Usaha dan harapan

44 5 2
                                    

Hari itu berjalan seperti biasanya yaitu belajar,bermain dan berkumpul. Sesudah pulang sekolah kamipun janjian untuk mengerjakan tugas sekalian kumpul untuk menambah eratnya pertemanan kami. Rumah Kiki lah basecamp atau tempat untuk kita berkumpul.

"Assalamualaikum Kiki.. kiki.." Farhan memanggil

"Masuk saja pintunya tidak dikunci" saut Kiki dari dalam rumah

"Lama sekali, abis dari mana saja.?" Tanyaku

"Sabar dong Woo... Tadi aku ganti baju dan jaga adikku dulu" jawab Farhan sambil menaruh tasnya

"Sudah-sudah, ayo kita mulai belajar" tegar mererainya

Belajarpun di mulai, tapi ya seperti aku bilang tugas kami pasti selesai, walau hanya Kiki yang mengerjakan dan kita ber3 hanya bercerita dan berkhayal masa depan kita masing-masing. Ya mau bagaimana lagi diakan yang paling pintar di antara kita ber4 tapi kita ber3 tidak lepas tangan gitu aja kita kadang-kadang membantu Kiki juga loh
Hebehe... Lucu kan kita
Harus ikhlas loh bilang lucunya

"Ki sudah belum.? Lama banget" seru aku yang mulai bosen bermain

"Sabar dong. Ini kan lagi di kerjain" jawab Kiki yang sudah mulai kesal

"Dasar Daffa tidak pernah sabaran, padahal tinggal nyalin masih saja bawel" ledek farhan dan tegar

"Nih sudah selesai, kata-kata nya bedain ya jangan sama" ucap kiki

"Siap..."  Jawab kita bersama

Setelah semua menyelesaikan tugas dari guru, kita berkhayal bersama tentang cita" kami. Aku dan Kiki yang ingin sekali menjadi dokter, Farhan yang ingin memiliki usaha sendiri dia mau jadi bos besar katanya, dan tegar yang ingin sekali jadi polisi

Itu sebabnya meskipun kita nakal dan jail kita tidak mau kehilangan masa depan dan itu juga sebabnya kita selalu mengerjakan tugas-tugas tepat waktu. Karena kita tau meraih harapan harus dengan usaha

Semua itu kita jadikan acuan saat kita males untuk belajar

MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang