part 3

45 5 0
                                    

Ternyata cinta begitu hebatnya
Bisa merubah benciku jadi cinta

Sampaikan sayangku untuk dia - Iqbal Dhefakri ft. Caitlin Halderman

Pagi ini sang mentari menunjukan senyum cerahnya. Kulalui pagi ini seperti biasanya. Berangkat sekolah ditemani hangat cahaya mentari. Entah kenapa aku ingin diberi nama mentari,tapi papa mamaku lebih suka nama Arabella yang berarti cantik.

Pagi ini aku diantar oleh supir karena kebetulan mama tak ingin pergi kemana-mana. Satu hal yang kuharapkan adalah hariku ini bisa cerah secerah mentari pagi ini.

Tapi ada hal yang mengganggu pikiranku. Apa lagi kalau bukan kartu pelajarku. Semoga saja hari ini Pak Fajar ga masuk,entah mau sakit,atau apapun yang penting orangnya ga masuk. Emang tuh orang ga bosen apa tiap hari masuk?

"Nanti jemput kayak biasa ya pak." Ucapku pada supir.

"Iya non Ara."

"Oke pak,aku masuk sekolah dulu."

"Iya non."

Kuberjalan menuju kelas sambil berdoa supaya ada keajaiban untukku. Tapi kali ini nasib tak berpihak kepadaku,Pak Fajar memanggilku.

"Arabella! Sini!"

"Iya pak."

Selamatkan hambamu ini ya Allah!

"Arabella,tolong ya,saya mau pinjam kartu pelajar kamu buat ngisi data lomba."

Oh My God! Selamatkan aku!

"Em gimana ya pak."

"Gimana apanya?!"

"Em,kartu saya ketinggalan pak."

"Jadi?! Kartu kamu ketinggalan atau hilang?!"

Aduh! Ni orang bisa baca pikiran apa ya?

"Kartu saya itu pak,"

"Dimana?!"

"Kartu saya....."

"Arabella Arisha Azkadina"

Suara itu langsung membuatku dan Pak Fajar berbalik arah.

"Ini kartu lo?" Tanya cowok itu,dan setelah kuperhatikan ternyata.

"Lo?!"

"Ara,itu kan kartu kamu? Kenapa bisa ada di dia?"

"Ini pak,kemarin ga sengaja kartunya jatuh. Begitu kan,Arabella?"

"Aduh iya pak,kemarin jatuh."

"Untung masih ada yang menemukan! Kalo tidak udah saya denda kamu!"

"Iya pak maaf."

"Sekarang kalian kembali ke kelas!"

"Baik pak."

Pak Fajar kembali menjalankan tugasnya untuk memeriksa perlengkapan dan kerapian murid-murid.

"Ga bisa ya bilang terima kasih?" Tanya cowok super nyebelin itu.

"Oh,makasih ya!" Jawabku ketus.

"Ga mau kenalan gitu?"

"Nggak! Gue ga pernah ada niat buat kenal sama lo!"

"Oh ok,kalo gitu kenalin gue, Revanka Filbert Davidson. Panggil aja Revan."

"Oh,lo udah tau nama gue kan? Jadi gue mau pergi dulu!"

Tak menunggu jawaban darinya aku langsung pergi menuju kelas.

 RevanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang