki-lakii tadi. Aaaah aku bingung dengan diri ku sendiri.
Banyak wanita yang pernah mendekatiku tapi aku tidak pernah ada rasa nyaman sepeti senyaman sekarang saat aku bersammanya tapi aku juga bingung rasa sayang macam apakah ini?
"Kaaa???" panggilannya menyadarkan lamunan ku.
" Kenapa melamun? Apa soal yang taadi?" tanyanya
" Bukan. Aku hanya sedikit lelah karna telalu banyak kasus yang aku tangani dan harus segera aku selesaikan. Aku bingung dengan orang- orang jaman sekarang kenapa senang sekali membuat aparat kerepotan. Tidak ingatkah mereka dengan akibatnya." aku berusaha mengalihkan pembicaraan tidak ingin berlarut membahas hal tadi. Aku memijat pelipisku.
"Sudahlah jangan terlalul di fikirkan nanti kamu sakit. Ingat jaga kesehatan mu." sangat terlihat sekali dia sangat sayang padaku. Aku tersenyum pada nya.
"Kita langsung apartmen ku saja. Kita makan di sana saja biar aku yang masak kasihan sepertinya kamu sangat lelah." ajaknya. Aku hanya membalas dengan gumaman .
Ya Tuhan aku tidak ingin menyakiti perempuan yang menyanyangiku ini. Aku tau dia pernah menyakitiku tapi sekarang dia sudah berubah. Bahkan sikapnya sangat berubah tidak seperti dulu. Aku tidak mau menyakiti orang baik seperti dia. Dari awal memang aku yang salah memberikan harapan padanya. Tapi jujur saat itu aku menyayanginnya sangat. Bahkan saat ini juga rasa sayangku tidak berubah masih seperti dulu. Tapi sayang ini seperti bukan rasa sayang dari laki-laki untuk perempuan. Lalu sayang macam apa ini?
Aku tidak mau dia bersama orang lain tapi jika di biarkan seperti ini aku takut kalau pada akhirnya aku akan menyakiti dia. Ya Tuhaaaaannnnn...
" aaarggghhh..'' aku menggeram frustasi dengan pemikiranku.
" Kenapa Kaf? Ayo makanannya sudah siap, kita makan dulu." saking sibuknya aku memikirkan kerumitan hati ini sampai-sampai aku tidak tahu kalau dia sudah selesai memasak. Selama itukah aku melamun atau dia yang memasaknya sebentar. AH sudahlah lebih baik aku makan dulu. dia sangat pintar memasak dari dulu
" Enak seperti biasa." pujiku. Tapi ini jujur masakannya enak dan bisa meningkatkan mood ku yang tadinya buruk
"Bisa saja . Habiskan kalu enak."
"Aku tidak bohong, ini benar-benar enak. Akanku habiskan." jawabku dan langsung melahap makanan yang ada di hadapanku.
Ya ampun jika aku tidak mencintainya harusnya aku tidak bersikap seperti ini. Tapi sudahlah jalani saja dulu biarkan waktu yang menjawab semuanya. JIka memang kami berjodo kami pasti akan bersatu tapi jika tidak apa boleh buat.
Ini yang menjadi masalahku kenapa aku tidak penah membawa wanita untuk di kenalkan pada ibu ku. Karna aku belum mempunyai rasa keyakinan bahwa wanita ini adalah pilihannku. Karna aku selalu membiarkan waktu yang menjawab dan pada akhirnya jika bukan aku yang meninggalkan maka aku yang akan di tinggalkan oleh wanita-wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(not) Feeling Pain
ChickLitMemang dari awal aku yang terlalu banyak berharap. Mungkin. Berharap ada sesuatu yang lebih dari perlakuannya terhadap ku. Berharap ada sesuatu yang lebih yang terselip dari sikapmu kepada ku. Berharap kita bisa bersama kembali Aku tak pernah tah...