Move on
Lagu lama. Tiap kali buka sosmed ada aja postingan yang bunyinya "Move On" entah siapa lagi orang yang mempostingnya. Baru kemarin aku menemukan dua postingan yang sama dan sekarang pun aku kembali menemukannya.
Kok bisa gitu patah hati barengan kayak lagi ujian sekolah aja.
Dunia ini makin aneh aja. Eh bukan dunianya tapi orang-orangnya. Ngakunya move on tapi nggak taunya masih aja nangisin si mantan. Tiap keinget bawaannya pengen mewek aja. Pas disosmed aja merasa sok kuat padahal dihati sakitnya nggak karuan.
Kalian itu pada nggak tau aja sih. Move on itu nggak semudah pas diucapkan. Ada aja rintangannya pas kalian memutuskan untuk move on. Seperti aku ini. Dua tahun jomblo baru setahun belakangan ini bisa move on. Faktor penyebabnya karena otak sama hati nggak bisa diajak kerja sama.
Si otak udah mencoba lupa tapi si hati masih aja stay nggak mau melepas nama si doi. Ya jadinya perang batinlah daku. Dan baru setahun ini bisa benar-benar bersih. Tak ada lagi cinta dan memori tentangnya. Hebat kan? Nggak juga sih. 😫
Yang pasti move on itu nggak mudah. Harus niat dan siap mental kalau mau melakukannya. Jangan cuma sesaat aja niatnya giliran ketemu lagi sama mantan langsung goyah deh imannya.
"TEA!!"
"Eh busyet. Ngapain teriak-teriak. Gue nggak budek!"
"Makanya kalau dipanggil tuh nyahut. Dari tadi gue teriak manggil nama lo tapi lo-nya sibuk mainan hp" sungut Sarah.
Aku hanya cengengesan menanggapinya. Ya maklum memang aku sendiri yang salah. Kebanyakan melamun jadi lupa keadaan.
"Sorry deh neng, gue lagi lihat sosmed eh nggak taunya malah melamun" ucapku.
"Kebiasaan lo mah! Eh iya tadi mbak Hanna nanyain lo, katanya jadi ikut ke Jogja nggak?"
"Setelah gue pikir-pikir kayaknya gue ikut aja. Lumayan kan bisa sekalian pulang" jawabku sambil mulai mengerjakan laporan yang menumpuk diatas meja.
"Yakin nih? Entar kalau ketemu si doi gimana? Bukanya dia ngajar di Jogja ya?" Tanya Sarah meyakinkan keputusanku.
"Niat gue mau ikut seminar sekalian jenguk ibu bukan mengungkit masa lalu. Kalau pun ketemu juga nggak masalah. Gue udah move on!" sahutku yakin.
"Hahaha. Ini baru Teana yang gue kenal. Semoga happy ya di Jogja. Jangan lupa oleh-olehnya! Terus gue titip salam buat tante Ambar" ucap Sarah.
"Oke, thank ya. Gue salamin deh. Kalau soal oleh-oleh minta aja sono sama mbak Hanna" suruhku mencoba menggoda Sarah.
"Takut gue kalau minta mbak Hanna" sahut Sarah sambil berlalu menuju mejanya.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuannya barusan. Giliran sama mbak Hanna aja dia tidak berkutik.
Oh kerjaan. Kapan kamu kelarnya? Perasaan udah dari kemarin ngerjainnya tapi kok masih aja belum kelar juga. Bikin kesel aja.
"Te, nanti ke mall yuk!" ajak Sarah.
"Boleh deh. Kebetulan ada buku yang mau gue beli. Sekalian makan ya" sahutku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Patah Hati
RomanceSekalinya cinta tapi malah dibikin patah hati. Emang tuh cowok nggak tahu diri! Dikira hati ini nggak sakit apa? Mana dulu janjinya mau nikahin, tapi kok sekarang malah ditinggal pergi.