enam

4.3K 687 13
                                    

dengan nafas mingyu yang terengah, ia membuka pintu kamar rawat inap itu. disana ia melihat wonwoo terbaring lemah.

mingyu berlari menuju ranjang wonwoo dan memeluknya.

mingyu menangis, baru kali ini mingyu menangis. setelah kejadian orang tua kandung nya dibunuh.

"wonwoo hyung"

mingyu memanggil nya sambil terisak, memegang telapak wonwoo.

wonwoo yang terganggu akan tangisan itu segera membuka matanya. dia kaget waktu menemukan mingyu yang dipenuhi air mata di depannya.

"hey mingyu"

panggil nya lemah.

"kenapa menangis?"

ucap nya lagi sambil mengusap pipi mingyu.

"hyung menyakitimu ya? maafkan aku mingyu"

mingyu menggeleng dan segera memeluk wonwoo lagi. menangis terisak.

"hyung seharusnya berdiam saja waktu salju turun, mengapa buru buru pulang dan mengkhawatirkan ku?"

wonwoo tertawa kecil dan segera membalas pelukan mingyu.

lihatlah adik kecil nya ini, bahkan umur nya yang bisa dikatakan akan menginjak dewasa. dia masih saja menangis.

"dengar mingyu, hyung akan mengkhawatirkan mu setiap saat. yang terpenting disini adalah kau, bukan aku. dan berhentilah menangis, demi tuhan kau jelek sekali"

mingyu segera menghentikan tangisan nya dan mengecup pipi wonwoo.

"hyung, mulai sekarang aku mulai menyukai mu"

listen; meanie [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang