Ketika malam menghampiri, aku teringat akan sosok dirinya. Dirinya yang selalu ada, menemaniku, bersedia menjadi sandaranku. Aku merindukannya, merindukan sosok dirinya. Kuingin dia ada kembali, di sini, menemaniku lagi di tengah gelapnya malam.
***
Fajar menyingsing, langkah kaki gemulai menapaki ubin berwarna putih tersebut menuju gemercik air yang berguyuran. Dirinya berada di guyuran air tersebut, menikmati setiap tusukan air yang menerpa kulit indahnya.
Dalam langkah lain, seseorang datang menuju rumah yang besar namun terawat. Dengan sekali helaan nafas, ia mengetuk pintu rumah tersebut dan beberapa kali setelah ia mengetuk muncullah seorang gadis berparas cantik dengan tinggi badan yang ideal untuk ukuran seorang gadis.
"Hai," sapa gadis itu sambil mempersilahkan orang itu masuk ke dalam rumahnya.
"Aku bawa kado untuk kamu," ucap orang itu dengan nada berat khas seorang laki-laki.
"Oh ya?" tanya gadis itu yang diangguki langsung oleh laki-laki tersebut.
Laki-laki itu dengan senyum memberikan sebuah kotak kepada gadis itu.
"Ayo dibuka," pinta laki-laki itu yang disambut dengan senyuman oleh sang gadis.
Dengan hati yang riang gembira, ia membuka kado tersebut yang mengubah raut wajah cantiknya menjadi lebih cantik daripada sebelumnya karena ia makin emngembangkan senyumnya.
"Kamu suka?"
"Iya,"
"Aku sengaja beli ini untuk kamu,"
"Darimana kamu tahu aku sedang menyukai tas seperti ini, Ky?" tanya gadis itu sambil memandang kedua bola mata laki-laki yang di depannya.
"Ya, aku tahu dari kamu sendirilah," jawab laki-laki itu sambil terkekeh pelan.
"Maksud kamu apa? Kamu ngikutin aku kemarin sampai ke toko itu?" gadis itu kembali bertanya dan diangguki oleh si laki-laki dengan mantapnya.
Setelah mendapat jawaban dari laki-laki itu, senyum gadis itu kembali mengembang jauh lebih lebar ditambah ada semburat merah di pipi putihnya.
***
"Ky?"
"Hm??"
"Kamu ada acara malam ini?" tanya gadis yang duduk bersebelahan dengan laki-laki bertubuh jangkung itu.
"Enggak, kenapa?"
"Aku mau ngajak kamu ke pasar malam, bisa?"
"Iya, La."
"Ya sudah, aku jemput kamu ya,"
"Nggak. Aku aja yang jemput kamu nanti malam."
Senyum mengembang kembali dengan sedikit semburat merah.
Malam hari tiba, gadis itu menunggu sang lelaki namun laki-laki itu tak kunjung datang menjemputnya. Berjam-jam ia ada di sana, hingga akhirnya ada sebuah pesan masuk yang mengatakan bahwa perjanjian mereka batal karena malam itu, sang laki-laki telah mempersiapkan kejutan luar biasa untuk orang terkasihnya yang menjadi kekasihnya saat itu.
***
"Bella," panggil seorang wanita berkisar 40 tahunan mendekati gadis itu. "Ricky kemana belakangan ini? Kok Mama lihat, kalian nggak pernah jalan lagi?"
"Ricky sibuk, Ma. Sekarang kan dia udah ada pacar," jawab Bella acuh tak acuh.
"Pacar? Sejak kapan dia punya pacar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku
RandomDALAM MASA HIATUS "Ketika sebuah perasaan tak dapat diungkapkan" *** [PERHATIAN] Cerita ini hanyalah fiksi belaka, apabila ada kesamaan tertentu merupakan proses ketidaksengajaan. *** Copyright © Panda